RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2012/04/11

RABU 11 APRIL 2012


 PETUGAS MASIH LIDIK  KASUS KEMATIAN RIRIN,   DITUDING KABUPATEN KOLAPS BUPATI SENANG, PELAKU  CURANMOR DI BEKUK PETUGAS DI PERSEMBUNYIANNYA. 
SB
Lia hari ini kami  awali dari  penyidikan kasus kematian Ririn Mayasari, 16 th, warga Dusun Kalongan, Desa Cemeng, Kecamatan Sambung Macan-Sragen yang nekat akhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri di jembatan jatimulyo Mantingan Ngawi, minggu malam dan kamarin jenasahnya telah di temukan di terusan bengawan solo masuk desa karanggeneng kecamatan Pitu, Ngawi. Kejanggalan dari pihak keluarga sendiri atas kematian putri siswi SMK PGRI di Sragen ini yang terjun di jembatan adanya terkaitan dengan mantan pacar korban Aj 18 yang masih tetangga desa dengan korban yakni  sambung macan.  Kejanggalan sendiri tidak ada alasan apa-apa korban nekat mengakhiri hidupnya setelah bepergian dari sarangan Magetan dengan mantan pacar, jaket, hp dan helm masih di bawa oleh mantan pacar AJ.  Kasat reskrim polres Ngawi AKP Sukono saat dikonfirmasi masih melakukan lidik kasus ini” kami masih melakukan pengembangan dengan meminta keterangan para saksi kejadian yang diakuinya sangat minim,  karena kejadian sendiri saat malam hari”.  Asumsi dari yang kami himpun  korban adalah mantan pacar AJ, diajak ke sarangan tidak mau melainkan dengan perantara Diah rekan korban, menggunakan rute panjang saat pulang bukannya jalan pintas dari  sarangan ke sragen, dan korban tidak membawa apa-apa disaat melakukan aksi nekat tersebut melainkan di bawa oleh mantan pacar.
Kasat reskrim saat dikonfirmasi didampingi oleh kapolres Ngawi AKBP Edy Junedy menegaskan kendati  AJ tidak ada alibi  atas kasus ini  tetap akan melakukan pengembangan kematian siswi 16 th ini, meskipun banyak bukti yang tidak mengarah ke AJ  yang diantaranya berdasar dari hasil visum penemuan jasad Ririn tidak ada tanda-tanda penganiyaan,  sebelum aksi nekat tersebut  korban telah sms kepada orang-orang terdekat pamit hendak pergi dari  dunia dan terbawanya jaket, hp dan dompet  korban karena di saat kejadian tengah hujan dan barang2 tersebut di simpan di bagasi motor AJ. 
SB
Sementara itu dari  pendopo widya graha pemkab Ngawi dapat kami  informasikan Kabupaten Ngawi tercatat oleh Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat terdapat 11 pemeritah kabupaten/kota di Indonesia yang 70% anggarannya hanya habis untuk gaji pegawai dan Ngawi menjadi peringkat ke 4 se-Indonesia dan  peringkat pertama untuk di jawa timur nampaknya hal itu  tidak menjadi surut semangat bupati Ngawi melainkan membuatnya senang. Siang tadi saat ditemui diruang kerjanya Ir Budi Sulistyono Bupati Ngawi mengaku tidak patah arang dengan tudingan tersebut bahkan menjadi semangat tersendiri baginya untuk lebih baik dari hari sebelumnya “ sempat terkejut dengan hasil  catatan Fitra namun bagaimanapun itu yang terjadi ia menjadikan rencana Kemendagri untuk dilakukan likuidasi kabupaten Ngawi  karena alasan Kolaps sebagai alasan cambuk atas dirinya sendiri “. Dengan cukup  optimis kabupaten Ngawi akan di buat kembali survef,  di contohkannya progam penghematan dengan pemotongan di berbagai satuan kerja lembaga esekutif, hasil defiden Bank, peningkatan PAD dari berbagai sector, membuat Ngawi tidak mengharuskan melakukan peminjaman di saat APBD Ngawi tipis.  Rencana kemendagri sendiri dinilainya masih buru-buru bila menilai kabupaten dengan total pengeluaran anggaran belanja langsung yang cukup  tinggi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya atau istilahnya bangkrut “terbukti kabupaten Ngawi masih bisa melakukan pembangunan,  perbaikan jalan, bahkan pemenuhan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya” ungkap Kanang. 
Saat di Tanya kiat khusus untuk penekanan anggaran akibat terkurasnya belanja langsung APBD tegas Mbah kung demikian panggilan merakyat  Bupati Ngawi,  pihaknya  akan mengusulkan pensiun dini  bagi yang berkenan menerima tawaran tersebut  dan juga nge-cut rencana rekrutmen CPNSD tahun ini dengan melakukan evaluasi akan kebutuhan PNS pemanfaatan tenaga Honda K1.
SB
Sementara itu  acungan jempol bagi petugas buser polres Ngawi, usai investigasi  pelaku  curanmor yang lari usai mencuri  di wilayah Jalan A. Yani desa Balong beran Ngawi tertangkap kemarin malam sepulang dari kampong halamannya  Blibir Serdang Sumutra utara(Sumut). Pelaku  dengan identitas Aminah 42th nekat mencuri kendaraan motor Susuki Spin nopol  AE 6466 TT milik Galuh 40 th yang masih tetangga sendiri dengan pelaku, aksinya dapat terpatahkan karena kebiasaan meminjam kendaraan korban sering pelaku  lakoni  namun untuk kali ini lama tidak di kembalikan melainkan telah di gadaikan untuk kebutuhan hidup pelaku.  Akunya kepada petugas,  pelaku usai mencuri dengan menggadaikan kepada warga di paron  yang uang hasil penjualan kendaraan tersebut pelaku pergunakan untuk kebutuhan hidup  di Sumut,  karena memiliki hutang yang tidak sedikit” saya nekat mencuri karena memiliki hutang saat berangkat ke Jawa dan karena telah habis saya kembali lagi  namun belum lama sudah di ciduk oleh petugas” ungkap Aminah. 
 Pelaku ini  mempunyai kebiasaan bertempat tinggal  sementara di  sempol Maopati  usai melakukan aksinya dan karena kebiasaan tersebut  pelaku  dapat di ringkus 3 hari usai pelaku kembali dari Birli serdang”  pencurian yang dilakukan tertanggal 29 Desember 2011 oleh pelaku  ini kepada Galuh sudah menjadi atensi oleh petugas buser pasalnya korban sendiri mengetahui dan kenal dengan pelaku”  ungap Kasat rekrim polres Ngawi AKP SUkono. 
SB
tegas kasat reskrim kepada pelaku pencurian di ancam pidana penjara selama 7 th sesuai dengan dengan pasal 362 KUHP yakni pencurian di siang hari tidak hanya itu saja petugas juga mengamankan 3 orang penadah yang diantaranya  Sundari warga asal Kebon , Arifin warga asal Mangge dan  Eko warga asal Sendang kraton dengan ancaman pidana penjara selama 5 th lebih sesuai dengan pasal 480 yakni penadah barang-barang kriminalitas.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar