SERTIFIKASI TANAH, DEWAN BAKAL PANGGIL
BPN DISINYALIR MARAKNYA UANG TIDAK TERDUGA DAN BUKTIKAN TIDAK BERSALAH ANAK
KANDUNG RELA TEGAK PEMBERSIH LANTAI.
Lia
hari ini kami awali dari DPRD kabupaten Ngawi, diam – diam anggota legeslatif
melirik kinerja BPN yang dinilai marak uang fiktif saat penyelesaian
sertifikasi tanah. Siang tadi di ruang kerjanya Maryoto Sp selaku ketua
komisi 1 DPRD Ngawi dalam waktu dekat
ini bakal panggil orang yang bertanggungjawab
perihal pengurusan proses sertifikasi
tanah, pasalnya banyak pertanyaan di
benak anggota legeslatif yang bakal di ajukan kepada mereka. Dari hasil
pengaduan yang di terima di meja kerjanya, bahwa BPN terkesan sulit menunjukkan
standart pelayanan optimal dari pengurusan sertifikasi tanah, pemohon seringkali di benturkan dengan proses
yang berbelit-belit bahkan harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit agar
proses berjalan lancar, dana fiktif atau dana tidak terduga seringkali muncul dari proses awal
pengukuran hingga birokrasi administrasi sertifikasi tanah yang nilainya kadang
membuat berdecak kagum. Pelayanan optimal yang diminta oleh anggota legaslatif
adalah memberikan waktu pasti penyelesaian
sertifikasi tanah bukannya di ulur-ulur untuk menunggu dana tambahan dari
pemohon guna mempercepat proses pengurusan
sendiri yang di buat-buat oleh birokrasi BPN.
SB
Tegas Maryoto, hal-hal demikian yang bakal pihaknya klarifikasi kepada BPN bagaimana tidak pajak pertanahan yang dapat sedikit menyumbang sumber dana saat sekarang menjadi tersendat dan warga pula enggan membayar pajak karena harus terbentur dengan permasalahan sertifikasi tanah yang cukup carut marut.
Tegas Maryoto, hal-hal demikian yang bakal pihaknya klarifikasi kepada BPN bagaimana tidak pajak pertanahan yang dapat sedikit menyumbang sumber dana saat sekarang menjadi tersendat dan warga pula enggan membayar pajak karena harus terbentur dengan permasalahan sertifikasi tanah yang cukup carut marut.
SB
Dituduh
mencuri uang milik ibunya sebesar 20 ribu, seorang siswi kelas 1 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bernama Linda 15th anak dari pasangan Suripto dan
Parni, Warga Desa Soco, Kecamatan Jogorogo
Ngawi, nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan menenggak pembersih lantai
berjenis superpel minggu malam, hingga harus dilarikan dirumah sakit Dr Soeroto
Ngawi untuk mendapatkan perawatan intensif dan beruntung nyawa korban bisa
diselamatkan. Peristiwa yang bermula, ibu korban Parni kehilangan uang sebesar
20 ribu rupiah yang rencananya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tiba-tiba
ibu korban langsung menuduh anaknya mencuri uangnya, hingga akhirnya
pertengkaran mulutpun terjadi antara anak dengan ibunya hingga dilerai oleh
ayahnya, membuat sang anak Linda akhirnya marah dan masuk kedalam kamarnya, dan
tak berapa lama akhirnya sang ayah Suripto curiga melihat anaknya saat itu dan
akhirnya mendobrak pintu kamarnya, sontak dan terkaget anaknya sudah tak
sadarkan diri dalam keadaan mulut berbusa dengan bau tak sedap. Melihat hal
tersebut Suripto langsung melarikan korban ke rumah sakit Dr soeroto Ngawi
untuk mendapatkan perawatan intensif dalam keadaan tidak sadarkan diri.
SB
Suripto
ayah korban saat di temui mengatakan diduga kecewa dan sakit hati atas tuduhan
orangtuanya usai bertengkar dengan istrinya, di tuduh mencuri uang, dan
akhirnya mereka bertengkar dan tahu-tahu korban di dalam kamar sudah dalam
kondisi tidak sadarkan diri, setelah dirinya mendobrak pintu kamar putrinya. Sementara,
melihat kondisi korban Linda untuk saat ini, pihak medis dr soeroto ngawi masih
melakukan pengawasan intensif pemeriksaan kesehatan kepada pasien keracunan
tersebut agar kiranya dapat menetralisir racun-racun yang berada di dalam tubuh pasien
dari usai menegak pembersih lantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar