Petugas masih mengembangkan kasus perampokan yang terjadi di wilayah hukumnya, hendak berangkat kuliah mahasiswi di jambret dan pastimania kloter kedua siap berangkat ke Jakarta kembali, untuk gulingkan Nurdin.
Lia hari ini kami awali dari pengembangan kasus perampokan yang terjadi saat ini menjadi PR untuk segera di selesaikan oleh kepolisian resort Ngawi. Usai kejadian perampokan di Kemenag Ngawi kemarin menjadi hamtaman besar bagi petugas polres Ngawi pasalnya kawanan pencuri yang di duga lebih dari 4 orang ini masuk ke wilayah hukum dekat dengan pusat lembaga pengayom dan pelindung masyarakat dari segala tindak kriminalitas. Kejadian perampokan yang di perkirakan terjadi minggu pukul 3 dini hari kawanan perampok yang di duga lebih dari 4 orang memasuki kantor kementerian agama Ngawi yang sebelumnya melumpuhkan Sugiharto (penjaga malam kantor tersebut) dengan mengancam akan di bunuh apabila tidak menurut apa yang di minta oleh mereka. Kepada petugas korban mengaku hanya mengenali mereka dengan logat orang jakarta, bertubuh tinggi kekar karena gelap ia tak bisa mengenali wajah kawanan tersebut. Kawanan perampok nampaknya tidak mencari barang elektronik seperti halnya komputer dan televisi, sasaran mereka brangkas–brangkas yang tersimpan kantor Kemenag seperti halnya urais, tatausaha, pekapontren keuangan dan ruang kepala kemenag. Dalam aksi tersebut seperti diungkapkan oleh Zainal Arifin selaku kasi zakat dan wakaf Kemenag, tidak ada kerugian materi yang akibat peristiwa perampokan tersebut dan membantah bila uang sisa gaji para karyawan yang tersimpan di dalam brangkas raib, selama ini brangkas –brangkas tersebut di pergunkaan untuk menyimpan laporan-laporan mingguan sedangkan penyimpanan uang tidak pernah ada.
SB
Sementara itu kapolres Ngawi AKBP drs Eko Trisnanto kepada media menjelaskan sampai saat ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi kejadian pasalnya pihaknya mencermati adanya kemiripan atas kejadian –kejadian perampokan yang sudah-sudah diwilayah hukumnya seperti halnya juragan buah di Ngrambe yang menggondol uang tunai 35 juta dan 2 buah unit kendaraan bermotor mio serta supra dan perampokan di wilayah hukum Jogorogo, juragan Kayu, uang puluhan juta juga raib kemudian kantor Kemenag ini ditegaskannya dari keterangan saksi korban menyebutkan pelaku sering menggunakan parang atau golok saat mengancam korban untuk di bunuh kemudian logat yang hampir mirip mengingat hal itu pihaknya mengharapkan kepada warga Ngawi apabila mengetahui kejadian –kejadian yang mencurigakan untuk segera melapor kepada pihak berwenang agar kiranya kasus ini tidak terulang kembali.
SB
Sementara itu masih dengan informasi kriminal dapat kami laporkan, hati –hati bagi anda kaum hawa dengan barang bawaan anda seperti halnya tas tangan apabila tidak menginginkan hal serupa yang dialami oleh korban. Kejadian penjambretan yang terjadi di jalan raya Ngawi-Karangjati km 5 – 6 masuk desa Legokulon Kasreman bermula dari korban dengan identitas Wahyu Puspita 23 th warga asal Desa Dero Bringin ini hendak ke kampusnya namun di tengah perjalanan ia di kejutkan dengan pengendara sepeda motor Satria Fu mengambil paksa tas yang di bawanya.
Sementara itu masih dengan informasi kriminal dapat kami laporkan, hati –hati bagi anda kaum hawa dengan barang bawaan anda seperti halnya tas tangan apabila tidak menginginkan hal serupa yang dialami oleh korban. Kejadian penjambretan yang terjadi di jalan raya Ngawi-Karangjati km 5 – 6 masuk desa Legokulon Kasreman bermula dari korban dengan identitas Wahyu Puspita 23 th warga asal Desa Dero Bringin ini hendak ke kampusnya namun di tengah perjalanan ia di kejutkan dengan pengendara sepeda motor Satria Fu mengambil paksa tas yang di bawanya.
SB
Kepada petugas korban mengaku tas yang berisi uang tunai, hp dan surat-surat penting kendaraan raib di jambret pengendara yang tak dapat ia kenali plat nopol dan ciri-ciri pelaku karena kejadian yang begitu cepat. AKP Widodo selaku kapolsek Padas Ngawi kasus ini tetap menjadi atensi anggotanya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
SB
Sementara itu supoter kesebelasan sepak bola Ngawi ,Pastimania nampaknya tidak ingin kalah dengan suporter-suporter lainnya yang berkeinginan menggulingkan Nurdin Halid sebagai salah satu calon pemimpin PSSI. Dengan kekuatan personil 100 orang pastimania Ngawi siap berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan supoter-suporter lainnya untuk menggalang aksi demontrasi yang besar dengan sebelum –sebelumnya. Seperti diungkapkan oleh Habib Saiful kepada bahana menjelaskan dengan kekuatan kurang lebih 100 orang pihaknya akan datangi Jakarta kembali untuk menduduki Gedung DPR RI dan Menpora untuk menyatakan sikap gulingkan Nurdin karena selama 8 tahun kepemimpinannya tidak membawa Indonesia Maju , terpuruk menjadi mafia sepak bola dan juga syarat korupsi.
Tegas Habib sebagai bentuk solidaritas mendukung persepakbolaan di Indonesia, ia rela ke Jakarta walaupun dengan modal materi seadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar