Diantaranya sedikitnya 32% penduduk asal Ngawi belum memiliki jamban dan harga telur mulai merangkak di pasaran.
SB
Lia hari dapat kami laporkan bahwa sepertiga warga Ngawi tidak memiliki jamban sehat . terdata oleh tim sanitasi dinas kesehatan Kabupaten Ngawi jumlah penduduk di tahun 2010 sebesar 914.584 sedikitnya 32 % pendudukanya dilaporkan kepada dinas kesehatan masih melakukan buang air besar disembarang tempat atau dapat di katakan belum memiliki jamban sehat. Seperti diungkapkan oleh Supari selaku Kasi TUU dinas kesehatan kepada bahana menjelaskan dari 32 % atau 186.213 warga Ngawi 84.542 belum memiliki jamban sehat. Progam ODF atau Open devication Free ini sudah di progam oleh pemerintah sejak tahun 1974 namun hingga sekarang belum juga berhasil di lapangan karena rendahnya keinginan hidup bersih dan sehat dari para warga sendiri. Dan Karena buruknya kondisi sanitasi lingkungan berdampak pada peningkatan kematian bayi dan mal nutrisi bagi anak dan sekaligus menjadi ancaman besar potensi sumber daya manusia.
SB
Supari menambahkan dengan kiat dan progam sanitasi di lapangan di harapkan menciptakan perubahan pola pikir kepada warga masyarakat Ngawi untuk merubah kebiasaan BAB di sembarang tempat beralih ke tempat yang di sediakan . tegasnya progam ini di akuinya tidak teranggarkan dana atau pendampingan sehingga hanya menciptakan perubahan baru bagi masyarakat Ngawi. Ditambahkannya kebiasaan pola ODF masih sering di lakukan oleh warga Ngawi di sebelah Ngawi bagian utara bengawan solo yang terdata sulit akan mendapatkan air bersih yang diantaranya Karangayar, Pitu dan Bringin.
SB
Sementara itu dari pantuan kami di situasi perekonomian di Kab Ngawi harga telur selama 3 hari ini alami kenaikan yang cukup signifikan dari pantauan kami di pasar besar Ngawi siang tadi. Seperti diungkapkan oleh Surati salah satu pedagang grabat Pasar Besar Ngawi kepada media menjelaskan kenaikan harga telur sudah terjadi sejak sepekan yang lalu yakni dari harga 11 ribu perkilogram terus merangkak naik hingga 14 ribu bahkan di tingkat pengecer bisa capai 15 ribu perkilogramnya. Tambah Surati kenaikan telur di perkirakan akibat dari permintaan meningkat namun persediaan sendiri terbatas.
SB
Sementara ungkap Budi salah satu penyetok telur ayam kepada bahana menjelaskan keadaan ini dikarenakan permintaan kesediaan telur di berbagai tempat meningkat sehingga pihaknya yang sepakan mampu menyetok 1000 hingga 2000 pada satu tempat harus di kurangi kembali guna memenuhi di tempat lainnnya pasalnya dari wilayah jawa tengah yang biasanya juga ikut menyetok di wilyah Ngawi tersendat dikarenakan di daerah jawa tengah sudah mengaku kekurangan stok pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar