SEDIKITNYA BBM
TIDAK NAIK NAMUN HJARGA SEMBAKO TIDAK
MAU TURUN DAN 39 PTT, GTT TERCECERT
TIDAK LOLOS SELEKSI BKN LURUK KANTOR DEWAN.
SB
Lia hari ini kami awali dari informasi sosial ekonomi
sebagai dampak isu kenaikan Bahan Bakar
Minyak (BBM) namun di lapangan harga sembako tidak mau turun. Isu kenaikan BBM oleh pemerintah pertanggal 1
April kemarin namun di tunda oleh pemerintah sendiri akibat gejolak dan desakan
dari warga indonesia yang melakukan aksi penolakan atas kebijakan pemerintah
secara besar-besaran terjadi di berbagai daerah membuat pemerintah pusat sendiri enggan meningkatkan harga BBM
bersubsidi tersebut, namun akibat dampak isu kenaikan BBM tersebut pula alasan
klasik dilakukan oleh pengecer sembako untuk meningkatkan harga bahan-bahan
makanan yang sering pula di konsumsi tanpa menunggu penetapan dari pemerintah.
Dari hasil sidak oleh komisi 2 DPRD bersama bagian ekonomi, dinas perhubungan
dan satuan polisi pamong praja pemkab Ngawi mendata beberapa harga sembako tidak mengalami penurunan harga kendati
pemerintah tidak melakukan kenaikan harga BBM.
Seperti diungkapkan oleh Karni salah satu pedagang pasar besar Ngawi kenaikan yang
terjadi berkisar antara 20-35% yang sudah terjadi sepekan sebelum 1 April
terjadi pada harga-harga mulai beras, minyak goring curah, telur, bawang putih,
bawang merah dan gula. Tegasnya “Pemerintah seharusnya memantau permainan harga
ditingkat tengkulak paket besar pasalnya permainan harga seringkali terjadi di
tingkat tersebut” Untuk kali ini BBM
tidak urung naik malah harga sembako terkesan dimainkan oleh beberapa oknum.
“Harga bahan pokok seringkali naik tidak hanya ditentukan oleh alur distribusi
saja melainkanjuga mendasar mekanisme transaksi ekonomi semata, yang lebih
krusial lagi juga kondisi psikologi dan sosial yang terjadi dimasyarakat,”
SB
Slamet Riyadi Ssos. Selaku ketua komisi 2 DPRD Ngawi kepada media saat usai sidak menerangkan bahwa masih ada harga –harga sembako yang belum turun dari sebelumnya yang diantaranya diantaranya cabe, gula, beras, migor berkisar 500 hingga 1000 rupiah dari harga sebelumnya dan yang cukup bertahan yakni harga ayam daging potong semakin hari semakin naik dari 14 ribu perkilo naik capai 16 hingga 18 ribu/ kg di tingkat pengecer. “ untuk harga-harga lain masih tidak mau turun namun untuk harga daging potong semakin naik” melihat hal itu pihaknya mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat mengupayakan harga stabil di pasaran mengingat keadaan ini terjadi juga karena imbas isu pemerintah pusat pula ungkap wakil rakyat dari partai bersimbol banteng moncong putih ini.
Slamet Riyadi Ssos. Selaku ketua komisi 2 DPRD Ngawi kepada media saat usai sidak menerangkan bahwa masih ada harga –harga sembako yang belum turun dari sebelumnya yang diantaranya diantaranya cabe, gula, beras, migor berkisar 500 hingga 1000 rupiah dari harga sebelumnya dan yang cukup bertahan yakni harga ayam daging potong semakin hari semakin naik dari 14 ribu perkilo naik capai 16 hingga 18 ribu/ kg di tingkat pengecer. “ untuk harga-harga lain masih tidak mau turun namun untuk harga daging potong semakin naik” melihat hal itu pihaknya mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat mengupayakan harga stabil di pasaran mengingat keadaan ini terjadi juga karena imbas isu pemerintah pusat pula ungkap wakil rakyat dari partai bersimbol banteng moncong putih ini.
SB
Tidak hanya sektor jual-beli transksi di pasar tradisional saja yang menjadi sorotan tim gabungan, tim juga melakukan sidak langsung terhadap armada-armada tranportasi darat untuk wilayah lokal Ngawi pihaknya cukup menyayangkan kepada para sopir dan kondektur yang melakukan kenaikan tarif baik umum dan pelajar acapkali menggunakan jasa mereka sementara pemerintah pusat menunda kenaikan harga BBM. Mendasar hal tersebut Slamet demikian panggilan akrab ketua komisi 2 DPRD Ngawi mengharapkan kepada dinas perhubungan dan komunikasi pemkab Ngawi untuk menstabilkan keadaan tersebut pasalnya warga masyarakat kecil yang akan menjadi korban kembali “ tarif angkutan itu terdapat legalformalnya atau ketetapan yang berlaku bila sopir dan kondektur melakukan kenaikan secara sepihak harusnya bisa di tindak secara hukum” imbuhnya. Dicontohkannya trayek Ngawi –Mantingan yang sering kali menjadi permainan para agen bus engkel di kabupaten Ngawi ini dibandingkan dengan trayek-trayek lainnya.
Tidak hanya sektor jual-beli transksi di pasar tradisional saja yang menjadi sorotan tim gabungan, tim juga melakukan sidak langsung terhadap armada-armada tranportasi darat untuk wilayah lokal Ngawi pihaknya cukup menyayangkan kepada para sopir dan kondektur yang melakukan kenaikan tarif baik umum dan pelajar acapkali menggunakan jasa mereka sementara pemerintah pusat menunda kenaikan harga BBM. Mendasar hal tersebut Slamet demikian panggilan akrab ketua komisi 2 DPRD Ngawi mengharapkan kepada dinas perhubungan dan komunikasi pemkab Ngawi untuk menstabilkan keadaan tersebut pasalnya warga masyarakat kecil yang akan menjadi korban kembali “ tarif angkutan itu terdapat legalformalnya atau ketetapan yang berlaku bila sopir dan kondektur melakukan kenaikan secara sepihak harusnya bisa di tindak secara hukum” imbuhnya. Dicontohkannya trayek Ngawi –Mantingan yang sering kali menjadi permainan para agen bus engkel di kabupaten Ngawi ini dibandingkan dengan trayek-trayek lainnya.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi
dapat kami informasikan siang tadi
sedikiktnya belasan perwakilan GTT dan PTT
masuk dalam daftar kategori 1 luruk dewan mengeluh karena tidak masuk
dalam daftar lolos BKN. Mereka yang
terdaftar sebagai pengabdi negara sejak tahun 2004 bahkan 2003 ini tidak
dinyatakan lolos karena dinilai kekurangan administrasi yang janggal seperti
diungkapkan oleh Umi salah satu GTT di sekolah taman kanak-kanak di Ngawi
setelah mendapatkan jawaban dari BKD menurutnya rekan sesama K1 yang masuk lolos dari selektif BKN yakni 59 orang
adalah orang-orang yang sama dengan persyaratan mereka yakni terdapat slip gaji
dari APBD, SK pengangkatan yang berurutan dan juga SK penempatan yang mereka
kantongi, kejanggalan sendiri terjadi BKD mengaku tidak tahu menahu perihal
sebab ketidak lolosan 39 orang yang
masuk dalam daftar K1 tersebut. Merasa di pinbal oleh pihak esekutif
merekapun luruk dewan untuk meminta
solusi permasalahan mereka. Kedatangan
belasan PTT dan GTT di terima oleh anggota komisi 1 DPRD Ngawi yang di ketuai
oleh Maryoto Sp dan gelar dengar pendapat dilakukan dilantai 2 DPRD Ngawi. Maryoto Sp kepada media menjelaskan sampai
sejauh ini pihaknya belum bisa menuduh kepada BKN maupun BKD perihal
tercecernya 39 orang yang tidak lolos dari seleksi administrasi BKN pasalnya
bukti –bukti sendiri belum pihaknya kantongi, mereka benar mengaku telah
lengkap administrasi namun tentu penilaian BKN sama dengan mereka. Kejanggalan terjadi seleksi administrasi PTT dan GTT Ki ini tanpa ujian oleh BKN hanya
dengan seleksi administrasi saja dan hal
itu menjadi rumor buruk di kabupaten
Ngawi perihal carutmarutnya pengangkatan PNS dari Honorer daerah tersebut.
SB
maryoto Sp tegas pihaknya memberikan batas waktu kepada kepala BKD dalam hal Ini Sujono untuk mempersiapkan jawaban dari para honorer daerah yang 39 orang saat ini tercecer dan belum mendapatkan jawaban pasti perihal kegagalan mereka “ kami memberikan waktu kamis hingga jumat besok untuk saudara Jono selaku kepala BKD penkab Ngawi guna mencari jawaban di BKN pasalnya sampai saat ini jawaban yang di berikan masih belum dapat diterima secara logika”. Tegasnya pihaknya tidak akan menuduh siapa-siapa terlebih dahulu sebelum bukti-bukti dari kedua belah pihak telah diterima olehnya.
maryoto Sp tegas pihaknya memberikan batas waktu kepada kepala BKD dalam hal Ini Sujono untuk mempersiapkan jawaban dari para honorer daerah yang 39 orang saat ini tercecer dan belum mendapatkan jawaban pasti perihal kegagalan mereka “ kami memberikan waktu kamis hingga jumat besok untuk saudara Jono selaku kepala BKD penkab Ngawi guna mencari jawaban di BKN pasalnya sampai saat ini jawaban yang di berikan masih belum dapat diterima secara logika”. Tegasnya pihaknya tidak akan menuduh siapa-siapa terlebih dahulu sebelum bukti-bukti dari kedua belah pihak telah diterima olehnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar