SUPENO AKUI
ANALISA PERHITUNGAN FITRA ADANYA KESALAHAN, PENGAWAS PROYEK MENJADI SUMBER
KESALAHAN PEMBANGUNAN PROYEK PEMBANGUNAN BANSOS DIKNAS
SB
Lia hari ini kami
awali dari kantor legeslatif kabupaten Ngawi, di catut sebagai kabupaten korup menggunakan APBD lebih dari 70 % untuk
gaji pegawai nampaknya menjadi perhatian
khusus oleh ketua komisi 3 DPRD, Supeno
menilai analisa perhitungan oleh Fitra
hal itu masih penilaian secara umum dan
tidak melalui perhitungan-perhitungan dari pengeluaran dan pendapatan Kabupaten
Ngawi. siang tadi saat dikonfirmasi di
ruang kerjanya Peno demikian panggilan akrab dari ketua komisi 3 DPRD Ngawi ini
menjelaskan di catutnya kabupaten Ngawi dengan pengeluaran 73% ini dari tahun perhitungan kapan pihaknya juga
tidak mengetahui, pasalnya dalam kacamtanya sebagai komisi
di bidang anggaran tidak menemukan hal itu terjadi di kabupaten Ngawi”
analisa perhitungan Fitra tersebut sampai saat ini pihaknya belum paham darimana mendapat angka
tersebut” ungkapnya. Dalam APBD yang di
bagi dengan belanja langsung maupun
tidak langsung kabupaten Ngawi ini, tidak serta merta mengeluarkan anggaran
tersebut untuk gaji pegawai saja namun
masih menerima bantuan dari APBN pula bahkan dalam perhitungannya sendiri untuk
kabupaten Ngawi tidak mencapai angka tersebut. Menurutnya perhitungan Fitra
dengan pengeluaran gaji pegawai pernah terjadi di tahun 2010 lalu namun di
mulai tahun 2011 hingga sekarang situasi keuangan Ngawi kendati masih
mengencangkan ikat pinggang namun tidak sampai angka prosentase itu” saya tidak
lepas dari urusan anggaran dan anggaran APBD pemkab Ngawi untuk angka 73% bisa
jadi Ngawi sekarang kolap namun kenyataannya masih adem-ayem saja”.
SB
supeno yang juga ketua DPD Partai Amanat Nasional Ngawi ini menegaskan pihaknya tidak akan memperpanjang situasi ini hingga memberikan hak jawab atas pemberitaan yang mencuat namun hanya membuktikan saja bahwa tudingan fitra serta rencana merger untuk kabupaten Ngawi tidak akan terjadi dan karena kasus ini pula Ngawi tidak akan melakukan pengangkatan CPNSD baru untuk mengisi kekurangan yang ada “ dampak perhitungan anggaran fitra Ngawi untuk sementara tidak melakukan rekrutmen CPNSD ditakutkan akan menjadi polemik” tegasnya
supeno yang juga ketua DPD Partai Amanat Nasional Ngawi ini menegaskan pihaknya tidak akan memperpanjang situasi ini hingga memberikan hak jawab atas pemberitaan yang mencuat namun hanya membuktikan saja bahwa tudingan fitra serta rencana merger untuk kabupaten Ngawi tidak akan terjadi dan karena kasus ini pula Ngawi tidak akan melakukan pengangkatan CPNSD baru untuk mengisi kekurangan yang ada “ dampak perhitungan anggaran fitra Ngawi untuk sementara tidak melakukan rekrutmen CPNSD ditakutkan akan menjadi polemik” tegasnya
SB
masih dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, dewan mengevaluasi pembangunan proyek fisik masuk dalam leading sektor dinas pendidikan karena malasnya pengawas proyek selama ini tidak melakukan kinerjanya secara profesional. Pernyataan ini diungkapkan oleh Anton Budi Himawan wakil ketua komisi 4 DPRD Ngawi beberapa waktu lalu, di jelaskannya proyek fisik pembangunan dan perbaikan untuk 85 lembaga dengan kucuran bantuan capai 17 M ini di tengarai maraknya kesalahan ataupun tidak sesuai besaran teknis pada rencana awal bangun, mendasar hal itu banyak pula kepala sekolah di tingkat sekolah dasar sebagai penerima menjadi penanggung jawab kalang kabut tidak bisa menjawab pertanyaan dari anggota dewan saat melakukan sidak mendadak di penerima bansos” pada dasarnya kami menyalahkan pengawas proyek yang selama ini tidak melakukan kerja secara profesional, tugasnya mengawasi kok datangnya selalu telat tidak disaat para pekerja melakukan pembangunan” tegasnya. Mendasar hal tersebut dalam waktu dekat ini para pengawas proyek yang mengemban tugas mengawasi proyek bansos bakal pihaknya panggil “ saat ini anggota belum lengkap untuk melaksanakan hearing namun tidak lama mereka bakal(pengawas) akan di minta klarifikasi permasalahan kinerja mereka.
masih dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, dewan mengevaluasi pembangunan proyek fisik masuk dalam leading sektor dinas pendidikan karena malasnya pengawas proyek selama ini tidak melakukan kinerjanya secara profesional. Pernyataan ini diungkapkan oleh Anton Budi Himawan wakil ketua komisi 4 DPRD Ngawi beberapa waktu lalu, di jelaskannya proyek fisik pembangunan dan perbaikan untuk 85 lembaga dengan kucuran bantuan capai 17 M ini di tengarai maraknya kesalahan ataupun tidak sesuai besaran teknis pada rencana awal bangun, mendasar hal itu banyak pula kepala sekolah di tingkat sekolah dasar sebagai penerima menjadi penanggung jawab kalang kabut tidak bisa menjawab pertanyaan dari anggota dewan saat melakukan sidak mendadak di penerima bansos” pada dasarnya kami menyalahkan pengawas proyek yang selama ini tidak melakukan kerja secara profesional, tugasnya mengawasi kok datangnya selalu telat tidak disaat para pekerja melakukan pembangunan” tegasnya. Mendasar hal tersebut dalam waktu dekat ini para pengawas proyek yang mengemban tugas mengawasi proyek bansos bakal pihaknya panggil “ saat ini anggota belum lengkap untuk melaksanakan hearing namun tidak lama mereka bakal(pengawas) akan di minta klarifikasi permasalahan kinerja mereka.
SB
Lepas dari permasalahan pengawas
yang tidak becus, realisasi penerimaan bansos dilapangan juga diwarnai tahapan
pembangunan RKB (ruang kelas baru) di sejumlah lembaga yang tidak tepat sasaran,
disinyalir karena adanya kedekatan person dengan oknum dinas pendidikan bansos
mengucur di tempat lembaga yang salah. Di
temukan di beberapa titik penerima bansos dimana sekolah yang seharusnya
menerima bantuan capai 300 juta lebih hanya di berikan setengahnya saja
sedangkan sekolah dengan tingkat kerusakan parah di berikan bantuan penuh yakni lebih dari 300 juta, Anton demikian panggilan akrabnya menegaskan
untuk saat ini kami konsen dengan mutu
bangunan terlebih dahulu sedangkan untuk tidak sasaran tersebut biar sodara ketua komisi saja yang komentar”
pengawas proyek menjadi sasaran saya untuk waktu dekat ini sedangkan untuk
adminitrasi saudara Budi (ketua komisi 4 DPRD ) yang akan menjawab karena saat
sekarang beliau masih rapat banleg” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar