SUNGGUH MENGEJUTKAN OTAK PEMBUNUHAN IBU MUDA ASAL BRINGIN ADALAH SUAMI
SENDIRI, ANTISIPASI RAWAN BENCANA BANJIR
DENGAN PENEMPATAN TIM RESCUE DI DAERAH RAWAN DAN KURSI KETUA KOMISI DPRD TELAH
BERGULIR BERDASARKAN KESEPAKATAN.
SB
Lia hari ini kami awali
dari penyidikan dan pengusutan petugas atas
kasus pembunuhan warga asal Bringin yang terjadi di jalan Dusun Bongkarejo Desa
Watualang Ngawi, otak pembunuhan ibu muda tersebut adalah suami sendiri. Seperti
yang pernah kami beritakan sebelumnya pada hari
minggu malam sekitar pukul 19.30 wib di jalan desa Bongkarejo Watualang
Ngawi korban dengan identitas Waditi 31 bersama suami Heri Martono 33 th serta
anaknya Dani Nanda Marta 8th mengendari Honda vario nopol AE 2256 JX sepulang dari rumah orangtuanya,
sesampai di tengah jalan desa di area persawahan kendaraan korban di cegat oleh
seseorang tidak di kenal tanpa babibu salah satu dari pelaku yang menggunakan
cadar menghunuskan senjata tajamnya mengenai tubuh korban hingga alami 16 luka
sayatan dan akibat luka tersebut korban meninggal di samping anak korban Dani
sementara sang suami lari tunggang langgang mencari bantuan warga. Dugaan petugas nampaknya tidak meleset bahwa
peristiwa pembunuhan tersebut ada peran serta orang terdekat korban hal ini di temukan kejanggalan harta benda korban
sepertihalnya uang, perhiasan dan kendaraan tidak di ambil oleh pembunuh jelas
hal itu bukan motif perampokan, anak dan
suami korban yang menjadi saksi kejadian juga tidak di bunuh. Mengembang dari kejanggalan tersebut petugas langsung
menangkap Heri Martono suami korban yang kemudian di hadapan petugas mengakui
atas rencana pembunuhan yang di gagasnya di bantu 2 orang rekannya. Kepada petugas heri suami korban sudah
merencanakan pembunuhan kepada
sang istri ini akunya atas alas an jengkel karena sang istri di cerai tidak mau
karena ia hendak kawin lagi dengan Wilnya dan juga korban di nilai tidak
memuaskan di saat berhubungan ranjang. Di tegaskan oleh Wakapolres kompol Nur
Gozali dalam meluluskan niatnya itu pelaku
menyewa pujiono alias bendol selaku (esekutor) 33 th dan suyono alias nyondol
38 th di tangkap di rumah masing –masing yakni Bringin dan Padas Ngawi.
SB
Tegas wakapolres Ngawi kepada
pelaku 1 hingga 3 dapat diancam pidana berlapis yang
diantaranya Pasal 338 KUHP tentang Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun dan junto pasal 340 KUHP tentang Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana
terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun. Guna menunggu proses hokum lebih lanjut
ketiga pelaku ini mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi.
SB
Sementara itu dampak meluapnya 2 bengawan yang melintasi
Ngawi nampaknya membawa dampak was-was pagi warga pinggir sungai Bengawan solo
dan madiun, sebagai dampak trauma
kejadian bencana banjir bandang di penghujung 2007 lalu yang masih membekas
diingatan warga Ngawi. 2 hari terakhir
ini keadaan sungai bengawan Madiun dan Solo menunjukkan peningkatan debit air
bahkan beberapa titik di dataran rendah di wilayah Ngawi mulai di penuhi luapan
air sungai hingga di wilayah Dusun Pojok
Kwadungan sebagai salah satu desa
tersering menaglami luapan banjir dari
Bengawan solo ini, bila kendaraan yang melintas di penghubung jalan desa Ngawi –Kwadungan
tersebut harus rela tergenang air capai 30 cm dan hal itu sudah menjadi
pemandangan yang biasa bila curah hujan meningkat namun berbeda di desa Kluncing
kelurahan Karang tengah kota sebagai
desa yang dilintasi singai bengawan solo sudah siap-siap mengungsi bila
air melebehi dam sungai. Akunya Wardi salah satu warga desa kepada media
menjelaskan pihaknya bersama tetangga desa pinggir sungai untuk sementara hanya siap-siap saja pasalnya
pernah di bencana banjir bandang tahun 2007 ia bersama tetangga lain tidak
sempat mengungsi hingga harta benda mereka hanyut di sapu air sungai, cukup
mejadi was-was 2 hari ini jawa tengah sudah terjadi banjir yang dapat
dipastikan Ngawi sebagai terusan sungai akan mendapatkan dampaknya.
SB
sementara Heru Cahyono selaku kepala badan penanggulangan bencana alam pemkab Ngawi kepada bahana menjelaskan diakuinya beberapa hari ini peningakatan volume air sungai sudah menjadi perhatian olehnya karena belum membahayakan sementara dalam status awas saja dan pihaknya menempatkan tim-tim rescue terlatih bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan di tempatkan di daerah rawan banjir.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi
dapat kami informasikan siang tadi pinpinan DPRD telah melakukan rapat paripurna
istimewa dengan penetapan anggota fraksi
yang bergeser di komisi-komisi legeslatif dan kesepakatan partai pengusung
pemenang pemilukada masih menjadi tradisi di kantor rakyat Ngawi ini. Usai pengesahan
anggota fraksi Golkar, PPP, Hanura, dan PKS di komisi masing –masing siang tadi sesuai
intruksi pinpinan pula struktur organisasi dilakukan perombakan dari 4 komisi
hanya 1 komisi saja yang di gantikan jabatannya oleh punggawa baru yakni
dari Khoirul Anam di gantikan oleh Maryoto SP atau dari PKB ke PKS,
komisi 2 tetap di pegang Slamet Riyadi Ssos dari PDI perjuangan, komisi 3 tetap di pegang oleh Supeno dari PAN
dan komisi 4 tetap oleh Budi Oetamin dari
PPP hanya saja posisi badan legeslatif dari Maryoto Sp yang sekarang
menjabat ketua komisi 1 di gantikan oleh Sarjono dari Golkar dan Badan
kehormatan di isi partai Hanura yakni Sunardi.
SB
Bila di lihat partai –partai
pemegang tampuk kepemimpinan ini di DPRD Ngawi ini adalah mereka partai
pengusung pasangan Kanang – Ony dalam
pemilukada lalu di bantah oleh Dwi Riyanto Jatmiko selaku ketua DPRD pemilihan
jabatan-jabatan mereka tidak penunjukkan melainkan hasil pemilihan suara namun
hal itu tidak bisa terbantahkan di situasi lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar