3 HARI MENGHILANG BOCAH SD
DITEMUKAN TEWAS DAN ANAM NILAI PENDATAAN KEBUTUHAN TENAGA PENDIDIK BAGI DINAS PENDIDIKAN MASIH CARUTMARUT.
SB
3 hari menghilang bocah sekolah
dasar asal jawa tengah di temukan di
sungai kecematan Pitu Ngawi sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Korban yang
ditemukan oleh warga di Dusun Ngambong desa Pitu Kecamatan Pitu Ngawi ini cukup
mengenaskan melihat kondisi korban yang
sudah tidak utuh banyak luka di sukujur tubuhnya. Seperti diungkapkan oleh Kapolsek Pitu Ngawi
AKP Misrin kepada bahana menjelaskan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa
di temukan oleh warga dan kondisinya cukup
mengenaskan banyak luka di temukan di sekujur tubuhnya dipertegas pula oleh tim forensic rumah sakit
dr. Soeroto Ngawi menjelaskan korban di duga tak dapat berenang di saat bermain
di sungai hal ini terbukti dari saluran
pernafasan mengeluarkan air bertanda di paru-paru korban di penuhi dengan air sedangkan pada tubuh korban
ditemukan adanya luka sepertihalnya sayatan hal ini kuat dugaan jenasah korban di
saat terseret aliran sungai terkena benda keras dan runcing sepertihalnya batu
dan dahan bamboo yang terdapat di sungai Bengawan Solo ini.
SB
Usai diidentifikasi jenasah korban ini dengan indentitas Oki Adi Saputro 14th
pelajar kelas IV warga asal dukuh Macan Mati Desa Klandungan Kecamatan Ngrampal Sragen JawaTengah keterangan
ini di perjelas pula oleh Purwanto 45th
ayah korban yang mengaku kepada petugas, korban selama 3hari ini, korban sudah menjadi pencaharian oleh
tim SAR dikarenakan hilang setelah bermain di sungai desa setempat bersama
dengan 3 rekannya usai sekolah dan baru di temukan dalam keadaan sudah tidak
bernyawa di aliran sungai bengawan solo di desa Pitu Ngawi.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi
dapat kami informasikan, selama beberapa bulan terakhir ini pemkab Ngawi tengah melakukan pendataan
tenaga pendidik yang di rasa dapat di
perbantukan di sekolah-sekolah pelosok namun Anam menilai pendataan panitia
terkesan semrawut. Khoirul Anam Mukmin
selaku ketua komisi 1 DPRD Ngawi kepada
bahana menjelaskan pihaknya menilai laporan yang di suguhkan kepada anggota
dewan selama ini tidak pernah akurat,
masih saja di lakukan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan pemkab Ngawi awalnya kami
menerima 400 sekian kebutuhan tenaga pendidik, namun berubah bulan berubah pula jumlah yang disodorkan lagi yang sekarang mencapai 600 orang. Menurut Anam demikian panggilan akrab dari
ketua komisi 1 DPRD Ngawi yang juga menjabat ketua dewan syuro PKB Ngawi mengakui
saat sekarang pemkab Ngawi tengah tidak melaksanakan rekrutmen CPNSD di
takutkan bila pendataan tenaga pendidik yang ditempatkan di sekolah-sekolah
pelosok ini menjadi ajang oknum tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi
sehingga di pergunakan untuk mencari keuntungan sendiri.
SB
Anam tegas bila nantinya panitia
masih saja menyodorkan data-data yang tidak akurat, ia akan meminta
pertangungjawaban kepada mereka sehingga
rumor perihal permainan data-data tersebut tidak mencuat dan mencoreng nama kabupaten
Ngawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar