DI SAPU ANGIN PUTTING BELIUNG 1
RUMAH ROBOH TEWASKAN BALITA DAN BUPATI TEGAS TIDAK ADA PERPANJANGAN BAGI
KARYAWAN PROGAM E KTP.
Ngawi, angin disertai hujan deras selasa malam
kemarin mengakibatkan satu rumah di desa Macanan kecamatan Jogorogo Ngawi roboh rata dengan tanah dan ironisnya
dalam peristiwa tersebut seorang balita
salah satu penghuni rumah tewas seketika tertimpa reruntuhan bangunan notabene
hasil bedah rumah oleh kodim 0805 tahun 2009 silam. Kondisi rumah pasangan
suami istri Sukardi 50th dan Khusnul Khotimah 39 th warga asal Dusun
Ngijo Desa Macanan Jogorogo dalam
pantuan kami pagi tadi masih rata dengan
tanah, beberapa warga masih terlihat membersihkan puing-puing
berserakan akibat terjangan angin putting
beliung selasa malam dan beberapa warga melakukan lawatan karena Gufron anak
semata wayang pasutri menjadi korban karena tertimpa dinding penyekat rumah
berukuran 5x7 ini.
Sukardi kepada media menjelaskan kejadian berawal
menjelang petang terjadi hujan lebat disertai hembusan angin yang luar biasa. Malam
itu Gufron Abadi yang masih balita sedang tidur bersama ibunya yakni Khusnul
Khotimah dikamar. Menjelang waktu isak, Khusnul meninggalkan Gufron Abadi yang
masih tidur didalam kamar untuk melaksanakan sholat. Selang beberapa waktu
kemudian hujan semakin lebat dan disertai
angin kencang, suara retak terdengar dari arah kamar dimana Gufron Abadi sedang
tidur lelap. Bermaksud menghampiri Gufron namun nasib berkata lain dinding
penyekat yang terbuat dari batu bata roboh tepat mengenai Gufron tidur dan
korban di temukan dengan luka serius pada bagian kepala yang mengakibatkan
korban meninggal dunia. “suara angin
terdengar menderu dan terdengar suara “braak” benda jatuh setelah di cek batu
bata mengenai tubuh anak semata wayangnya hingga meninggal” terang Sukardi
dengan mata berkaca-kaca.
Rumah Sukardi yang masuk dalam
daftar bedah rumah penggarapan dari
kodim 0805 tahun 2009 ini cukup
di sayangkan oleh beberapa pihak,
dan siang tadi jenasah korban langsung di makamkan oleh di TPU desa
setempat dan untuk sementara korban mengungsi di rumah tetangga pasalnya
rumahnya sudah tak dapat di huni kembali.
Ngawi, progam E-KTP yang dinilai
alami permasalahan di lapangan di bantah oleh Bupati Ngawi. Ir Budi Sulityono
Bupati Ngawi saat dikonfirmasi perihal kerancuan permasalahan E-KTP di Ngawi di
sanggah, selama ini pihaknya belum menerima laporan adanya kesulitan di
lapangan. Sempat dulu alami kekurangan
piranti elektroniknya seperti halnya computer scan iris namun sudah di
iventarisir sehingga yang alami
kerusakan diganti dan bila kurang di tambah, bahkan kemarin saat di
kecamatan Paron Ngawi pemkab menyediakan tambahan 6 komputer untuk mempercepat
proses sesuai dengan target
pelaksanaannya” kendala E-KTP saya belum mendapatkan laporan bila ada yang
rusak kami segera ganti dan bila kurang kami tambah untuk penuhi target
pemerintah pusat yang di jadwalkan sebentar lagi selesai” tegas Kanang demikian
panggilan akrab Bupati Ngawi.
Saat di tanya perihal tenaga
kontrak yang menangani E-KTP merasa bermimpi bakal di perpanjang oleh pemerintah
daerah hal itu di bantah oleh Bupati, tidak ada perekrutan kembali di kabupaten
Ngawi dan karywan IT yang selama ini di
kontrak oleh pemerintah daerah hanya bekerja selama progam itu berlangsung dan
bila telah selesai mereka akan di berikan surat pemberhentian” untuk tenaga kontrak IT di progan E-KTP hanya
beberapa bulan saja hingga progam itu selesai maka kerja mereka juga selesai
tidak ada perpanjangan kepada mereka” tegas orang nomer 1 di Ngawi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar