SI JAGO MERAH MARAH LALAP RUMAH WARGA RATUSAN JUTA IKUT TERBAKAR DAN KORBAN HASTO BERTAMBAH DAN MINIM ANGGARAN PERAWATAN ATAP MASJID BAITULRAHMAN NGAWI MENGANGA.
SB
SB
Lia hari ini kami awali dari
kejadian nahas yang dialami oleh warga asal desa Gemarang Kedunggalar
Ngawi akibat amukan si jago merah harta
benda dan kekayaannya senilai 125 juta ludes. Kejadian yang terjadi pagi dini
hari tadi sekitar pukul 04.00 wib bermula
dari korban dengan identitas Suyatno 52 th bersama istrinya tengah terlelap
dengan tidurnya mereka terjaga di saat merasa sesak dengan udara yang di
hirupnya. Setelah di periksa kamar dan
beberapa ruangan rumahnya sudah penuhi
dengan asap serta di ruang tengah terdapat api yang sudah membesar. Teriakan
minta tolong yang di dengar oleh warga setempatpun, berusaha menolong harta benda korban yang
dapat di selamatkan dan menjinakkan si jago merah dengan kekuatan yang
ada. Kendati si jago merah dapat di
jinakkan 1 jam dari kejadian di tambah lagi bantuan dari PMK pemkab Ngawi hanya
bisa menghalau si jago merah untuk tidak merambat ke rumah tetangga korban,
akibat kejadian tersbeut Suyatno alami kerugian mencapai 125 juta dan hanya
bisa menyelamatkan kendaraannya saja sedangkan harta benda lainnya ludes oleh
si jago merah.
SB
AKP Suratman selaku kapolsek Kedunggalar Ngawi saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut dan dari hasil olah TKP tim forensic asal api di duga berasal dari hubungan arus pendek listrik yang berada di ruang tengah seperti diungkapkan oleh korban kepada petugas akibat perstiwa kebakaran ini mengalami kerugian mencapai 125 juta.
AKP Suratman selaku kapolsek Kedunggalar Ngawi saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut dan dari hasil olah TKP tim forensic asal api di duga berasal dari hubungan arus pendek listrik yang berada di ruang tengah seperti diungkapkan oleh korban kepada petugas akibat perstiwa kebakaran ini mengalami kerugian mencapai 125 juta.
SB
Sementara itu dari mapolres Ngawi
masih dengan informasi kriminalnya dapat kami laporkan. Hasto Rusdiyanto 25 th
warga asal Desa Campursari Karangjati para korban terus mengalir melapor kepada
pihak berwajib. Kali ini tetangganya
sendiri Edy Santoso 33th warga asal Desa Jatipuro Karangjati, terbujuk bualan
dari pelaku hingga rela memberikan uang 520 juta kepada pelaku yang kembali
akunya guna pengembangan proyek BTS Seluluer yang terdapat di luar jawa.
Seperti diungkapkan oleh Kasat reskrim polres Ngawi AKP Sukono kepada bahana
menjelaskan korban kali ini adalah hasil penipuan yang di lakukan oleh pelaku
dengan mengaku sebagai penanggungjawab CV Mulia Artha yang bertempat di jalur
Ngawi - Caruban di km 13 masuk desa
Kedungprahu Padas Ngawi dan ternyata setelah kami lakukan pemeriksaan CV
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penyelia usaha yang tidak memiliki badan
hukum yang legal. Kepada petugas korban
mengaku telah memberikan uang mencapai 520 secara bertahap yang akunya nantinya akan mendapat
pengembalian utuh di tambah lagi
mendapatkan komisi 15% dari modal yang di berikan namun kenyataannya
hingga jatuh tempo uang modal usaha yang
di serahkan tidak kunjung di tepati oleh pelaku yang pada akhirnya penggelapan
dan penipuan Hasto dilaporkan kepada pihak berwajib.
SB
Di tegaskan oleh Kasat Reskrim
polres Ngawi, dari hasil keterangan pelaku
usaha tipu-tipu dengan membawa nama CV Mulia Artha ada 21 korban namun baru 9
orang yang melapor dan korban yang di tipunya tersebut rata-rata memberikan
dana modal lebih dari 60 hingga ratusan juta rupiah. Saat ini pihaknya mengakui
masih mengembangkan kasus ini pasalnya tidak hanya pelaku Hasto sendiri yang
berajalan melakukan tindak kriminalitasnya dalam daftar pencahariannya terdapat
2 orang kepercayaan yang juga terlibat dalam kasus penggelapan dan penipuan
Hasto serta tidak hanya Ngawi saja yang menjadi sasaran pelaku dari informasi
yang di himpun petugas korban Hasto hingga Madiun dan Magetan.
SB
Sementara itu akibat biaya
perawatan minim, atap plafon masjid agung baitulrahman Ngawi menganga karena
atap plafon ambrol. Seperti diungkapkan
oleh Komari selaku pengurus takmir masjid kepada media menjelaskan kejadian
ambrolnya atap plafon tersebut jatuh begitu saja tidak ada sebab yang lain dan
ia menilai hal ini tidak ada biaya perawatan serta person yang bertanggungjawab
dalam perawatan masjid. Sementara bila mengandalkan uang kotak amal, dana tersebut telah habis untuk biaya
kebutuhan air bersih dan kebutuhan
listrik dari masjid selama sebulan.
SB
Namun cukup menjadi tanda Tanya
dari pernyataan Komari dengan mantan Bupati Harsono dalam periodenya lalu yang pernah diungkapkan
kepada media bahwa untuk biaya kebutuhan perawatan serta kebutuhan listrik dan
air minum di biayai oleh pemerintah daerah dan kotal amal hanya di pergunakan
oleh pengurus takmir bila terdapat kebutuhan mendesak saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar