RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2012/01/14

SABTU 14 JANUARI 2012


KENDATI MENDAPAT LARANGAN BERJUALAN DI ATAS KERETA PEDAGANG ASONGAN MASIH NGOTOT,  TERPERGOK EMPU RUMAH PENCURI URUNG SATRONI HARTA BENDA KORBAN, PASCA KEBAKARAN LEPAK-LEPAK DI MONUMEN SURYO MASIH DI TINGGALKAN PEMILIKNYA.
SB
lia hari ini kami  awali dari  aksi nekat pedangan asongan Ngawi kendati telah mendapatkan larangan untuk tidak berjualan di atas kereta Api, mereka masih ngotot menjajakan barang dagangan kepada para penumpang.  Dalam pantuan kami  pagi tadi mereka secara bergantian keluar masuk gerbong yang saat itu tengan transit menaik dan menurunkan penumpang di station Paron Ngawi.  Kepadatan penumpang di kereta api Sri Tanjung jurusan Jogyakarta – Banyuwangi diungkapkan oleh Riyanto selaku coordinator para asongan kepada media menjelaskan menjajakan barang dagangan bagi para asongan sudah menjadi pekerjaan tetap bagi mereka dan hal itu sudah turun –menurun sehingga walaupun di larang pihaknya akan melakukan dengan cara teroganisasi yang tidak hanya di lakukan oleh pedagang asongan asal Paron saja bahkan dari Geneng, Walikukun serta juga dari wilayah Jawa Tengah yakni  Sragen dan Solo. Tegasnya karena teroganisir bila terdapat salah satu pedagang asongan yang merugikan penumpang satu sama lain mereka antar pedagang asongan saling mengingatkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya cukup mengesalkan tindakan Petugas keamanan dari PT KAI DAOP 7 madiun yang secara semena-mena melakukan tindakan tegas bila terdapat pedangan asongan yang nekat memasuki kereta yang berhenti bahkan ada juga hingga mengalami luka yang cukup parah akibat aniaya petugas, terangnya bila terdapat peringatan secara baik –baik mereka pedagang asongan sebenarnya bisa menaati peraturan dengan baik pula tanpa harus ada kekerasan.
SB
Tindakan tegas dari petugas kepada para pedangang asongan di DAOP 7 Madiun diakuinya cukup  berbeda dengan daerah lain, asongan tetap di perbolehkan berjualan asal tidak mengganggu kenyamanan para penumpang. Ditegaskan oleh Riyanto  karena merasa tidak ada keluesan dari petugas dan anggapan petugas sendiri kepada pedangan asongan layaknya sampah ini akan terus mereka perjuangankan untuk dapat berjualan di Kereta hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara Ismanto selaku petugas station Paron kepada media saat dikonfiormasi scara terpisah menjelaskan selama ini  petugas keamanan diakuinya berasal dari madiun dan mereka telah di doktrin untuk melakukan tindakan tegas melarang pedagang asongan masuk ke kereta api dengan alas an apapun kendati mereka pedagang asongan telah mengantongi tiket pasalnya hal itu sudah menjadi keputusan PT KAI DAOP 7 Madiun.
SB
sementara itu  aksi pencurian dengan senjata tajam berhasil di gagalkan oleh warga asal Paron Ngawi. Kejadian yang terjadi belum lama ini menimpa Sutik Astikarani 30 th warga asal Dusun Ngreco Desa Semen Paron Ngawi,  yang bermula dari korban di saat kejadian tengah terlelap tidur dan terjaga setelah mendengar suara gaduh sepertihalnya seseorang mengobrak-abrik barang untuk mencari barang yang dicari.  Alangkah terkejutnya korban yang dilihatnya adalah sosok dengan menggunakan cadar penutup kepala sudah berada di dalam kamarnya, kontans saja korban berteriak yang di sadari oleh pelaku, awalnya korban di ancam dengan menggunakan senjata tajam untuk tidak melakukan tindakan mencurigakan namun karena keluarga korban telah mendengar teriakan korban pelaku langsung kabur.  Kapolsek Paron Ngawi AKP Sukisman saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut dan karena kealphan menutup pintu utama rumah korban mengakibatkan pelaku pencurian ini berhasil masuk.
SB
tegas Kapolsek Paron Ngawi di harapkan kepada warga Ngawi untuk lebih waspada dan berhati-hati  dalam   peningkatan personal security hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya yang dialami oleh korban.
SB
sementara itu pasca kejadian kebakaran di lepak-lepak monument suryo kedunggalar Ngawi para penjual urung pula membangun tempat jualan mereka.  Seperti dilakukan oleh Danang salah satu penjual dari belasan penjualan lainnya yang mendapat imbas amukan si jago merah pada sabtu pekan kemarin ini,  belum juga membangun kembali lepak mereka, akunya karena modal mereka yang tipis sehingga mengurungkan niat mengawali dari nol.  Danang dari sekian menjadi korban amukan si jago merah mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk sedikit memberikan keringan kepada mereka dengan memberikan modal baik itu pinjaman lunak atau secara Cuma-Cuma ditegaskannya tidak hanya barang dagangan mereka yang ludes terbakar namun juga persedian uang dan harta benda lainnya juga ikut hangus rata dengan tanah.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar