RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/12/14

RABU 14 DESEMBER 2011


 DIANTARANYA SITUASI POLITIK DPRD MULAI MEMANAS ANTAR DUKUNG TIDAK MENDUKUNG KAOLISI PARTAI, PEDAGANG ASONGAN MASIH NEKAT BERJUALAN DI ATAS KERETA BERSITEGANG DENGAN APARAT RANTIB. PENO SALAH SATU ANGGOTA DEWAN SAYANGKAN PELAKU TIDAK BERTANGGUNGJAWAB PERACUN SUNGAI.
SB
Lia hari ini kami awali dari DPRD Ngawi,  kasak-kusuk pelaksanaan tatib DPRD Ngawi dengan perubahan posisi anggota-anggota fraksi di tiap-tiap komisi menjadi perbincangan hangat tersendiri dikalangan anggota legeslatif.  Isu beredar perubahan posisi ketua komisi yang di prediksi terjadi di komisi 1 dan komisi IV dikarenakan pergantian anggota fraksi yang duduk di komisipun santer untuk menjadi bahan isu saat sekarang. Dari informasi yang kami himpun fraksi golkar bakal melakukan perombakan posisi anggota di komisi 1 untuk berpindah ke komisi IV dan sebaliknya, namun pernyataan tersebut di mentahkan oleh ketua Fraksi Golkar DPRD Ngawi Sugito Pramono menurutnya sampai sejauh ini belum ada keputusan perpindahan anggota fraksi dan hal itu masih belum di bicarakan jawabnya terkesan menutup-nutupi namun di kalangan anggota dewan telah santer beredar akibat perubahan anggota fraksi golkar tersebut akan merubah pula posisi ketua komisi I yang saat sekarang di jabat oleh Khoirul Anam dan Ketua Komisi IV yang di jabat oleh Budi Oetamin. Karena keduanya dari fraksi yang sama yakni partai persatuan bangsa atau penggabungan koalisi PPP dan PKB menjadi pertimbangan tersendiri hingga muncul klausul tidak jadi satu tidak jadi kesemuanya. Karena dukungan ketua komisi ini mengalir dari banyaknya dukungan secara voting beredar rumor bahwa PPP akan merubah rekan koalisinya tidak lagi bersama PKB melainkan dengan partai oposisi PKS.
SB
Ketua DPRD Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko saat dikonfirmasi pihaknya belum mengetahui situasi secara pasti kemelud anggotanya perihal pemenuhan tatib DPRD, pasalnya masih mengikuti Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta dalam penentuan sikap partai bersimbol banteng moncong putih ini menghadapi pesta demokrasi pemilihan presiden mendatang. 
SB
Sementara itu Agus Wiyono salah satu anggota komisi 1 DPRD Ngawi pihaknya wait end see saja dengan keputusan yang di ambil 2 partai tersebut menurutnya siapa saja yang menjadi ketua komisi asalkan dapat melaksanakan tugas dan tupoksinya secara professional tidak menjadi masalah baginya.  Di jelaskannya tidak hanya ketua komisi saja yang nantinya alami perubahan pejabatnya masih ada ketua badan legeslatif.  Ketua badan musyawarah, ketua badan anggaran, ketua badan kehormatan dan ketua komisi DPRD yang menjadi struktur DPRD Ngawi bila mengacu tatib DPRD untuk dilakukan perubahan.

SB
Sementara itu masih dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan,  Supeno salah satu anggota perwakilan rakyat dari partai amanat nasional cukup menyayangkan dengan maraknya oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan eksploitasi ikan di sungai dengan menggunakan racun.  Siang tadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Peno demikian panggilan akrab ketua komisi 3 DPRD Ngawi seringkali dilapori oleh konstituennya perihal maraknya oknum yang tidak bertanggungjawab seringkali melakukan tindakan mengobati sungai demikian istilah awamnya untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan yang cukup diinginkan dengan tidak perlu bersusah payah menjaring.  Oknum yang tidak bertanggung jawab ini di duga di bekengi oleh pihak tidak main-main dalam membuang uang pasalnya guna membeli 1 kilogram racun mencapai harga 400 hingga 600 ribu rupiah sementara 1kg racun hanya dapat di pergunakan 10 meter sungai. 

SB
Peno menyayangkan seharusnya pihak berwajib dapat menuntaskan ataupun menangkap oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut, pasalnya tidakhanya ikan yang mati karena racun ekosistim sungaipun menjadi rusak akibat ulah yang tidak bertanggungjawab tersebut. 

SB
Sementara itu dari keputusan pelarangan pedagang asongan berjualan di atas kereta berjalan hari ini mulai dilakukan penertiban oleh para petugas PT KAI Daop 7 Madiun kendati larangan tersebut masih tertanggal 1 januari mendatang.  Dalam pantuan kami siang tadi di salah satu station kereta di wilayah Ngawi pedagang asongan di tindak secara tegas bila masih nekat berjualan diatas kereta api berjalan hingga sempat terjadi adu otot antara petugas dengan pedagang asongan. Miris memang bila mendengar kesenjangan antara mengedepankan peraturan versus urusan kesejahteraan dan kedua belah pihak tersebut  saling beragument  mementingkan kepentingan mereka masing-masing.  Darto salah satu pedagang asongan kepada media cukup  mengesalkan tindakan petugas rantib pasalnya sikap mereka yang kasar terhadap para pedagang asongan dalam usaha penertiban, seharusnya PT KAI yang juga milik pemerintah tidak tinggal diam saja menindaklanjuti keadaan ini sehingga terkesan mereka di hentikan dengan sepihak tidak ada solusi dari pemerintah. 
SB
sementara itu Wahyuni salah satu penumpang kereta api saat kami temui menurutnya dengan adanya pedagang asongan kami merasa terbantu dengan usaha mereka pasalnya apabila diatas kereta tidak perlu turun untuk membeli persediaan makan atau minum yang di butuhkan seharusnya para pedagang asongan mendirikan perkumpulan sehingga keberadaan mereka diakui tidak sebagai pengganggu perjalanan para penumpang kereta.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar