KABUR DARI RUMAH SELAMA 2 BULAN TERJARING RAZIA DI WARNET DAN PETUGAS
TETAPKAN SOPIR BUS PARIWISATA SEBAGAI TERSANGKA DALAM KECELAKAAN NAHAS
DI DI SIDOLAJU DAN PARADE NUSANTARA JALIN DUKUNGAN DENGAN MUSPIDA
KABUR DARI RUMAH SELAMA 2 BULAN TERJARING RAZIA DI WARNET
Ngawi, hati-hati bila anda
memiliki putra dan putri yang diluar pengawasan dari fasilitas internet maupun
hp bila tidak mengalami nasib serupa
dengan sejoli yang ditangkap petugas satpol PP. pagi tadi dalam giat razia
satpol PP pemkab Ngawi, menjaring sepasang remaja yang bukan suami-istri tertangkap
basah sedang berduaan di balik bilik warnet. Ironisnya mereka adalah sepasang
pemuda yang berasal dari luar kota yang
berbeda dan kabur dari rumah sejak 2 bulan yang lalu serta cukup di sayangkan sang perempuan sudah dalam
keadaan hamil. Kedua remaja yang
mengaku kepada petugas rantib bukanlah
pasangan suami –istri melainkan sepasang pemuda yang berkenalan lewar sms hp.
Ringga Setiawan 22 th warga asal desa Baron Kecamatan Kayen Pati dan Suci
Atmananingtyas 20th warga asal desa blorakidul Sidoarjo. Perkenalan mereka
dimulai dari sms nyasar yang dteruskan kepada mereka berdua untuk saling
berkenalan yang kemudian berlanjut pertemuan di Kediri diakuinya ia sudah
berhubungan layaknya seperti halnya suami istri dari Kediri hingga sampai di Ngawi tertangkap di
warnet oleh satpol PP ” saya kabur dari rumah sejak 2 bulan yang lalu tidak
ijin kepada orangtua diajak merantau dengan teman prianya yang dikenalnya lewat
sms, yang terjaring oleh satpol PP beberapa waktu yang lalu” ungkap Suci.
Sementara itu Peggy Yudo
selaku kasi ops satpol PP pemkab Ngawi
kepada media menjelaskan sepasang pemuda tersebut tertangkap dikarenakan tidak memiliki
identitas sama sekali dan berada di Ngawi selama sebulan terakhir ini, bertahan
hidup dengan berpindah tempat dari satu
tempat warnet hingga di kolong jembatan” kami sudah menghubungi keluarganya
untuk menunggu diambil oleh pihak
keluarganya”
PETUGAS TETAPKAN SOPIR BUS PARIWISATA SEBAGAI
TERSANGKA DALAM KECELAKAAN NAHAS DI DI SIDOLAJU
Ngawi, kejadian kecelakaan di
jalur Ngawi-Mantingan tepatnya di desa Sidolaju
Widodaren kemarin yang menewaskan 3 orang sekalligus di tempat kejadian
perkara dan mengakibatkan korban luka 13 ringan 8 luka berat telah di tetapkan
sopir bus pariwisata sebagai tersangka. Seperti
diungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Tony Prasetyo kepada media menjelaskan tersangka dalam
kecelakaan berutun dengan melibatkan 3 truck dan 1 bus pariwisata ditetapkan
sopir bus pariwisata nopol AG 7012 UD dengan identitas Jamjuri warga asal Wates
Kediri” sopir bus pariwisata setelah dimintai keterangan mengaku mengantuk saat
mengemudikan kendaraannya hingga mengakibatkan oleng ke kanan dan tertabrak
truk tronton dari arah berlawanan” saat sekarang sopir bus pariwisata dalam mendekam di balik jeruji mapolres Ngawi
untuk menunggu kepastian hokum pelanggaran pasal 359 KUHP karean ketidak
hati-hatian dan kelalaiannya mengakibatkan korban jiwa di jalan raya.
Seperti yang kami beritakan
kemarin akibat oleng saat melintas di
desa sidolaju Ngawi bus pariwisata dengan
memuat 30 orang usai menghadiri pesta pernikahan di Banjarnegara hendak ke
Kediri ini, bus alami oleng saat
melintasi jalan yang menikung. Karena melebihi
marka jalan bus pariwisata di tabrak truck gandeng dari arah berlawanan hingga guling
dan nahasnya bus yang terguling di tengah badan jalan di tabrak pula dari arah
belakang yakni searah dengan bus yakni 2
truck yang mengakibatkan bus ringsek, tidak hanya itu saja 3 korban tewas dalam
kejadian tersebut dan korban luka ringan hingga berat “ korban masih seperti
kemarin tidak ada tambahan hanya saja para korban dengan luka berat mulai di
rujuk ke rumah sakit yang lebih represerentatif dalam menangani kesehatan mereka “ tambah Perwira lantas
polres Ngawi.
Ngawi, sementara itu siang tadi sedikitnya belasan perangkat desa
yang tergabung dalam parade nusantara datangi
kantor Bupati Ngawi. Aksi solidaritas
yang nampaknya jauh dari aksi unjukrasa
ini mereka nilai hanya bertamu untuk
kunjungan kepada para muspida. Seperti diungkapkan
oleh Triono salah koordinasi masa kepada media menjelaskan kedatangannya ini
bertamu secara baik-baik tidak ada unsure tekanan namun hanya satu permintaan mereka untuk meminta
dukungan kepada muspida memenuhi permintaan mereka guna memberikan dukungan
atas pengesahan Undang-Undang Desa yang sampai saat ini belum juga di sahkan oleh pemerintah pusat” kami
hanya meminta pernyataan sikap kepada Muspida dan sebelum
mendatangi Bupati pihaknya sudah mengantongi buah tangan dari
ketua DPRD Ngawi.
Diharapkan dengan membawa buah
tangan dari para muspida Ngawi ini parade nusantara yang dlam waktu dekat bakal
bertolak ke Jakarta akan menyerahkan secara langsung bersamaaan dengan
daerah-daerah lain. Kami sudah melaksanakan kesepakatan pertengahan bulan akan
ke Jakarta dan kembali mengulang menduduki Jakarta untuk segera melakukan desakan
terhadap pengesahan terhadap UU Desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar