KESETANAN 3 ORANG
PEMUDA NEKAT PERKOSA BOCAH SD dan DANA TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF DEWAN DI
INCAR TIM PENYIDIK KEUANGAN.
SB
Memang tindakan yang tak patut untuk di tiru oleh rekan dan
juga generasi saat sekarang, bagaimana tidak 3 orang pemuda setubuhi tubuh
bocah SD secara beramai-ramai dan ironisnya salah satu tersangka adalah teman
dekat korban yang merencanakan tindakan bejat tersebut. Kejadian yang belum lama ini, terungkap
setelah korban sebut saja bunga melaporkan tindakan pemerkosaan yang di terjadi
sabtu malam kemarin di pematang sawah dekat dengan rumah korban sendiri. Usai korban melaporkan kejadian ini kepada
pihak berwajib dan menangkap pelaku di
kediaman mereka masing-masing ternyata kasus pemerkosaan di rencanakan oleh
rekan lelaki korban sendiri dengan identitas Handoyo Triwanto 19 th warga asal
Dusun Centong Gerih Ngawi, otak pemerkosaan sendiri terungkap setelah petugas
mengamankan terlebih dahulu 2 pelaku lain yakni
Yuwono Prasetyo 17th pelajar SMU Ma arif Magetan dan Suwito
25th warga asal Centong Gerih. Dari pengakuan 2 pelaku yang pertama
di tangkap oleh petugas tersebut, penyidik mengetahui otak dari kasus pemerkosaan adalah
teman lelaki korban sendiri. Pelaku
sekaligus pacar korban Handoyo kepada
penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak polres Ngawi mengakui sudah 3 kali ini
menyetubuhi tubuh pacarnya, pertama 2 kali di rumah pacarnya dan terakhir di
pematang sawah bersama rekan-rekannya yang sudah di rencanakan terlebih
dahulu. Yakni usai korban dan pelaku jalan-jalan menikmati
malam minggu tepat di pematang sawah yang terdapat gubuk, korban dan pelaku melakukan tindakan yang
tak patut di tiru yang kemudian di pergoki oleh 2 pemuda yang menyaru tidak
kenal dengan teman lelaki korban yang kemudian ikut menyetubuhi tubuh pacar
pelaku tersebut. Akunya kepada petugas
handoyo demikian panggilannya kenekatan merencanakan tindakan bejat tersebut
merasa tidak enak dengan rekannya yang ia sudah melakukan hubungan layaknya
suami istri sedangkan rekannya tidak.
SB
kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan saat ini pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi guna mempertanggungjawabkan tindakan pelanggaran atas pelanggaran pencabulan di bawah umur dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya lebih dari 15 th.
kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan saat ini pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi guna mempertanggungjawabkan tindakan pelanggaran atas pelanggaran pencabulan di bawah umur dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya lebih dari 15 th.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, Anggota dewan periode 2004-2009
yang belum mengembalikan dana Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) nampaknya
belum bisa bernafas lega. Setelah timTuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi (TPT-GR) yang di ketuai Sekretaris Daerah Mas Agoes Nirbito tak optimal
menagih utang para wakil rakyat, giliran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
turun tangan. Pasalnya kedatangan tim
penyidik keuangan yang sudah datang sejak 2 minggu lalu, sudah mulai memeriksa
mangkirnya uang –uang Negara dari administrasi kedewanan yang ngurusi TKI.
Kebenaran pemeriksaan ini di jelaskan oleh salah satu anggota dewan yang tidak
ingin di sebutkan namannya bahwa membenarkan pemeriksaan tersebut dan sebatas
klarifikasi data, nampaknya tim BPK merasa kurang sadarnya anggota dewan
perihal pengembalian dana TKI yang terkatung-katung karena selama 2 tahun ini. Terbukti
hanya bebeerapa angggota dewan saja yang melakukan pengembalian dana yang
dahulu mereka terima 65 juta per anggota dan alas an yang klasiik tidak ada
kepastian hokum dalam pengembalian dana tersebut.
SB
Dari data yang kami
peroleh sebanyak Rp 2,9 milyar dana yang dibagikan cuma-cuma kepada 45 anggota dewan periode 2004-2009
hanya sebagian saja yang sudah kembali ke kantong daerah. Sisanya masih nyantol
di tangan elit-elit politik local.
Sementara Sekda Mas Agoes Nirbito dikonfirmasi menjelaskan,
memang pihaknya merasa kesulitan menagih anggota dewan yang belum melunasi TKI.
Khususnya legislator yang sudah turun tahta dari jabatan wakil rakyat
dijelaskannya pihaknya sudah memperingatkan secara lisan maupun tertulis siapa-siapa
yang belum melunasi dan yang masih dalam proses mengangsur untuk segera memberesinya.