PAMERAN BATIK SEPI PENGUNJUNG, DERITA STROKE TAK KUNJUNG SEMBUH NENEK JEBURKAN DIRI KE KOLAM DAN EDARKAN ALAT KOMESTIK TANPA KETERANGAN DEPKES DI SITA PETUGAS.
Lia hari ini kami awali dari dinas koperasi dan perdagangan pemkab Ngawi, Didik Darmawan selaku kadinkopda pemkab Ngawi kepada bahana siang tadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengaku pameran lomba batik yang di gelar pemprof Jawa Timur sepi dari pengungjung, Didik demikian panggilan akrabnya menjelaskan karena alasan kurang strategisnya tempat pameran menjadi sebab kurang representatifnya para penggiat batik di Kab Ngawi untuk melihat corak dan ragam menggambar batik, usulan pameran batik awalnya yang bakal di gelar di paseban lapangan merdeka Ngawi gagal karena tidak di setujui oleh wakil Bupati Ngawi yang pada akhirnya di gelar di ruang data dinas koperasi dan perdagangan karena terlalu memakan anggaran guna akomdasi. Sejak di buka tertanggal 18 mei lalu antusias warga Ngawi sangat kurang berminat, yang akunya banyak pesertanya sendiri berasal dari local Ngawi bila di bandingkan dari luar kota namun hal itu tidak menjamin keingintahuan hasil lomba karya seni melukis batik di Kab Ngawi. Namun pihaknya mengharap hingga penutupan yang dijadwalkan hingga 28 mei mendatang pameran batik yang di kandung maksud meningkatkan seni dan kebudayaan bangsa dapat menarik perhatian warga Ngawi sendiri.
SB
Sementara aksi nekat warga asal Kendal Ngawi yang akhiri hidupnya dengan cara menjemburkan diri sebuah kolam gegerkan warga desa Gayem. Kejadian yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 8 wib, bermula anak korban dengan identitas Bani bermaksud mencari keberadaan ibunya Puji 60 th yang sudah tidak berada di tempat tidurnya kepanikan mulai di rasakan setelah di cek seisi ruang rumah pula, tidak juga menemukan keberadaan nenek tua yang sudah memiliki riwayat penyakit stroke yang tidak kunjung sembuh selama 3 tahun terakhir tersebut, di bantu dengan 2 warga yakni Sulastri 35th dan Martini 24th Bani di kejutkan dengan penemuannya ibunya sudah tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di kolam belakang rumah.
SB
Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika kepada bahana menegaskan sampai sejauh ini petugas masih belum mengetahui sebab kematian korban diantara bunuh diri di sebabkan alami depresi atas derita penyakit darah tinggi yang tidak kunjung sembuh selama 3 tahun terkhir ini atau terpeleset jatuh ke kolam karena kurang kehati- hatian korban sendiri, dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak di temukan tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban dan sore tadi jenasahnya di semayamkan di TPU setempat.
SB
Sementara itu masih dari polres Ngawi dapat kami informasikan nekat menjual dan mengedarkan alat-alat kesehatan tanpa surat keterangan dari lembaga kesehatan harus berurusan dengan pihak petugas, sepertihalnya yang dialami oleh Tutiek Haryati 55th pemilik toko di jalan Sultan Agung masuk lingkungan Sidomakmur Ketanggi Ngawi kota ini ratusan box sediaan alat dan barang kosmestik berbagai merk dari negara matahari terbit di sita oleh petugas polres Ngawi. Di tegaskan oleh Akp Sukono selaku kasat reskrim Polres Ngawi kpada bahana menjelaskan dari hasil informasi warga bahwasanya pelaku mengedarkan obat jenis kosmestik secara sengaja tanpa memenuhi standart khasiat kemanfaatan mutu yang berkhasiat harus di menjalani pemeriksaan oleh petugas karena melanggar permenkes tahun 1979. Kepada pelaku saat sekarang wajib lapor atas tindak pidana ringan yang dikenakan oleh Tutik atas kepemilikan ratusan jenis kosmetik tanpa keterangan depkes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar