TERLENA 2 WARGA NGAWI
KEHILANGAN JUTAAN RUPIAH DAN SIRINE TANDA BAHAYA BANJIR DI NGAWI RUSAK PEMKAB
DIAM.
SB
Lia hari ini kami
awali dari polres Ngawi dengan informasi yang cukup menghebohkan 2 kejadian pencurian yang terjadi belum lama
ini terjadi dekat dengan pos kepolisian.
Kejadian pertama terjadi di apotik jalan
Sukowati masuk desa Karangasri, yang merupakan dekat dengan pos polsek Ngawi
kota yang kemarin malam di obrak perampok alhasil uang hasil penjualan
obat raib di gasak. peristiwa yang
terjadi kemarin sekitar pukul 19.00 wib bermula dari korban Nia Yuliana
sebagai penjaga apotik gadis 19 tahun
warga asal beran Ngawi ini didatangi oleh 4 orang pemuda yang tidak di kenalnya
yang menyaru membeli obat, di saat korban
hendak meracik obat pesanan tersebut 2 orang pelaku masuk ke meja penyimpanan
dan mengambil tas yang berisi uang tunai 4 juta rupiah.
Setlah mendapatkan uang jarahannya tersebut 2 orang sebagai pengambil tas
langsung kabur dengan 2 kendaraan yang telah di persiapkan oleh 2 orang
lainnya, sempat korban berteriak maling namun karena situasi sedang sepi orang
perampok leluasa melenggang pergi. Ditambahkan oleh korban usai kejadian
tersebut langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib untuk dapat di
tindak lanjuti.
SB
sementara kejadian kedua terjadi di dealer
motor Laris Jaya motor di jalan Basuki Rahmat masuk desa Margomulyo Ngawi
sekitar 20 meter dari pos 9.0 Kartonyono, sepeda motor tiger nopol AE 6000 JN
raib tidak ada di tempatnya setelah office boy bersih-bersih di kantor
belakang. Kejadian yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 07.00 wib, bermula dari
korban dengan identitas Gegik 27 th warga asal Dusun Blego Ngale selaku
officeboy hendak mencuci kendaraan tiger setelah mengeluarkan kendaraan dari
dealer dengan kunci masih menancap korban tinggal ke belakang untuk mengambil
pembersih namun sayang belum lama meninggalkan kendaraan tersebut sudah tidak
ada pada tempatnya, saat di tanyakan kepada para saksi yang berada di dekat
dengan dealer tersebut mereka tidak mengetahui keberadaan kendaraan seharga 26
juta ini yang kemudian korban laporkan kepada pihak berwajib. Dan kerawanan
tindak criminal dengan kasus pencurian di jalan PB Sudirman ini bisa di
katakana cukup sering terjadi tidak hanya di dealer yang baru saja terjadi pagi
tadi ini, sebelumnya sudah 3 TKP dengan kasus yang sama dengan pemiliknya
mengaku mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah yang sampai saat ini pula
petugas belum juga mengungkap pelakunya.
SB
kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika
saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan mengharapkan kepada warga
Ngawi untuk lebih waspada pasalnya tidak hanya niat pelaku saja yang nekat
melakukan tindakan criminal namun juga karena kesempatan yang ada, Sehingga
anda untuk lebih meningkatkan personal security anda.
SB
sementara itu peningkatan curah hujan di
wilayah Ngawi ini nampaknya semakin hari semakin tidak berhenti saja terlebih
lagi informasi dari daerah sekitar Ngawi, sepertihalnya Solo Jawa tengah dan
Bojonegoro alami peningkatan debit air sehingga beberapa titik alami banjir.
Namun kewaspadaan serta kesiapan yang dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan
Bencana daerah pemkab Ngawi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
nampaknya kurang di dukung oleh peralatan memadai sebagai tanda bahaya
peningkatan debit air yang dapat mengakibatkan bahaya bagi warga sekitar alami
kerusakan. Dalam pantuan kami alat sirine yang di pasang oleh pemkab Ngawi
sebagai hasil kerja sama dengan universitas terkemuka ini di 2 jembatan yakni
desa Klitik Geneng dan kampong baru Ngawi kota sudah alami kerusakan atau tidak
berfungsi dengan baik. Seperti diungkapkan oleh Wardi salah satu warga asal
kampong baru kepada bahana menjelaskan sudah sering alami peningkatan debit air
sungai namun sirine tidak pernah bunyi sebagai tanda waspada bagi warga
akibatnya alat tersebut hanya sebagai pajangan saja tidak berfungsi sama
sekali. Dampaknya dari kerusakan alat tersebut pada akhirnya saat sekarang
warga hanya bisa waspada dengan memeriksa terus keadaan air di bawah jembatan
apakah sudah mengkhawatirkan atau tidak.
SB
sementara usaha pemkab Ngawi untuk memperbaiki
alat tersebut terkesan tidak ambil pusing. Terbukti sudah lama sirine sebagai
tanda bahaya ini alami kerusakan namun tidak segera di perbaiki sementara Eko
Heru Cahyono selaku kepala badan bencana alam saat dikonfirmasi permasalahan
hal tersebut pihaknya mengakui tidak mengetahui atas asset kepemilikan alat
tanda bahaya tersebut yang akunya bakal ditindak lanjuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar