Mengaku angkatan (TNI) gerayangi gadis dilaporkan kepada petugas dan menanggapi ambrolnya atap SDN Begal 1, dewan segera panggil dinas terkait.
Lia hari ini kami awali dari polres Ngawi dengan informasi kriminalnya, mengaku sebagai perwira di jajaran TNI AD di Surabaya warga asal Kwadungan di polisikan karena gerayangi seorang gadis. Hati –hati terhadap aksi criminal saat ini menghantui putri- putrid anda dengan tidak mendapatkan pengawasan ketat dari orang tua bila tidak ingin nasib serupa apa yang dialami oleh Bunga bukan nama sebenarna warga asal Padas Ngawi. Kejadian yang belum lama terjadi ini bermula dari bunga berkenalan dengan tersangka dengan identitas Jono Subagyo 49 th warga asal dusun Serut desa Purwosari Kwadungan dari sms nyasar yang diterima oleh Bunga dengan mengaku sebagai seorang perwira TNI AD yang bertugas di Surabaya pertemuan demi pertemuan melarutkan hubungan mereka hingga korban di janjikan akan di nikahi tak ayal lagi korbanpun rela di geryangi oleh tersangka pihak keluarga yang merasa tidak beresan laki-laki paruh baya tersebut kemudian menyelidiki ternyata tersangka bukan seorang perwira TNI AD dan bahkan sudah memiliki 1 anak. Tidak terima merasa tertipu pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada pihak petugas terdekat dan disaat menyambangi rumah korban yang berada Kasreman Padas di cokok oleh petugas dan di gelandang ke unit PPA guna mempertanggungjawabkan tindakannya.
SB
kepada petugas tersangka mengaku mendapatkan seragam TNI AD ini dari pemberian rekannya sedangkan topi yang sering pelaku pakai guna memperlihatkan tampang seperti anggota korps angkatan bersenjata republic Indonesia untuk meluluskan niatnya merayu para gadis. Diungkapkan oleh Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika kepada Bahana guna mempertanggungjawabkan tindakannya pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi atas pelanggaran pasal perlindungan anak karena telah mencabuli korban di bawah umur.
kepada petugas tersangka mengaku mendapatkan seragam TNI AD ini dari pemberian rekannya sedangkan topi yang sering pelaku pakai guna memperlihatkan tampang seperti anggota korps angkatan bersenjata republic Indonesia untuk meluluskan niatnya merayu para gadis. Diungkapkan oleh Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika kepada Bahana guna mempertanggungjawabkan tindakannya pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi atas pelanggaran pasal perlindungan anak karena telah mencabuli korban di bawah umur.
SB’
Sementara itu dengan modus sama terjadi pula di wiliayah hokum Geneng Ngawi pelaku dengan identitas Arifin 19th warga asal desa kersoharjo Geneng Ngawi ini mengaku sebagai salah satu pelajar AKMIL TNI AU kelabui gadis bukan nama sebenarnya hingga sang korban rela keluarkan uang hingga jutaan rupiah agar sang pujaan tidak pergi dari dirinya. Gadis warga asal Tambakromo Geneng Ngawi ini mengenal Arifin dari jejarin social facebook yang saat ini menjangkiti kawula muda nampaknya masih saja membawa korban. Dengan gaya sok AKMIL pelaku berhasil menjerat korban yang baru lulus dari sekolah ini rela mengeluarkan gocek hingga 4 juta rupiah kepada pelaku acapkali mengaku kekurangan uang dari kiriman orang tuanya saat menjalani pendidikan di Magelang yang kenyataannya pelaku yang ngendon 2 tahun tak lulus dan masih mengeyam pendidikan di SMK Ngawi. Kepada petugas korban mengaku terlena dengan rayuan pelaku yang manis hingga seringkali mengirimkan uang atau menyerahkan langsung kepada pelaku . awalnya perkenalan antara korban dengan pelaku dari fb yang kemudian meningkat bertukar no HP yang semakin terjalin eraat keduanya kecurigaan korban kepaada pelaku di saat di Tanya kegiatan AKMILnya plaku menjawabnya dengan gagap kemudian saat di tanyakan kepada rekan sejawatnya ternyata pelaku penipu kelas teri. Karena tidak rela kehilangan uang dan tertipu mentah-mentah korban kemudian melaparkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
SB
Kapolsek Geneng Ngawi AKP Partono saat dikonfirmasi Bahana membenarkan kejadian tersebut dan saat ini pelaku yang masih pelajar masih menjalani pemeriksaan kepada petugas penyidik pasal penipuan masih pihaknya proses dikarenakan pelaku tercatat sebagai salah satu pelajar dan dikatakan di bawah umur. Tegasnya kepada para orang tua di harapkan memberikan pengawasan yang ekstra terlebih lagi bagi putri anda bila tidak menginginkan nasib yang serupa dengan korban.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan 2 ruang gedung SDN 1 Begal Ngawi yang terlihat doyong dan atap plafon hamper runtuh hingga harus di sangga menggunakan tiang bamboo nampaknya sudah mendapatkan sedikit perhatian dari anggota legeslatif Ngawi. Sperti diungkapkan Slamet Riyadi Ssos selaku ketua komisi 2 DPRD Ngawi kepada bahana menjelaskan diakuinya SDN begal 1 ini sudah menjadi perhatian oleh pihak diknas namun belum mendapatkan bantuan di karenakan SD yang terdapat di kedunggalar ini bakal di Merger dengan SDN begal 2 yang memiliki gedung yang baik dengan Begal 1. Ditambahkannya karena sampai sejauh ini pemkab belum juga memberikan respon, sehingga dalam waktu dekat ini pihaknya siap memanggil dinas terkait guna mempercepat proses merger.
SB
Ditegaskan oleh Slamet demikian panggilan akrabnya kepada bahana mengungkapkan pembangunan dan perbaikan rencananya akan di sentrakan di sekolah pusat merger 2 sekolah tersebut sehingga tidak mubazir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar