RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/10/05

RABU 5 OKTOBER 2011


Pasca bom bunuh diri Petugas blusuk’an cari terorisme  tidak ingin kecolongan dan Tak tersentuh tim medis warga Paron membuncit  layaknya orang hamil

SB
Polres Ngawi laksnakan  giat anti teroris pasca bom bunuh diri yang terjadi di gereja injil kepunten Solo Jawa tengah  bulan lalu,  nampaknya  menjadi peristiwa yang mencoreng dan tidak ingin kecolongan kembali peristiwa pelik yang tewas korban sipil.  Pasca kasus bom bunuh diri hingga berita ini  kami  turunkan petugas polres Ngawi  nampak sibuk dengan keluar masuk perhotelan, warnet, gelar operasi ranmor,  pemeriksaan mobil box  di perbatasan, dan pemasangan foto-foto langsung para pelaku  bom bunuh diri dan kawanannya yang sampai saat ini  belum tertangkap oleh petugas”  operasi akan pihaknya terus laksnakan dan tidak tanggung-tanggung tidak sepekan sekali bahkan setiap hari petugas melakukan razia antiterorisme”  ungkap Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnanto  melalui Kasubag Humas AKP I Wayan Murtika. 
 Sasaran  kawanan pengembom asal  Cirebon ini dapat dikatakan amatiran namun punya kenekatan yang cukup tinggi walaupun tidak mempunyai daya ledak tinggi  asal bisa membawa korban terlebih lagi bagi  warga selain umat muslim mereka para pelaku yang sudah di baiat menjadi pasangan bom akan merelakan segala cara untuk keberhasilan jihad dalam anggapan mereka.  Sehingga petugas juga melakukan razia terhadap  kendaraan box yang melintas memasuki wilayah hokum Ngawi baik itu  melintasai perbatasan masuk Jawa Tengah – Jawa Timur dan  juga para pengemudi  yang beristirahat  di hotel-hotel kelas melati  di Ngawi.    cukup  di Solo saja menjadi contoh kita(POLRI)  adanya peristiwa bom bunuh diri, polres Ngawi akan terus melakukan pengawan dan pemantuan di segala aspek untuk pencegahannya” 
Sebelumnya petugas juga telah menggandeng  toma dan toga agar kiranya perkembangan terosrime di tingkat  bawah dapat di antisipasi sejak dini,   dan petugas mengakui  keberhasilan petugas tidak lepas dari  peran serta masyarakat sendiri yakni  kerjasama”  imbuh kasubag humas Polres Ngawi. 
SB
Ngawi ,  di rumah dengan sangat sederhana  hanya berukuran 4x4, Saliyem 45th hanya bisa terbaring lemah dengan kondisi penyakit yang  membuat perutnya  terus membesar, hingga melebihi wanita hamil dengan usia 9 bulan.  Di rumah berdinding ayaman bambu Saliyem hidup  bersama ibu kandungnya  Suwuh 66 th yang sejak awal merawat penyakit  Saliyem setiap hari, yang cukup  memprihatinkan keluarga korban tidak mengetahui penyakit yang di derita putrinya tersebut hingga tim medis baik dari  Puskesmas dan dinas kesehatan  belum  pernah menyentuh korban.  “ tiap hari saya yang merawat anak saya,  karena keterbatasan dana hanya bisa merawat seadanya perawat dan dokter belum pernah memberi obat karena tidak punya biaya”  ungkap  Suwuh terbata.
Derita yang dialami  Saliyem sejak tahun 2008 lalu ini  dapat dikatakan langka, awalnya dari merasa kembung saja dan nyeri. Tidak tahan dengan deritanya dengan bermodal surat tidak mampu atau SKTM dari keluraha,  Saliyem dan keluarga berobat ke Puskesmas selanjutnya di rujuk ke RSU Dr Soeroto Ngawi  dan Saliyem di rawat dengan penangan yang seadanya.  Dan lucunya saat keluarga menanyakan perihal sakit yang di derita Saliyem, dokter tidak pernah member jawaban . karena keterbatasan dana dan ekonomi yang  pas-pasan Saliyem hanya di rawat selama 2 minggu dan hingga kini di rawat di rumah tanpa mendapatkan pengawasan dari pihak medis.  “semua sudah habis mas, harta benda yang  saya milki  keluarga hanya bisa pasrah kepada yang diatas perihal penyakit yang dialami putrinya tersebut”  tambah Suwuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar