BAWA PS 2 PELAJAR DI
POLISIKAN, ANTISIPASI POHON TUMBANG PU TEBANG PEREDU DI WILAYAH KOTA DAN KETUA
KOMISI D OPTIMIS JALAN TOL TIDAK GAGAL.
SB
LIA hari ini kami
awali dari polres Ngawi dengan laporan kriminalnya, nekat memang dari
perilaku 2 pelajar setingkat sekolah menengah pertama ini untuk tidak di tiru
oleh rekan-rekan sejawatnya bagaimana tidak, ingin memiliki Play station 2
pelajar ini nekat mencuri. Kejadian yang terjadi belum lama ini bermula korban
dengan identitas Nastain 32th warga asal Desa Tambakboyo Mantingan terkejut
dengan kehilangan 1 mesin PS yang di milikinya, di counter di Dusun Kuwek Desa Pakah Mantingan Ngawi,
setelah di telusur, 1 mesin PS yang hilang telah terjadi pda hari sebelumnya tersebut usai di sewa oleh 2 pelajar yakni Azis 14th dan Fajar 14th
yang keduanya warga asal Desa Kedungprahu Mantingan. Besar kecurigaan korban
nampaknya terbukti setelah korban bersama petugas polsek mantingan mendatangi
rumah mereka mesin PS korban di simpan oleh salah satu pelaku. Karena jengkel
dengan tindakan mereka korbanpun melaporkan dan menyerahkan 2 pelajar ini
kepada pihak berwajib.
SB
Kasubag humas Polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat
dikonfirmasi bahana membernarkan kejadian dan kasus pencurian yang dilakukan
oleh 2 pelajar dan mereka yang masih dikatakan di bawah umur ini, tengah di
tangani oleh unit perlindungan perempuan dan anak polres Ngawi guna
menunggu proses hokum lebih lanjut.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, Budi Oetamin selaku ketua komisi 4 DPRD Ngawi optimis pembangunan jalan Tol tetap terlaksana. Siang tadi saat dikonfirmasi di ruang kerjannya Budi demikian panggilan akrabnya menjelaskan bahwa permasalahan pembangunan jalan tol tersebut adalah terkendala pembebesan tanah saja yang sampai saat ini masih di carikan solusi dari pembelian bangunan tanah dan perkarangan warga yang bakal di lewati jalur tol Madiun-Ngawi tersebut . dari informasi yang kami himpun tidak berkenannya warga yang terdapat di 5 kecematan yakni Geneng,Ngawi, Paron, walikukun, Mantingan tidak menyetujui pembebasan tanah oleh pemerintah daerah, hal ini dikarenakan pemerintah terkesan menyamaratakan harga tanah dengan tidak melihat segi fungsi tanah itu sendiri sehingga di lapangan berjalan dengan alot.
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, Budi Oetamin selaku ketua komisi 4 DPRD Ngawi optimis pembangunan jalan Tol tetap terlaksana. Siang tadi saat dikonfirmasi di ruang kerjannya Budi demikian panggilan akrabnya menjelaskan bahwa permasalahan pembangunan jalan tol tersebut adalah terkendala pembebesan tanah saja yang sampai saat ini masih di carikan solusi dari pembelian bangunan tanah dan perkarangan warga yang bakal di lewati jalur tol Madiun-Ngawi tersebut . dari informasi yang kami himpun tidak berkenannya warga yang terdapat di 5 kecematan yakni Geneng,Ngawi, Paron, walikukun, Mantingan tidak menyetujui pembebasan tanah oleh pemerintah daerah, hal ini dikarenakan pemerintah terkesan menyamaratakan harga tanah dengan tidak melihat segi fungsi tanah itu sendiri sehingga di lapangan berjalan dengan alot.
SB
tegas Budi salah satu simpatisan PPP ini kepada bahana menegaskan saat ini pemerintah daerah tengah menunggu feet harga dari pembebasan tanah perkaranan dan rumah dari pemerintah pusat yang selama ini menjadi kendala pasalnya untuk lahan dan sawah telah selesai sehingga dari kalkulasi pembebasan tanah kurang 20 persen lagi yang siap di serahkan kepada pemerintah pusat untuk di mulainya pembangunan jalan Tol tersebut.
tegas Budi salah satu simpatisan PPP ini kepada bahana menegaskan saat ini pemerintah daerah tengah menunggu feet harga dari pembebasan tanah perkaranan dan rumah dari pemerintah pusat yang selama ini menjadi kendala pasalnya untuk lahan dan sawah telah selesai sehingga dari kalkulasi pembebasan tanah kurang 20 persen lagi yang siap di serahkan kepada pemerintah pusat untuk di mulainya pembangunan jalan Tol tersebut.
SB
Menurutnya bersementara itu perubahan iklim yang saat ini
cukup ekstrim di tambah pula dengan angin kencang membuat pemkab Ngawi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
pohon peredu di wilayah kota di siangi.
Pagi hingga siang tadi dinas PU Bina Marga dan Cipta karya subdin bagian
pertamanan tengah sibuk mengurangi pohon-pohon yang dirasa cukup membahayakan
bagi para pengguna jalan raya. Seperti diungkapkan oleh Kabid pertamanan
Hartoyo kepada media menjelaskan pohon-pohon peredu diakuinya selama ini kurang
di perhatikan karena mengingat musim panas cukup panjang, di wilayah Ngawi
untuk memberikan penghijauan namun saat ini sering dilanda angin yang cukup
kencang memaksa pohon peredu yang ada, di potong guna memberikan rasa nyaman
kepada pengguna jalan. Di tegaskannya pemangkasan ini dilakukan di sepanjang
jalan di wiayah Ngawi kota dan nantinya akan di teruskan ke wilayah jalan
besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar