2 WARGA GENENG TEWAS DI TKP SETELAH DI TUMBUR KENDARAAN RODA EMPAT X,
SEORANG GURU KEPERGOK MAIN JUDI REMI DIPOLISIKAN DAN KERAJINAN ANYAMAN
TEMBUS PASAR EKSPOR.
SB
Lia hari ini kami awali dari
kejadian kecelakaan nahas yang mengakibatkan 2 warga Geneng tewas di
tempat kejadian perkara usai di tabrak kendaraan x di ruas jalan lingkar ring
root Ngawi barat. Kejadian tragis yang
menimpa 2 warga Geneng yang diantaranya
Warsito Anang 39th warga asal Desa Tepas dan Sukarmin 37th
warga asal desa Guyung Geneng Ngawi, peristiwa kecelakaan yang terjadi sekitar
pukul 21.15 WIB bermula dari korban dengan mengendarai kendaraan vega nopol AE
3869 JY melintas dari arah barat ke
timur, sesampai di TKP masuk desa
Dadapan Klitik Geneng kedua pengendara
sepeda motor yang di duga terpengaruh minuman keras ini tidak menyadari dari arah berlaawanan muncul
kendaraan roda empat dan juga
diakibatkan karakteristik jalan yang menikung tajam di duga korban tak dapat mengusai mengendarai kendaraannya
terlalu mengambil haluan ke kanan sehingga benturan keras anatara kedua
kendaraan tak dapat terelakkan, pengendara sepeda motor tewas seketika di
tempat kejadian perkara dengan luka cukup memiris isi 2 kepala pengendara terburai keluar. Ifan salah
satu saksi warga kepada bahana saat dikonfirmasi menjelaskan suara benturan
terdengar keras capai beberapa meter karena situasi jalan yang sepi dan
kurangnya penerangan jalan, kendaraan yang di duga sebagai penyebab kematian 2 pengendara asal geneng ini
melarikan diri usai kejadian, banyak warga menduga sebab kejadian
kecelakaan adalah bus.
SB
Kasat lantas polres Ngawi AKP Tony Prasetyo kepada media saat
dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut saat sekarang anggotanya masih
melakukan penyidikan dan pengembangan kasus kecelakaan tabrak lari yang
mengakibatkan 2 warga Ngawi tewas di tkp
dugaan tentang pengendara terpengaruh minuman keras masih dalam
lidik.
SB
Sementara itu masih dari mapolres
Ngawi dapat kami informasikan dengan
laporan kriminalnya, nampaknya ungkapan
guru di gugu lan di tiru sudah tidak dapat menjadi jaminan saat sekarang untuk
dianut oleh anak didiknya. Terbukti belum lama ini petugas menggerebek gelaran
judi remi di desa sumber bening bringin
Ngawi yang salah satu pelakunya adalah seorang guru. Seperti diungkapkan oleh Kasat reskrim polres
Ngawi AKP Sukono siang tadi di ruang
kerjanya menjelaskan dari hasil keterangan warga setempat yang melaporkan bahwa
di salah satu rumah warga di Desa Sumber
Bening Bringin Ngawi seringkali menjadi
mangkal untuk kegiatan judi remi, mendasar laporan tersebut petugas meluncur ke
TKP dan tidak pulang dengan tangan hampa, .unit buru sergap polres Ngawi berhasil
mengamankan 4 orang pelaku judi remi
beserta barang bukti kartu remi dan uang
tunai 100 ribu, tidak hanya itu saja para pelaku yang diantaranya SR 54th
, SJ 47th , JI56th, dan BD 37th yang
keempatnya warga asal desa Sumber Bening
ini salasatu pelaku dengan inisial BD masih terdaftar sebagai salah satu
guru pendidik di salah satu sekolah di Bringin dan saat sekarang keempat pelaku wajib menginap di hotel prodeo
mapolres Ngawi guna mempertanggungjawabkan tindakannya.
SB
kasat reskrim polres Ngawi menambahkan pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak para pelanggar dan mereka akan di ancam tindak pidana penjara selama 10 th sesuai dengan pasal 303 KUHP.
kasat reskrim polres Ngawi menambahkan pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak para pelanggar dan mereka akan di ancam tindak pidana penjara selama 10 th sesuai dengan pasal 303 KUHP.
SB
Sementara itu kerajinaan
rumahan di wilayah Ngawi nampaknya cukup
mendongkrap peningkatan kesejahteraan warganya dan salah satu hasilnya dapat
tembus hingga pasar ekspor dan hal ini buktikan dari sentra industri rumahan yang tersebar di
wilayah Ngawi kerajinan tas anyaman dari bahan plastik di pangkur Ngawi. Dari hasil perjalanan kami di desa pangkur tersebut Suwardi
salah satu pengusaha rumahan warga Desa
Poh Konyal, Kecamatan Pangkur-Ngawi mengaku sudah menembus pasaran ekspor sejak tahun 2010
anyaman tas berbahan plastik tidak hanya dipasarkan secara domestik melainkan
sudah mampu menembus ekspor dengan mendasar pesanan yang ada. Namun masih
menjadi salah satu alas an yang klasik dalam
pengembangan usahanya yakni kendala yang dihadapinya saat ini bahan dasar
plastik dimana stok yang ada kurang memenuhi apabila pesanan meningkat.
Meskipun demikian kata Suwardi dalam satu bulanya masih mampu memproduksi 15
ribu sampai 20 ribu tas plastik.
SB
Kerajinan anyaman tas miliknya pada tahun ini sudah mulai membaik pangsa pasarnya seperti diAmerika Serikat , Korea , Malaysia dan Jepang. Bisnis anyaman
tas plastik yang digeluti Suwardi sejak puluhan tahun silam memang baru kali
ini omzetnya mencapai ratusan juta. Sementara harga jual setiap unit tas
berbahan plastik untuk pasar domestik atau lokal berkisar Rp 10 ribu sampai Rp
75 ribu dan untuk pasaran ekspor sudah mampu menembus angka Rp 14 ribu sampai Rp
180 ribu.
Kerajinan anyaman tas miliknya pada tahun ini sudah mulai membaik pangsa pasarnya seperti di