SERANGGA DI DIDUGA TOMCAT SERANG NGAWI DAN KECELAKAAN
TEWASKAN WARGA NGRAMBE DI DUGA TABRAK LARI BUS.
SB
Serangga tomcat atau kumbang rove diduga mulai menyerang
wilayah Kota Ngawi setelah Adit Syafitra Pratama seorang bocah laki-laki
berusia 5 tahun warga Dusun Belukan Desa Beran Kecamatan Ngawi Kota menderita
gatal disertai melempuh dibagian lehernya. Anak tunggal dari pasangan Anik
Indriani dan Mochamad Syamsul yang diduga mengalami serangan serangga sudah
satu minggu ini. Setelah mengetahui kejadian tersebut Anik langsung membawa
Adit ke puskesmas terdekat menurut keterangan dokter hanya gatal biasa dan
diberi obat salep serta syirup penurun panas dan beberapa pil anti biotik.
SB
Keyakinan Anik Indriani kalau putranya terkena serangan
tomcat setelah malam kemarin menemukan serangga mirip tomcat dengan cirinya
memiliki kulit berwarna oranye dan hitam serta di ujung tubuhnya terdapat
penyengat yang tengah merayap diatas meja televisinya. “Saya baru yakin kalau
anak saya gatal terkena serangan serangga tomcat setelah melihat kemarin malam
itu dibalik meja televise dan saya amati bener-bener mirip seperti yang ada
digambar-gambar itu,” beber Anik. Khawatir merayap ke mana-mana dan menyerang
ke anggota keluarga lainya, kemudian serangga tomcat tersebut oleh Anik
langsung dimusnahkan. Kemudian lanjut Anik Indriani, dalam satu minggu ini
justru gatal yang diderita Adit justru makin menyebar ke beberapa bagian
anggota badan lainya. Selain itu keluhan saat ini yang dirasakan Adit Syafitra
Pratama seperti panas dan gatal-gatal bercampur rasa perih yang luar biasa.
Sementara menurut keterangan warga lainya ada lagi seorang bocah di Jalan
Perkutut Desa Beran menderita penyakit gatal seperti yang dialami Adit
tersebut. Hanya saja kata warga tadi belum bisa menyimpulkan secara persis
penyebabnya apakah akibat serangan serangga tomcat atau factor lainya.
SB
Dua tubuh manusia terkapar di badan jalan Ring road
barat, tepat di depan sarana kebugaran Bondowoso. Rimba, 19,remaja asal Desa
Setono, Kecamatan Ngrambe tewas di TKP. Sedangkan, korban kritis yang masih
menjalani perawatan intensif di RS Widodo
bernama Cipto, 19 asal Lamongan. Keduanya, merupakan tabrak lari sebuah
bus yang melaju kencang dari arah barat (Solo). Seperti diungkapkan oleh kasat
lantas polres Ngawi AKP Tony Prasetyo
kepada bahana pihaknya sudah
melakukan olah TKP. Kami sedang melakukan pencarian bus yang disebut-sebut para
saksi yang menabrak korban. Informasi yang dihimpun koran ini, kecelakaan yang
merenggut korban jiwa itu terjadi pukul 22.00. Rimba yang berboncengan dengan
Cipto mengenderai sepeda motor Grand bernopol W 6519 PS berjalan pelan dari arah
timur. Tiba-tiba sebuah bus melaju kencang dari barat (Solo) hendak menyalip
kendaraan pikup. Haluan bus yang tidak diketahui identitasnya itu terlalu ke
kanan. Nahas. Jarak yang sudah dekat, bus tidak bisa menghindari sepeda motor yang
ditumpangi Rimba dan Cipto. Brakkk. Suara keras tabrakan terdengar hingga
radius 500 meter. Korban terpelanting 10 meter dari titik tabrakan. Mengetahui
korban mengalami luka parah itulah, sopir yang tidak bertanggung jawab terus
menekan kencang gas bus. Warga yang datang ke lokasi tak sempat mengejar bus. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi
langsung mengevakuasi korban. Jenasah Rimba langsung dibawa ke RSUD dr Soeroto
untuk menjalani visum et revertum. Sedangkan, Cipto yang mengalami memar di
bagian kepala, punggung dan kaki dirawat di RS Widodo. Identifikasi korban
sempat mengalami kesulitan. Korban tewas baru bisa diketahui identitasnya kemarin.
SB
Tabrak lari di jalur Ring road itu menjadi tamparan
kepolisian kali kedua. Dua pekan sebelumnya, tabrak lari yang juga tak jauh
dari TKP menelan dua korban jiwa. Sampai sekarang, petugas belum bisa melacak keberadaan
penabrak yang disinyalir juga melibatkan bus tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar