DERITA TAK KUNJUNG SEMBUH SEORANG KAKEK
NEKAT BUNUH DIRI DAN TIDAK PERCAYA DENGAN PARA PERANGKAT DESA WARGA KLITIK
LURUK KANTOR DESA.
DERITA TAK KUNJUNG SEMBUH SEORANG KAKEK
NEKAT BUNUH DIRI
Ngawi, Tidak tahan dengan himpitan ekonomi dan menderita penyakit yang tak
kunjung sembuh kakek buta nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kejadian
yang terjadi siang tadi(3/11) konstan saja membuat geger warga desa setempat,
korban dengan identitas Karmin 60 th di kenal oleh beberapa tetangga desa
sebagai seorang kakek yang tahan dengan segala cobaan hidup namun hidupnya berakhir
tragis setelah ditemukan oleh putranya dalam keadaan tewas dengan menggantung di sebuah pilar pintu
di rumah korban menggunakan seutas tali. Kapolsek Karangjati Ngawi AKP Lilik
kepada media saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan mendasar dari
laporan warga anggotanya langsung di terjunkan guna melaksankaan olah TKP
bersama tim medis. Keluarga korban kepada petugas mengaku beberapa hari
terakhir korban sempat sering mengeluh akan penyakit mata yang di deritanya
hingga mengakibatkan tidak dapat melihat terkadang sering marah sendiri bila
tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Sementara
dari hasil pemeriksaan petugas medis korban murni meninggal karena terhentinya
saluran pernafasan secara mendadak yang diperkirakan terjadi 2 jam dari penemuan
mayat sekitar pukul 10 siang. Dari pemeriksaan tersebut petugas tidak menemukan
tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban dan tanda-tanda keluar kotoran pada
anus dan sperma pada alat kelaminnya menjadi bukti bahwa korban meninggal
akibat gantung diri” kendati korban meninggal secara gantung diri guna
membuktikan kebenaran kematiannya tetap petugas melakukan otopsi pada tubuh
korban hal ini guna mengantisipasi bila korban meninggal secara tidak wajar
atau dianiya terlebih dahulu” imbuh salah satu perwira perempuan di jajaran
mapolres Ngawi.
TIDAK PERCAYA DENGAN PARA PERANGKAT DESA
WARGA KLITIK LURUK KANTOR DESA
Ngawi,
tidak percaya dengan kinerja perangkat desa, puluhan warga luruk kantor desa
klitik geneng Ngawi. Demostran yang di dominasi para ibu2 rumah tangga ini
menuntut kepada perangkat desa untuk lebih transparan dalam mengelola kas desa,
penggunaan dana perbaikan jalan desa serta kinerja perangkat desa yang sering,
molor kerja. Bambang salah satu warga
kepada media menjelaskan warga mensinyalir perangkat desa mempergunakan serta
menyelewengkan dana kas desa dan dana pembangunan jalan desa klitik, tidak
hanya itu saja tidak berjalannya pemerintahan desa dikarenakan para perangkat
desa telat masuk kantor dan hanya menghambur-hamburkan uang yang seharusnya
bukan menjadi hak mereka tapi warga” bagaimana harus percaya mas, sampai saat
ini jalan desa belum juga diperbaiki padahal uang sudah ada dan yang lebih
menjengkelkan mencari perangkat desa hanya untuk mengurus surat keluarga harus
menunggu beberapa hari karena alasan petugasnya tidak ada”. Kendati tidak membawa perangkat sound
berkekuatan tinggi namun kejengkelan warga terlebih para ibu-ibu cukup dengan teriakan –teriakan mereka sudah
mewakili sound berkekuatan tinggi. Yakni
dengan tuduhan kepada perangkat desa yang telah memakan uang
rakyat, perbaikan jalan desa sengaja molor karena uang sudah menjadi bancaan
korupsi, kas desa amblas tak berbekas
dan kantor desa melompong karena perangkat desa sering dolaan tidak
ngantor.
Sementara
Syafudin Juli selaku kepala desa Klitik Geneng kepada media usai aksi unjuk
rasa warga yang berangsur reda karena sudah mendapat penjelasan kades
menegaskan dana perbaikan jalan desa dikatakannya sampai saat ini belum turun
terbukti pengajuan belum juga di setujui oleh pemerintah daerah, dana kas desa
tidak hilang namun telah di pergunakan guna
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dengan pinjaman lunak dan ketidak
siplinan perangkat desa akan menjadi koreksi untuk tidak terulang kembali” aksi
warga diakuinya hanya kesalahpahaman saja sebagai ulah dari oknum yang tidak
bertanggung jawab dengan kejadian ini pihaknya segera melakukan koreksi” tegas kades.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar