MANTAN SEKDES KELUHKAN
LAMBATNYA DANA KOMPENSASI, SEBAB
KERACUNAN PULUHAN SD LEGOWETAN AKIBAT JAMUR DAN BEREBUT PENUMPANG SOPIR PUKUL
SOPIR.
SB
NGAWI, terdata puluhan
sekertaris desa atau sekdes di puluhan desa di kabupaten Ngawi masih lowong
pejabatnya. Seperti diungkapkan oleh
Mujahidin Lutfhi selaku kabid pemerintahan desa kepada media menjelaskan dari
213 desa yang terdapat di kabupaten Ngawi sedikitnya baru 124 desa yang sudah
terisi dengan penjabatnya dari unsur PNS dengan menyisakan 84 desa tidak ada
yang menduduki jabatan tersebut. Menurut Lutfhi demikian panggilan akrab kabid
pemdes menjelaskan tidak terisinya
jabatan sekdes tersebut di karenakan pihak desa belum menyerahkan personnya
untuk di lantik sehingga karena cukup
membutuhkan waktu lama serta proses pengisian jabatan melalui rekrutmen
dengan golongan IIa harus dilakukan oleh pemerintah daerah” selama ini desa
yang di minta mengirimkan nama untuk dilantik sejak tahun 2009 lalu belum juga
dilakoni sehingga karena menunggu rekrutmen CPNS dengan proses lama sedikinya
89 jabatan sekdes masih kosong”.
Tidak hanya itu saja,
kendala Sekdes di kabupaten Ngawi masih menyisakan cerita tersendiri,
sebelumnya sekdes yang sudah terisi oleh pejabatnya harus di berhentikan secara
sepihak pasalnya syarat sekdes wajib PNS sehingga pemerintah daerah sampai saat
ini masih harus memberikan
kompensasi kepada mereka yang di
berhentikan yang baru kelar 2013 mendatang”karena anggaran pemkab Ngawi tipis
kompensasi yang di berikan kepada mantan sekdes berjalan bertahap dari 213 mantan sekdes baru terselesaikan 41 orang
dan sisanya saat sekarang masih dalam proses” ungkapnya
Sukir salah satu mantan
sekdes yang diberhentikan cukup
menyayangkan dengan lambatnya dana kompensasi yang di terimakan padanya
dari pemerintah daerah tersebut, ia yang merasa sudah melaksanakan pengabdian
yang tidak sebentar capai 5 tahun lebih tiba-tiba di berhentikan tegasnya tidak
sedikit dana yang dikeluarkan hanya untuk jabatan sekdes namun pemerintah
daerah terkesan mengesampingkan keadaan tersebut “para pejabat yang duduk di
belakang kursi pemkab Ngawi tidak merasakan susah beratnya menjabat sekdes
tiba-tiba di berhentikan dan harus menerima lambatnya dana kompensasi, sudah
jatuh tertimpa tangga”.
SB
Ngawi, keracunan massal
yang terjadi di SDN Legowetan I Bringin Ngawi akibat jamur yang terdapat stik bamboo
es krim. Terkuaknya kasus keracunan ini
dari hasil pengujian Lembaga Kesehatan Daerah (lakesda) Ngawi dari sampel yang telah di serahkan dari para
korban keracunan. Seperti diungkapkan
oleh dr Ari Puji Rahayu staf Lakesda kepada media, hasil pengujian dari makanan sisa para korban serta plastic pembukus
es krim pihaknya tidak menemukan unsure kimia membahayakan karena minimnya
sampel yang di berikan pihaknya tidak dapat melakukan pengujian mendalam” untuk
membuktikan adanya unsur membahayakan pada suatu makanan ia membutuhkan lebih
dari 10 miligram sampel namun karena minim sehingga pihaknya hanya melakukan
pemeriksaan specimen saja”
Sudah jelas keracunan yang menimpa puluhan
pelajar SDN Legowetan 1 Bringin ini, dikarenakan
jamur yakni di sebabkan stick bamboo yang tidak melalui proses higine yang baik
atau bisa saja karena tempat penyimpanan yang kurang baik sehingga jamur mudah
berkembang yang tanpa sadar dikonsumsi oleh siswa dan siswinya “ dugaan stik bamboo
tidak di cuci bersih dan mungkin juga bekas pakai untuk mendapatkan keuntungan
lebih penjualnya”
Sementara seperti
diungkapkan oleh Kapolsek Bringin Ngawi AKP Syukur sampai saat ini pihaknya
masih melakukan penyidikan dengan pengumpulan data dari para saksi kejadian
guna mengungkap pelaku pengedar es krim berjamur tersebut karena usai kejadian
pelaku keburu kabur” kami masih melakukan penyidikan lebih lanjut
pasalnya minim informasi seperti diketahuinya pelaku mempunyai keperawakatan
kurus tinggi sering menggunakan jaket dan mengendarai Honda supra fit”
Ngawi, situasi panas saat sekarang nampaknya cepat
menyulut emosi seseorang dan hal ini terbukti akibat berebut penumpang 2 sopir
terlibat aksi pukul. Kejadian yang
terjadi siang tadi (20/10) bermula dari
korban dengan identitas Suyono alias boleng 40th warga asal
Saradan Madiun mengemudikan bus engkel Sadewa sedangkan pelaku Hendro Kurniawan
29 th warga asal Dusun Samben Desa Sidokerto Karangjati Ngawi, ini saling beriring-iringan dari ruas jalan
Karangjati menuju Ngawi. Pelaku kepada petugas mengaku karena jengkel dengan
korban yang acapkali hendak menaikkan penumpang korban seringkali mendahuluinya
tidak hanya itu saja korban dalam mengendarai bus Sadewanya selalu berdekatan. Tidak
terima dengan tindakan korban pelaku
menghentikan bus milik korban di jalan A. Yani dengan menyaru sebagai
calon penumpang, setelah naik di atas bus tiba-tiba pelaku memukul kepala korban hingga mengakibatkan
kepala korban alami memar dan pusing dan setelah melakukan pelampiasan emosinya
pelaku turun.
Tidak terima dengan
perlakuan pelaku, korban melaporkan kasus
pemukulannya ini kepada pihak berwajib.
Kasubag humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi membenarkan
kejadian tersebut dan saat sekarang pelaku sudah di amankan guna mempertanggung
jawabkan tindakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar