Mayoritas umur sudah lanjuyt CJH
Ngawi, dan siap berangkat,Diduga di racun ikan air tawar
membusuk di pinggir sungai
SB
Ngawi, 26 Oktober mendatang calon
jemaaah haji asal Ngawi bakal bertolak ke kota suci Mekah untuk melaksanakan
rukun islam ke 5. Dari data yang kami peroleh sedikitnya 237 CJH Ngawi bakal
bergabung dengan kabupaten Pasuruan, Pacitan dan kota Surabaya. Awalnya jumlah
para CJH ini lebih dari 250 orang namun dikarenakan adanya permasalahan administrasi 20 para
calon jemaah haji urung berangkat menurut kepala kasi urusan haji dan umroh
kemenag Ngawi H.M Mas’ud para CJH ini mengundurkan diri untuk ikut pada tahun
sebelumnya bukan karena mayoritas dana keberangkatan haji masih adanya
kekurangan. Namun demikian tidak menjadi
permasahan yang menonjol dan menggaggu keberangkatan para jemaah yang telah di
tetapkan pada pukul 09.00 wib 26 oktober,
para jemaah akan di berangkatkan dari pendopo widya graha pemkab Ngawi
oleh Bupati Ir Budi Sulistyono. Dari kesekian ratus para calon jemaah haji asal
Ngawi Ponco Setono 80 th menjadi CJH tertua
sedangkan Berlian Syabana 20 th CJH asal Geneng ini menjadi termuda dari
237 CJH asal Ngawi. dari pantuan kami
hampir 70% CJH Ngawi berumur diatas 60
keatas kendati resiko tinggi namuan mereka antusias untuk melaksanakan
panggilan rukun islam ini. Tegas Mas’ud demikian panggilan akrab kendati umur
mereka cukup mengkawatirkan rentan
dengan medan keras di Mekah namun dengan persiapan jauh hari sebelumnya di
harapkan dapat memberikan semangat tersendiri”
para CJH di berikan bekal ilmu kesehatan yang tepat guna selain itu chek
kesehatan tidak pernah absen sampai hari H keberangkatan sehingga persiapan 90%
telah mereka laksanakan”
Isu penambahan calon jemaah haji
dari kementrian agama pusat nampaknya tidak menjadi pengaruh untuk
keberangkatan Haji tahun ini untuk Kabupaten Ngawi pasalnya jumlah kouta masih
mencukupi, sehingga bila ada penambahan akan di tempatkan di tahun selanjutnya
tegas Kasi umroh dan haji kemenag Ngawi.
SB
Diduga di racun ikan air tawar
membusuk di pinggir sungai
Ngawi, ratusan ikan dari ukuran kecil
hingga besar membusuk di pinggir sungai. 2 hari ini sungai bengawan solo yang
melintas di wilayah Ngawi menunjukkan pemandangan berbeda dengan hari biasanya,
tercium bau anyir ikan busuk yang sudah mati 2-3 hari yang lalu, tidak hanya
itu saja bangkai ikan juga terdapat di hilir sungai karena air sungai yang
minim akibat kemarau panjang. Dari pantuan kami kejadian ini terjadi di mulai di Desa Sooko Kedunggalar
hingga wilayah Sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya yang melintasi
wilayah Kec. Pitu Ngawi Desa Dumplengan, hampir semua jenis ikan air tawar sepertihalnya
Patin, Jambal dan hingga ikan sungai
mati akibat di racun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Seperti diungkapkan
oleh Karyo salah satu warga Pitu Ngawi kepada media menjelaskan pihaknya
mengakui terdapat oknum yang tidak
bertanggung jawab sengaja melakukan penyebaran racun pestisida dengan daya mati
tinggi dari daerah Kec. Kedunggalar hingga Kec. Pitu sehingga ikan yang tidak
kuat dengan racun tersebut mati dan ironisnya para pelaku hanya mengambil ikan dengan ukuran besar
sedangkan ikan-ikan kecil di biarkan begitu saja sehingga membuat fenomena
bangkai ikan menghiasi hilir sungai” ikan yang mati itu sengaja di lakukan oleh
orang yang ingin mencari ikan dengan cara cepat mas, dan biasanya bila ikan
dengan mati dengan jumlah banyak saat sekarang ini racun yang di pergunakan
capai kiloan.
Dari hasil informasi yang kami
himpun meracun ini dilakukan oleh oknum dari luar daerah dan biasanya dilakukan
di malam hari, warga mengetahui pada
pagi harinya. Karena sulitnya
mengidentifikasi keberadaan pelaku petugas sendiri acapakali tidak bisa
melakukan pencegahan pengrusakan lingkungan air sungai yang rusak akibat racun
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar