RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/03/23

RABU 23 MARET 2011

Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak penyidik (dalam kasus pembunuhan bidan Supari) dan berupaya  menyelematkan masa depannya,  TKW Ngawi berangkat sehat pulang  lumpuh dan benahi  antena warga Jogorogo  tewas  tersengat  listrik. 


Lia hari ini kami  awali dari  pihak sekolah yang menjadi tempat pelaku  pembunuhan bidan desa Klampisan Geneng Ngawi mengeyam pendidikan sekolah mengaku menyerahkan kepada pihak  penyidik dalam proses hukumnya.  Seperti  diungkapkan oleh Edi Sugiharto  selaku  kepala sekolah SMA swasta di  Kabupaten Ngawi  kepada bahana menjelaskan Desca diakui sosok yang butuh perhatian yang ekstra pasalnya ia berangkat dari keluarga yang tidak harmonis dari  Jakarta dan di Ngawi  ini  pelaku tinggal  bersama neneknya.  Edi demikian panggilan akrab dari  kepala sekolah yang beralamat di  Ngawi kota  ini  mengaku sempat  berbincang-bincang dengan pelaku  dan bahkan hari ini  ia masih menemani  pelaku di sel jeruji mapolres Ngawi untuk mengerjakan soal-soal  ujian UTS.  Desca masih sehat  -sehat  saja di ruang tahanan  mapolres Ngawi dan  pihaknya berjanji akan berkoordinasi  dengan pihak diknas dan polres Ngawi agar  kiranya pelaku  tidak di tinggalkan dalam mengikuti ujian dalam waktu dekat ini yang bakal  dilaksanakan UAN.  Pelaku yang mengaku  akrab dengan kepala sekolahnya ini  saat melakukan aksi  pembunuhan terhadap Supari  terasa  kalap dan bahkn bukan dirinya sendiri hingga nekat  menggorok leher korban hingga tewas karena alasan  memendam sakit hati  kepada mantan pacarnya  yang memutus hubungannya secara sepihak  dan juga  kepada korban yang sering memarahi  kedekatannya dengan Ida Rukmanawati.
SB
Edi menambahkan kendati  pelaku sudah ditetapkan sebagai  pembunuh namun pihaknya tidak akan  menelantarkan masa depan pelaku yang selama ini mengeyam  dan pihaknya akan mendampingi Desca hingga dapat mengerjakan soal-soal ujian UNAS mendatang,   kerjasama dengan berbagai pihak untuk  pelaku tidak kelabu dalam masa depannya.

SB
Sementara itu masih menjadi  kisah kelam dan menyedihkan bagi  mereka para Tenaga Kerja Indonesia kalau tidak pulang tinggal nama,  pulang dengan alami  siksaan hingga membekas dalam di kehidupan mendatang  masih saja di alami oleh mereka.  Seperti halnya nasib tragis   TKW  asal  Dusun Dawungan Desa Gentong, Kecamatan Paron, Ngawi pernah terbang dengan tujuan ke Malaysia sejak berusia 16 dan pernah dibawa seseorang yang tidak kenal pergi ke negara Thailand dari PJTKI belum terdaftar. Dan tahun ini  Supriati alias Yuliana (23) berangkat melalui PJTKI PT. Amira Prima Madiun ke Malasyia dan di negara inilah Yuliana mengalami sakit. Orang tua korban Sudarno (50) dan Sukanah (48) mengatakan bahwa, anaknya berangkat sehat-sehat saja dan sekarang begitu pulang mengalami sakit hingga lumpuh. Pihak orang tua berharap agar ada perhatian dari pihak yang terkait dan berharap Semoga pemerintah mau memperhatikan nasib anak saya dan mudah-mudahan bisa pulih seperti awal ketika mau berangkat bekerja seperti dahulu, tidak lumpuh seperti sekarang ini. 
SB
Sementara itu korban saat ditemui  mengaku tertekan tidak  betah bekerja dengan tuan rumah majikan saat sekarang, karena sering berniat jahat dan melakukan pemaksaan untuk berbuat yang tidak patut korban di siksa karena tidak memenuhi  keinginan majikannya. Pihak PJTKI yang memberangkatkan dari Jakarta terkesan lepas tangan tidak pernah mengontak saya selama bekerja. Karena tidak betah dengan siksaan yang dialaminya hingga saat sekarang membuatnya tidak dapat  melakukan aktifitas normal  karena lumpuh mengharapkan PJTKI yang memberangkatkan dirinya memberikan perhatian atas derita yang dialaminya.
SB
Sementara itu hati-hati bila anda sedang memperbaiki peralatan yang berhubungan dengan aliran listrik bila tidak menginginkan nasib tragis warga  asal  Jogorogo Ngawi karena memegang  kabel  beraliran listik  yang melintasi  rumahnya korban ditemukan mati lemas.  Korban dengan identitas  Sunardi 45 th warga asal  dusun pondok desa Macanan Jogorogo Ngawi pada hari  kejadian sedang  memperbaiki  kabel antena di atap rumah korban dengan tanpa menyadari terdapat  kabel bertegangan tinggi terkelupas,  di duga telapak tangan yang terdapat bekas luka  terbakar tersbeut yang menjadi aliran listrik  bertegangan tinggi  mengalir di tubuhnya hingga mengakibatkan jiwanya melayang. 
SB
AKP Pujianto selaku  kapolsek Jogorogo Ngawi kepada bahana saat dikonfirmasi  membenarkan kejadian tersebut, korban tewas murni karena tersengat aliran listrik  bertengangan  tinggi  saat memperbaiki kabel antena dan mengharapkan kepada warga Ngawi untuk  lebih berhati-hati dan waspada apabila berhubungan dengan hal-hal yang membahayakan keselamatan jiwa anda.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar