Masih ada bangunan sekolah yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah, pelajar harus was –was ambrolnya atap plafon, hama tikus serang padi puluhan hektar rawan gagal panen dan persiapan persinga junior hadapi perhelatan pro professional sejatim.
Lia hari ini kami awali dari tragis keadaan bangunan sekolah di Kecamatan Bringin Ngawi yang sampai saat ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah daerah dan para pelajar harus menghadapi jatuhnya plafon karena di makan usia. Keadaan bangunan sekolah SMPN 1 Bringin Ngawi ini dalam pantuan kami di lapangan siang sudah tidak layak huni, dan bahkan dapat dikatakan tidak membantu proses studi belajar mengajar. Seperti diungkapkan oleh Suharti selaku kepala sekolah SMPN 1 Bringin Ngawi kepada media menjelaskan dari 18 ruang kelas 7 diantaranya alami kerusakan capai 50% yang diantaranya atap penyangga plafon rawan roboh, dinding penyekat antar kelas retak di mana-mana, bangku sekolah sudah tidak layak dan keropos. Diakuinya pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan rehab pembangunan sejak tahun 2008 silam namun sampai sejauh ini belum juga mendapatlan tanggapan dari pemerintah daerah. Ironisnya sempat pelajar di kelas 9 F hampir kejatuhan plafon karena termakan usia dan tidak hanya itu saja acapkali musim penghujan tiba harus mencari tempat dari tetesan air hujan karena genting-genting banyak yang pecah.
SB
Ditambahkan oleh kepala sekolah SMPN 1 Ngawi kepada media dikarenakan kekurangan ruang kelas memaksakan ruang lab yang seharusnya di pergunakan untuk ruang penelitian di manfaatkan untuk ruang kelas itupun kondisinya sangat memprihatinkan, selama ini bila memperbaiki bangunan pihak sekolah mengandalkan bantuan swadaya dari wali murid namun dengan tidak membebani terlalu berlebihan serta tidak menyalahi aturan yang berlaku pasalnya hingga saat ini bila mengandalkan bantuan dari pemerintah tidak kunjung di terima guna perbaikan bangunan sekolah.
SB
Sementara itu nasib para petani Ngawi nampaknya belum berhenti untuk merapi nasibnya, usai tanaman padi mereka di serang hawa wereng coklat di penghujung masa panennya saat sekarang di musim tanam mereka harus di hadapkan dengan serangan hama tikus menyerang tanaman padi yang baru berumur 10 hari. Seperti diungkapkan oleh Antok salah satu petani asal Desa Kedung Prahu Padas Ngawi kepada Bahana menjelaskan serangan hama tikus sudah melanda sejak 3 hari yang lalu dan mengakibatkan tanaman padi yang baru di tanam sepekan lalu rusak dengan batang-batang patah di makan tikus tidak menginginkan mendulang kerugian para petani Kedung prahu siang tadi bahu –membahu basmi hama tikus dengan memburu di tempat-tempat persembunyian yang terdapat di balik pematang sawah akunya tikus memang biasa menyerbu tanaman padi yang baru di tanam namun saat ini serangannya sangat luar biasa hampir sehektar sawah rusak dalam semalam. Melihat hal itu dengan memburu langsung karena jebakan selama ini yang di pergunakan para petani yakni area sawah di aliri listik tidak mempan, sedikit mengurangi populasi perkembangan hama tikus.
SB
Ditegaskan oleh Antok dalam perburuannya siang tadi petani dengan jumlah 4 orang berhasil membasmi 40 ekor tikus yang mereka temukan di pematang-pematang sawah.
SB
nampaknya dewi fortuna belum berpihak pada singo ketonggo panggilan kas lascar kesebelasan Ngawi dalam geliat uji coba sepak bola pro professional se-jawa timur. Seperti diungkapkan oleh Suraji selaku sekertaris umum Persinga Ngawi kepada bahana menjelaskan pertandingan uji coba melawan kesebelasan kabupaten Kediri kemarin cukup membuat pukulan tersendiri bagi manager tim Persinga pasalnya Persinga kalah telak 3 – 1 yang di jamu di stadion Candra Birawa oleh Persikab Kediri. Menurutnya kekalahan kemarin adalah gemblengan tersendiri bagi tim Persinga yang kalah di pertandingan uji coba hal ini di harapkan dapat menambah semangat untuk menggembleng lebih siap lagi menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan bukannya malah mengendur ungkapnya saat di temui di stadion ketonggo kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar