RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/11/02

RABU 2 NOVEMBER 2011


IGMI tolak pemberhentian sepihak PTT oleh pemerintah daerah dan Keasyikan bermain air sungai bocah di temukan mengapung tewas.


Ngawi, siang tadi sedikitnya puluhan pemuda dengan bermodal belasan kendaraan serta membawa sound system berkekuatan tinggi datangi gedung legeslatif karena selama ini aksi mereka tidak pernah di gubris oleh pemerintah daerah.  Aksi demo Ikatan Gerakan Mahasiswa Indonesia Ngawi ini mengangkat penderitaan  27 pegawai tidak tetap yang di berhentikan secara sepihak oleh pemerintah daerah  yang terdapat di dinas kependudukan dan catatan sipil pemkab Ngawi.  Muhsin selaku coordinator aksi massa menjelaskan hari ini merupakan janji dari IGMI untuk melakukan demo besar-besaran yang di fokuskan di kantor legeslatif karena selama ini dengan menggelar aksi solidaritas di gedung pemkab Ngawi mereka tidak pernah mendapatkan jawaban pasti perihal pemecatan sepihak dari pemda terhadap 27 PTT dispendukcapil” kami hanya menuntut kejelasan saja atas pemecatan puluhan PTT dan bila memang harus di pecat tidak hanya PTT dispendukcapil saja tapi semua yang ada di Kabupaten Ngawi” ungkanya dengan lantang.  Aksi demo yang mendapat kawalan ketat dari petugas Dalmas polres Ngawi dengan menerjunkan 1 Setingkat satuan Kompi (SSK) yang di tempatkan di area gedung wakil rakyat dan perwakilan mereka di terima langsung oleh Pimpinan DPRD Dwi Rianto Jatmiko bersama Drg Yayuk.  Debat sempat berjalan memanas pasalnya salah satu demonstran membentak pinpinan DPRD yang dinilai tidak becus melaksanakan fungsi controlnya dan pengawasan kinerja esekutif yang semaunya sendiri.  Drg Yayuk sempat terpancing emosi dengan sedikit mengancam kepada para perwakilan IGMI Ngawi,  bila anda bertamu secara baik-baik akan kami layani dengan baik namun seorang tamu bila tidak baik tindak –tanduknya saya akan keluar dari forum ini konstan saja mereka beringsut nyali.

Dalam kesepakatan forum komunikasi tersebut legeslatif hanya menyerap 1 dari tuntutan mereka yakni  penjelasan pemberhentian dari 27 PTT di dispendukcapil yakni mengacu pada PP 48 tahun 2005 tentang penyelesaian pengangkatan tenaga honorer daerah. Sehingga bila masih ada pengangkatan di suatu dinas akan pihaknya tindak tegas pasalnya sudah tidak di perkenankan kembali melakukan pengangkatan kemudian perihal pemecatan sekwan atau sukarelawan di semua dinas hal itu tidak kami akomodir secara penuh hal ini di rawankan bila mengambil kebijakan tersebut mempengaruhi dari apa pelayanan kepada masyarakat” kami hanya bisa menyerap 1 tuntutan mereka perihal pemberhentian 27 PTT karena mengacu PP 48 sedangkan pemecatan kepada semua Honda dan sekwan kami akan masih melakukan pendataan kembali pasalnya tidak ingin gegabah yang mengakibatkan mutu pelayanan kepada masyarakat menjadi menurun”  imbuh Antok yang juga menjabat wakil ketua di partai pemenang pemilu 2008 ini. 

Sementara secara terpisah Dimas Alfinor selaku anggota komisi 1 DPRD Ngawi dalam waktu dekat ini pasca kedantangan IGMI akan melakukan pendataan di dinas –dinas yang disiyalir banyak menerima Honda dan Sekwan “ minggu ini 4 dinas akan dalam pendataan anggota legeslatif yang diantaranya Dindik, Dinkes, Dispendukcapil, dan Dishub.

Keasyikan bermain air sungai bocah di temukan mengapung tewas
Ngawi, hati-hati  bila anda memiliki putra-putri yang masih dalam pengawasan anda bila tidak menginginkan dengan apa yang dialami oleh bocah Paron Ngawi, tidak tercontrol bermainnya pelajar sekolah dasar di temukan mengambang sudah tidak bernyawa. Kejadian yang terjadi belum lama ini bermula dari korban dengan identitas Reka Farawardaniana 11th usai pulang dari mengaji di TPA di desa Babatan Paron Ngawi bersama dengan 3 rekannya. Setiba di Sungai Ngandong desa setempat kempat bocah SD ini tergoda untuk mandi di pinggiran sungai, namun sial korban tidak dapat berenang di saat salah satu kakinya tergelincir karena dasar sungai licin oleh lumut.  Tubuh kecil korban hanya bisa timbul tenggelam di seret anak sungai bengawan madiun ini hingga warga yang mendengar teriakan rekan-rekan korban hanya bisa mengangkat tubuh mungil Reka yang sudah tidak tertolong  karena terlambat.

Kapolsek Paron AKP Sukisman mengaku anggotanya belum sempat melakukan otopsi pada tubuh korban pasalnya malam usai kejadian pihak korban langsung menguburkan jenasah Reka yang cukup di sesalkan oleh petugas, kendati pihak keluarga sudah tidak mempermasalahkan dan memperpanjang kematian korban. 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar