KELAIANAN GENETIK BAYI LAHIR DENGAN USUS DILUAR KELUARGA KORBAN
PEMBUNUHAN BERANTAI BERHARAP JENASAH AKAN DIMAKAMKAN DI NGAWI DAN PETANI ASAL
WATUALANG PENGGUNA SABU-SABU DI COKOK PETUGAS.
SB
Lia kami awali dari 2 korban jagal pembunuhan warga
asal Kediri ,
berharap jenasah akan di semayamkan di tempat tinggal mereka
masing-masing. Kejadian tragis yang
menewaskan 4 orang sekaligus karena hubungan asmara sesame jenis ini 2 diantaranya adalah warga Ngawi, yang
sebelumnya petugas tidak mengetahui 2 korban Mr X yang di temukan meninggal di Warujayeng
Nganjuk adalah warga Ngawi. identitas korban diketahui setelah anggota keluarga
melakukan pengecekan di ruang penyimpanan mayat dan foto – foto mayat yang di
simpan oleh petugas. Bahwa 2 Mr X yang diantaranya Romadhon warga asal
Widodaren dan Sudarno warga asal Sukowiyono Padas. Awalnya kami merasa
kesulitan dengan mewancarai pihak keluarga karena merasa kematian keluarga
mereka adalah aib yang tidak pantas untuk di bicarakan korban – korban ini
adalah para kekasih sesama jenis dengan
pelaku dengan identitas Mujianto 24th warga asal Jatipura Kediri.
Seperti diungkapkan oleh Warsini salah satu istri dari korban Sudarno cukup
terkejut dengan mendengar informasi kematian suaminya dikarenakan keracunan
yang secara sengaja di berikan oleh pelaku,
yang mengaku pernah berhubungan badan dengan suaminya. Ibarat mendapat 2
kabar yang cukup menghela dada bagi sang
istri korban ini saat ini keluarga telah tiba di Nganjuk untuk mengurusi proses
pemulangan jenasah, ia berharap suaminya dapat di semayamkan di tempat
tinggalnya dengan dengan sanak family.
Pasalnya identitas korban baru di ketahui kemarin sementara kejadian
sendiri sudah sejak 6 januari yang lalu.
SB
Sementara korban kedua adalah
Romadhon sudah di semayamkan oleh keluarganya sejak 7 januari lalu, dan
diungkapkan oleh keluarganya yang tidak ingin di sebutkan namanya pihaknya
tidak menuntut atas kematian korban secara berlebihan dan menyerahkan
sepenuhnya kepada pihak berwenang dalam memberikan ganjaran hukuman kepada
pelaku Mujianto.
SB
Sementara itu untuk mengkonsumsi
narkoba atau jenis psikotropika lainnya nampaknya tidak hanya dilakukan oleh
orang dari kalangan menengah atas yang mampu membelinya. Di Dusun Gemarang
Timur desa Watualang Ngawi seorang petani mampu membeli sabu-sabu untuk di
konsumsi secara pribadi. Diungkapkan oleh Kasubag Humas Ngawi AKP I Wayan
Murtika kepada bahana menjelaskan penangkapan pelaku dengan identitas moh Imron
37 th tersebut dari hasil keterangan penangkapan pelaku sebelumnya serta
pengembangan kasus peredaran psikotropika di wilayah hukum polres Ngawi. dari hasil penangkapan pelaku di kediamannya
petugas mendapatkan barang bukti sabu-sabu seberat 0,48 gram di dalam plastic
di bungkus dengan kantong warna kuning bergambar kartun di sembunyikan di bawah
tempat tidurnya. Tidak hanya itu pelaku
yang di tangkap basah ini juga memiliki
I buah pipet yang di pergunakan mengkonsumsi sabu-sabu.
SB
kasubag humas polres Ngawi menegaskan saat sekarang pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi guna mempertanggung jawabnya tindakannya.
kasubag humas polres Ngawi menegaskan saat sekarang pelaku mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi guna mempertanggung jawabnya tindakannya.
SB
Sementara itu beruntung bagi putra – putri anda yang
terlahirkan dengan keadaan sehat namun
bukan untuk intan nur fadilah, bayi malang yang lahir dengan
tanpa memiliki dinding perut ini kini di rawat di runag tindakan rumah
sakir umu dr. Soeroto Ngawi. Anak dari pasangan
Intar Rahayu Pramudya 31th dan Hariadi 36th warga desa
jambangan Kecematan Paron Kabupaten, mengalami
kelainan saat melahirkan yakni lahir tanpa memiliki dinding perut sehingga usus perut bayi ini sendiri berada
di luar. Bayi ini sendiri memiliki berat
3kg dan pannga 51cm, lahir secara normal di bidan desa setempat namun
mengetahui kondisi yang lahir tanpa memiliki
dinding perut, langsung di rujuk ke rumah sakit dr Soeroto Ngawi yang di
takutkan akan membahayakan kesehatan bayi itu sendiri. Bayi yang masih berumur 14 hari ini usus perut
hanya dilapisi selapu dan tidak dilengkapi kulit perut padahal orang tua bayi
sendiri selalu rutin memeriksakan ke posyandu saat bayi masih berada di dalam
kandungan. Orang tua bayi mengaku
baru satu kali ini melahirkan bayi
dengan memiliki kelainan pada perut sementara bayi pertamanya lahir secara
normal. Dr Siswanto Basuki selaku dokter
spesialis anak mengaku kelainan genetic atau di sebut dengan OVALLKEL yang
artinya bayi lahir tanpa memiliki dinding perut sehingga usus perut keluar dan
hanya di lapisi selaput tipis. Hal ini
bisa pulih kembali apabila dengan jalan operasi jika tidak segera di
tindak lanjuti akan membahayakan kondisi
bayi yang membuat bakteri masuk yang berdampak pada infeksi.
Sementara dr.PUJI RUSDIHARJO selaku direktur
RSUD DR Soeroto Ngawi perawatan pasien ini biayanya akan dijamin oleh
jampersal, jika memungkinkan pasien bisa dirujuk ke rumah sakit yang ada di
jawa timur yakni rumah sakit soedono madiun dan rumah sakit soetomo surabaya,
dan biayanya seluruhnya ditanggung oleh jampersal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar