SAPI
IMPORT PENGARUHI HARGA JUAL SAPI LOKAL, Perkara KKP Tinggal Selangkah,
Mantan anggota DPRD Ngawi bakal di bui,
dan persinga berlaga di kandang sendiri jamu PSB Kranggan Jakarta Timur.
Lia
hari ini kami awali
dari situasi perdagangan sapi di wilayah Ngawi menjadi turun akibat sapi
import dengan harga murah. Banyaknya sapi import masuk wilayah Ngawi terlebih lagi Jawa Timur,
membuat harga sapi lokal dipasaran mulai merosot. Hal ini di sebabkan harga
sapi import yang masuk lebih murah di bandingkan dengan harga sapi lokal, dampaknya cukup terasa bagi pemilik sapi lokal pasalnya harga sapi lokal
menjadi anjlok. Dalam pantuan kami di pusat transaksi pasar hewan di desa
Kandangan Ngawi beberapa hari terakhir ini harga sapi lokal cukup di keluhkan
oleh mereka pemilik sapi lokal terbukti
pula aktifitas di pasar hewan tidak seramai dengan hari –hari pasaran seperti biasanya dan keadaan ini telah mereka alami selama 3 pekan terakhir
ini dan cenderung menurun drastis. Menurunnya
aktifitas perdagangan sapi di wilayah Ngawi di sebabkan banyaknya sapi import
dari luar negeri yang masuk Jawa Timur dan juga masuk ke pasar di wilayah Ngawi
sendiri yang cukup membuat sapi lokal anjlok tajam. Selain harga sapi import yang lebih murah dari
sapi lokal berdampak mereka harus
menyesuaikan dengan harga sapi import cukup
membuat kalang kabut para pedagang,
merugi jelas sudah ada dalam
banyangan mereka yang bisa capai ratusan ribu rupiah lantaran mengikuti harga sapi di pasaran yang kebanyakan import,
dan juga situasi perdagangan yang sepi di sapi lokal karena cenderung para
pembeli memborong sapi import dengan harga murah,” pembeli di pasaran hewan
lebih memilih membeli sapi import karena selisih harga yang cukup ketara dengan sapi lokal dan situasi pasar
cenderung sepi” ungkap Kuswanto salah satu
pedagang sapi import.
Pernyataan senada juga di ungkapkan oleh
Suyanto” harga sapi standart 1 ekor bisa mencapai tujuh hingga delapan juta
namun sekarang hanya mencapai lima hingga enam juta rupiah perekor karena imbas sapi import”.
Perkara KKP Tinggal Selangkah,
Mantan anggota DPRD Ngawi bakal di bui
Mantan dewan periode 1999-2004,
Siswanto dan Kodrat Edi Widodo mantan surveyer kredit Bank Jatim tinggal
selangkah lagi menghirup udara prodeo. Kedua tersangka yang telah ditetapkan
sebagai tersangka penyelewengan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) 2004 senilai Rp
1,1 miliar sejak akhir tahun lalu, rencananya segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya untuk dapat di tinjau dan di tindak lanjuti. ‘’
hal ini menilik dari sepertihalnya
perkara sebelumnya, guna mempercepat proses hukum dan persidangan yang akan dijalani,
dan kami akan melakukan penahanan terhadap mereka,’’ ungkap Kasi intelejen Kejaksaan
Negeri (Kejari) Ngawi M. Muslim Qodratullah.
Kejaksaan sempat mengalami kesulitan dalam mengungkap dan menuntaskan kasus korupsi di bawah naungan Badan
Ketahanan Pangan (BKP). Pasalnya sejumlah saksi dan bukti terindikasi adanya
rekayasa penyimpangan yang dikantongi lembaga Adhyaksa minim. Namun setelah dilakukan
penyidikan lebih lanjut, Kejaksaan bisa menemukan fakta-fakta akurat mengenai
manipulasi data yang dilakukan oleh mereka. Salah satunya, penyeleksian data
yang mencatut personal penerima kredit.
Terbukti data-data penerima tersebut
asal dibuat saja tanpa ada kenyataan
dilapangan, yang akhirnya memunculkan data fiktif di kelompok tani (klomptan)
Ngudi Makmur dan Tulodho. Klomtan yang berfungsi sebagai pegangan pengajuan
proposal pinjaman. ‘’Ada nama anggota fiktif yang sengaja di masukan tersangka
S (Siswanto, red) untuk bisa menentukan besaran pinjaman,’’ ungkapnya. Kejaksaan
juga membeber hubungan Kodrat dengan Siswanto yang berperan sebagai koordinator
klomtan Ngudi Makmur dan Tulodho.
Keduanya di duga melakukan
kongkalikong rekayasa data kepengurusan dan keanggotaan klomtan. Hal Itu
dilakukan guna mempermudah pengucuran pinjaman yang disalurkan Bank Jatim. ‘’Data
penerima dana sebagian fiktif” dan hanya memasukan nama dan alamat. Tidak
mungkin bila seorang avalis tak mengetahui ketidakberesan syarat-syarat yang
diwajibkan sejak awal,’’ paparnya. Ditambahkannya, kedua tersangka pengemplang uang rakyat itu akan diancam tindak pidana
sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 diubah ke UU
RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak korupsi. Ancaman hukuman
yang kenakan mencapai 10 tahun penjara. Itu dikarenakan merugikan keuangan
negara yang mencapai satu miliar lebih.‘’Karena ancaman melebihi lima tahun
penjara, penahanan tersangka sah-sah saja,’’ tambahnya.
SB
Sementara Persinga berhasil
mencuri kemenangan setelah menjamu tim tamu PSB Kranggan Jakarta Timur di
Stadion Ketonggo Ngawi dalam Laga Divisi II Grup X, Sabtu (28/4), dengan skors
4-1. Pada babak pertama, kedua tim dari menit pertama bermain imbang saling
menyerang, Persinga berhasil membuka skors pada menit 22 melalui Dwi Kurniawan
yang meneruskan umpan silang datar Ahmad Fadhil dari sisi kanan lapangan.
Gebrakan anak asuh Putut Wijanarko terus menusuk dari sisi tengah pada menit 40
menambah skors satu angka dari tembakan Dwi Kurniawan kembali yang memanfaatkan
free kick dari luar kotak penalti. Pada awal paruh waktu kedua, kubu tuan rumah
mencoba tampil lebih ofensif. Mereka berusaha keras menggempur pertahanan PSB
Kranggan yang diasuh Dika Ares. Penyerangan dari sisi kanan yang kosong
Persinga berhasil membuat celah dan berhasil menyarangkan bola kembali ke
gawang PSB Kranggan yang dikawal ketat Yudi Pratomo lewat tembakan lambung Riky
Wicaksono dimenit 67.
Permainan yang diterapkan
Persinga dengan memainkan bola datar tidak terbendung oleh barisan pertahanan
PSB Kranggan tepat menit ke 81 dari contekan bola lambung, Rahmat Sucipto
menambah keunggulan skor lagi. Namun, dengan pola menyerang serta strategi bola
datar para pemain cukup menguras tenaga anak Persinga sehingga menit 86 PSB
Kranggan lewat tendangan Imam Wahyudi yang tidak terkawal lolos dari jebakan
offside dari sisi kiri lapangan dengan cepat berhasil melesatkan bola kejala
Persinga. Dengan demikian sampai menit terakhir Persinga unggul 4-1 atas tim tamunya
PSB Kranggan. Skor yang didapat Persinga sama pada hari pertama saat menaklukan
Perssis Sukabumi 4-1. Untuk final Grup X besok Persinga akan berhadapan dengan
Persibat Batang Jawa Tengah yang sama-sama meraih point 13. Dengan demikian
Persinga pada laga besok harus all out untuk mencuri skor semaksimal mungkin.
”Besok pastinya kita harus meraup angka penuh, soalnya kalau kita kemasukan
satu gol saja dari lawan maka kita tidak akan lolos ke Divisi I,” terang Putut
Wijanarko.