Diantaranya hari kesaktian Pancasila
warga Ngawi mulai luntur rasa nasionalisme, abang tukang becak temukan mortir
aktif dan terobos lampu merah warga beran meregang Nyawa.
SB
hari ini merupakan bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila, nampaknya peringatan tersebut hanyalah peringatan belaka terbukti dari sekian lembaga pemerintah swasta dan pemerintah melaksanakan upacara bendera dalam mengenang jasa-jasa pahlawan yang meninggal akibat kekejaman Gerakan 30 september dari Partai Komunis Indonesia yang membantai habis para perwira-perwira kebanggaan bangsa Indonesia masih kami temukan warga Ngawi kota yang tidak memasang bendera merah putih. Dari pantuan kami dilapangan hanya beberapa warga Ngawi kota yang melakukan pemasangan bendera merah putih di depan perkarangan rumah mereka dan bila mereka memasang benderapun juga asal-asalan saja tidak menunjukkan kebanggaan akan sang saka merah putih, bendera di tempatkan di bamboo dengan posisi miring bahkan sempat tadi terdapat tiang bendera jatuh di tanah yang di biarkan begitu saja.
hari ini merupakan bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila, nampaknya peringatan tersebut hanyalah peringatan belaka terbukti dari sekian lembaga pemerintah swasta dan pemerintah melaksanakan upacara bendera dalam mengenang jasa-jasa pahlawan yang meninggal akibat kekejaman Gerakan 30 september dari Partai Komunis Indonesia yang membantai habis para perwira-perwira kebanggaan bangsa Indonesia masih kami temukan warga Ngawi kota yang tidak memasang bendera merah putih. Dari pantuan kami dilapangan hanya beberapa warga Ngawi kota yang melakukan pemasangan bendera merah putih di depan perkarangan rumah mereka dan bila mereka memasang benderapun juga asal-asalan saja tidak menunjukkan kebanggaan akan sang saka merah putih, bendera di tempatkan di bamboo dengan posisi miring bahkan sempat tadi terdapat tiang bendera jatuh di tanah yang di biarkan begitu saja.
SB
Sukirno salah satu mantan pejuang bangsa Indonesia yang ikut dalam upacara kesaktian pancasila di lapangan pemkab Ngawi dan juga salah satu saksi mata kejadian kekejian PKI di wilayah Ngawi tempo dulu kepada Bahana mengaku prihatin dengan keadaan dan minimnya rasa nasionalisme warga saat sekarang dengan menghela nafas mengungkapkan dalam memasang bendera saja sudah enggan dan ada yang mau memasang bendera saja tetapi semaunya sendiri. Bila warga yang merasa minim nasionalismenya tersebut melihat dan mengalami sendiri kejadian pedih di tahun 65 silam pasti mereka merasa bersyukur sampai saat ini masih bisa menghirup nafas dengan tidak ada tekanan.
Sukirno salah satu mantan pejuang bangsa Indonesia yang ikut dalam upacara kesaktian pancasila di lapangan pemkab Ngawi dan juga salah satu saksi mata kejadian kekejian PKI di wilayah Ngawi tempo dulu kepada Bahana mengaku prihatin dengan keadaan dan minimnya rasa nasionalisme warga saat sekarang dengan menghela nafas mengungkapkan dalam memasang bendera saja sudah enggan dan ada yang mau memasang bendera saja tetapi semaunya sendiri. Bila warga yang merasa minim nasionalismenya tersebut melihat dan mengalami sendiri kejadian pedih di tahun 65 silam pasti mereka merasa bersyukur sampai saat ini masih bisa menghirup nafas dengan tidak ada tekanan.
SB
Sementara
itu dari polres Ngawi dapat kami informasikan kejadian heboh terjadi kemarin di
halaman mapolres, seorang abang tukang becak temukan mortir aktif peninggalan
masa penjajahan belanda. Dasim 61 th warga asal jalan Desa Sidomakmur keluharan
ketanggi bermula buang hajat di bawah jembatan dungus masuk desa Margomulyo
tanpa sadar tangannya menyentuh benda keras seperti logam setelah di tarik dari
endapan pasir ia cukup terkejut, yang dilihatnya sebuah peluru dengan ukuran
yang cukup besar karena takut bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ia
larikan mortir tersebut ke mapolres Ngawi.
Kontans saja kejadian yang jarang terjadi menyedot perhatian petugas
baik warga yang ingin menjadi saksi keberadaan mortir dengan panjang 27 cm diameter 7 Cm dengan berat 3 kg. menurut Kasubag Humas polres Ngawi mortir
bekas penjajahan belanda ini masih dikatakan aktif dan untuk pengaman lebih
lanjut pihak polres menyerahkan kepada pihak yang berwenang.
SB
terobos lampu merah warga Desa Beran Ngawi meregang nyawa. Kejadian yang terjadi belum lama ini bermula dari Yamaha Yupiter Z nopol AE 6679 JH dikendarai oleh Joko Susilo 44 th warga asal jalan perkutut Desa Beran Ngawi dengan membonceng Aris melintas dari arah timur ke barat sesampai di simpang empat desa Kandangan Ngawi Joko menerobos lampu merah sedangkan dari arah timur ke barat menyala lampu hijau melintas kendaraan Honda beat nopol AE 6852 KD yang dikendarai oleh Erna 15 pelajar warga asal desa Simo Kandangan Ngawi. Karena jarak yang dekat dan di duga korban tidak dapat mengusai kendaraannya benturan antara kedua kendaraan tak dapat terelakkan korban terjungkal dari kendaraannya dan alami luka yang cukup parah yakni patah tulang pergelangan tangan bagian kanan, tidak hanya itu saja Aris dan Erna alami luka babras pada muka dan tangan mereka. Kendati sudah berusaha di larikan ke sarana kesehatan terdekat nyawa korban tak dapat tertolong dan meninggal dalam perawatan tim medis RS widodo Ngawi.
SB
kasat lantas polres Ngawi AKP Tony Prasetyo kepada bahana saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut dugaan sementara, korban di saat melajukan kendaraannya dalam keadaan setengah tidak sadar karena terpengaruh minuman keras dalam kejadian kecelakaan tersebut factor human error yang melandasi kejadian kecelakaan di jalan desa kandangan.
terobos lampu merah warga Desa Beran Ngawi meregang nyawa. Kejadian yang terjadi belum lama ini bermula dari Yamaha Yupiter Z nopol AE 6679 JH dikendarai oleh Joko Susilo 44 th warga asal jalan perkutut Desa Beran Ngawi dengan membonceng Aris melintas dari arah timur ke barat sesampai di simpang empat desa Kandangan Ngawi Joko menerobos lampu merah sedangkan dari arah timur ke barat menyala lampu hijau melintas kendaraan Honda beat nopol AE 6852 KD yang dikendarai oleh Erna 15 pelajar warga asal desa Simo Kandangan Ngawi. Karena jarak yang dekat dan di duga korban tidak dapat mengusai kendaraannya benturan antara kedua kendaraan tak dapat terelakkan korban terjungkal dari kendaraannya dan alami luka yang cukup parah yakni patah tulang pergelangan tangan bagian kanan, tidak hanya itu saja Aris dan Erna alami luka babras pada muka dan tangan mereka. Kendati sudah berusaha di larikan ke sarana kesehatan terdekat nyawa korban tak dapat tertolong dan meninggal dalam perawatan tim medis RS widodo Ngawi.
SB
kasat lantas polres Ngawi AKP Tony Prasetyo kepada bahana saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut dugaan sementara, korban di saat melajukan kendaraannya dalam keadaan setengah tidak sadar karena terpengaruh minuman keras dalam kejadian kecelakaan tersebut factor human error yang melandasi kejadian kecelakaan di jalan desa kandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar