RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2012/03/14

RABU 14 MARET 2012


JELANG KENAIKAN BBM PARA PEMILIK SPBU BATASI PENJUALAN BBM DAN PARA BOCAH-BOCAH MALANG KARENA KURANGNYA PENGAWASAN HARUS BERTARUH NYAWA.
SB
Lia hari ini kami  awali dari informasi social ekonomi jelang kenaikan bahan bakar minyak oleh pemerintah yang isukan bakal dilaksanakan per april 2012 mendatang.  Kenaikan BBM untuk premium dari 4500 menjadi 6500 dan solar dengan kenaikan sama pula,  oleh pemerintah cukup membuat gejolak aksi penolakan-penolakan dari berbagai elemen masyarakat terlebih lagi  para mahasiswa yang menyuarakan kepedihan masyarakat miskin dari dampak kenaikan BBM tersebut, namun jauh dari permasalahan itu di tingkat masyarakat menengah ke bawah sendiri, tengah bergejolak untuk mendapatkan keuntungan sendiri di situasi pemerintah yang tengah tarik-ulur dari kenaikan BBM acapkali melakukan aksi borong BBM menggunakan jirigen. Guna mengantisipasi aksi borong dari para warga tersebut yang memanfaatkan situasi kenaikan BBM, nampaknya pemerintah dan pemilik  SPBU tengah mengantisipasi kelangkaan yang akan terjadi.  Sepertihalnya untuk para petani guna kebutuhan irigasi dengan bahan bakar solar,  bila membeli dengan membawa jirigen wajib menyertakan surat keterangan dari pemerintahan desa atau perangkat setempat hal ini untuk mengantisipasi ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan situasi sedangkan pengecer premium wajib membawa kartu beli sehingga hal ini untuk mengetahui bahwa konsumen tersebut telah membeli di SPBUnya dengan jangka 2 hari sekali.  Hal ini  seperti diungkapkan oleh Sunarto pemilik SPBU yang terdapat di jalan A. Yani ditambahkannya selain melaksanakan himbuan pemerintah pihaknya juga tidak menginginkan berhubungan dengan pihak petugas bila melakukan penjualan di luar ketentuan yang berlaku.
SB
Di tegaskan oleh Sunarto dalam sehari karena keterbatasan solar yang di stok oleh pihak pertamina ia hanya menjual 70 liter sedangkan untuk premium para pengecer hanya di batasi 10liter perhari.
SB
Sementara itu dari polres Ngawi dapat kami informasikan dengan kisah 2 bocah malang yang karena kurangnya pengawasan dari orangtua mereka masing-masing nyawa menjadi taruhan.  Kejadian pertama menimpa M. Ilham Rosaqi 12th  pelajar warga Dusun Geduro Desa Cepoko Ngrambe tengah asik bermain dengan 3 rekan-rekannya usai sekolah  di sungai desa setempat namun nahasnya korban yang tidak pandai berenang ini bermaksud membasuh kakinya di pinggir sungai  tiba-tiba Ilham dengan panggilan akrab korban terpeleset, dan langsung kecebur ke sungai dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanah ini sehingga membuat tubuh korban tidak dapat menggapai bibir sungai. 3 rekan korban sendiri yang mengetahui kejadian tersebut tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Pencaharian tubuh korban yang hanyut oleh sungai dilakukan para warga dan tim SAR hampir lebih dari 1 hari, yang pada akhirnya menemukan korban sudah tidak bernyawa. Sementara kejadian kedua terjadi di Dusun Wonosobo Desa Sriwedari Ngawi Brian 2,5 th dilaporkan hilang di pinggir sungai masuk Desa setempat.  Peristiwa nahas yang bermula dari korban di tinggal oleh kakeknya Suyono hendak melaksanakan sholat lima waktu yang kemudian menitipkan Brian kepada tetangga yakni Suryanto, karena melihat brian tengah asik dengan bola mainannya Suryanto sendiri merasa aman akan keberadaan brian sendiri yang kemudian Sur tinggal untuk mengambil makan namun sial setelah ia selesai menyantap makanan dan guna mencari keberadaan Brian sudah tidak ada di awal tempat bermainnya. Setelah para keluarga korban berusaha melakukan pencaharian keberadaan korban di beberapa tempat salah satu warga dengan identitas Jumadi mengetahui Brian tengah asik bermain bola di pinggir sungai yang hanya meninggalkan jejak kaki dan bola bermain korban. 
SB
Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut, untuk kasus Brian bocah 2,5 th yang saat ini masih menjadi pencaharian pihak petugas dan warga, kuat dugaan korban sendiri terjebur di sungai  namun belum ditemukan jasadnya sejak hari minggu lalu  dan melihat 2 kejadian diatas merupakan keteledoran dari para orangtua sendiri dalam memberikan pengawasan kepada putra-putri mereka yang di mengharapkan hal ini  tidak terulang kembali menimpa warga Ngawi dan sekaligus memberikan pembelajaran bagi para orangtua. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar