PEZIARAH WALI SONGO MENINGGAL DI BUS GEGERKAN WARGA PASURUAN DAN BANYAK SEKOLAH MINIM SISWA 15 SEKOLAH DI MERGER.
SB
LIA hari ini kami awali dari informasi kisah tragis peziarah wali songo asal pasuruan yang meninggal dalam perjalanan gegerkan 1 bus. Kejadian yang terjadi kemarin malam ini mengakibatkan 1 bus yang berisi 65 orang harus menjalani pemeriksaan petugas mapolres Ngawi sebelum melanjutkan perjalanan pulang mereka ke tempat tinggal mereka. Seperti diungkapkan oleh Marsono selaku panitia peziarah kepada media menjelaskan kegiatan rutin yang dilakukan oleh jemaah pengajian warga asal desa tlogosari kecamatan tutur Pasuruan ini acapkali sering berjalan guna menyempurnakan ajaran islam dalam penghayatannya, dan peristiwa kemarin baru kali pertama terjadi selama kurun waktu 2 tahun terakhir ini, dijelaskannya korban dengan identitas Masitah 45 th usai ziarah walisongo di daerah jawatengah sesampai di sebuah rumah makan di jalur Ngawi Mantingan korban yang duduk di kursi ke 6 dari depan sebelah kiri berdampingan dengan peziarah lainnya sebelumnya mengaku enggan untuk berhenti dan hanya ingin beristirahat di dalam bus karena mengingat perjalanan masih jauh pihak panitia menghampiri korban kembali dengan berusaha untuk di bangunkan dari tidurnya namun ia di kejutkan korban sudah tidak bernyawa. Melihat keadaan tersebut korban dilarikan ke UGD rumah sakit Dr Soeroto Ngawi untuk di periksa lebih lanjut akan kebenaran kematian korban, setelah tiba dan mendapatkan penanganan medis korban dinyatakan telah meninggal nampaknya berita kematian korban di dalam bus pariwisata ini tercium oleh petugas tak ayal lagi seluruh penumpang dalam satu bus dengan pasien wajib menjalani pemeriksaan oleh petugas tidak hanya itu saja guna kelengkapanberita pemeriksaan, petugas juga melaksanakan oleh TKP didalam bus korban. Seperti diungkapkan oleh Kasubag Humas polres Ngawi AKP Iwayan Murtika kepada bahana apa yang dilakukan petgas hal ini hanya melaksanakan protap dan wajib, guna menunjang pemeriksaan data kematian korban, di tambah lagi petugas tidak menginginkan kecolongan bila kematian korban dikarenakan sebab lain pada akhirnya jenasah korban di visum oleh tim medis rsud dr Soeroto Ngawi.
SB
Pemeriksaan oleh petugas yang berjalan cukup lama sempat membuat pengguna jalan Dr Wahidin ini tersita perhatiannya pasalnya karena ratusan peziarah wali songo asal pasuruan yang berjumlah kurang lebih 130 orang berjubel di depan rumah sakit. Di tambakan oleh kasubag Humas polres Ngawi usai pemeriksaan visum jenasah korban tidak di temukan tanda-tanda penganiyaan dan kematian korban dikarenakan sakit di bagian orgam dalam bukan karena racun yang di isukan, peziarah di perbolehkan pulang dengan membawa jenasah menggunakan ambulans rumah sakit daerah milik Ngawi.
SB
Libur anak didik telah selesai,minggu depan mereka di hadapkan kembali dengan rutinitas belajar oleh para pengajarnya , namun masih menjadi trauma bagi mereka lembaga sekolah yang sampai saat ini belum mendapatkan siswa guna memenuhi ruang belajar sesuai pagu yang telah di tentukan dan karena alasan minimnya jumlah siswa tersebut memaksa dinas pendidikan setempat melakukan merger atau 2 sekolah dalam satu atap struktur organisasinya. Sperti diungkapkan oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Ngawi drs Abimanyu kepada bahana menjelaskan minimnya jumlah siswa dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun ajaran ini di dominasi di wilayah pedesaan atau pinggiran pasalnya beberapa warga Ngawi sudah beralih menyekolahkan putra-putri mereka di dekat dengan sarana –prasarana sehingga sekolah sekolah yang terdapat pinggiran menjadi kekurangan. Menurutnya hal ini karena faktor perkembangan teknologi beberapa wali murid nekat menyekolahkan generasi penerus mereka di daerah perkotaanagar kiranya tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman. Dari informasi yang kami perolah setiap rombel wajib di isi oleh 32 anak didik apabila hal itu tidak dapat di penuhi selama 2 kali tahun ajaran maka lembaga sekolah terpaksa harus ikut dengan lembaga sekolah yang lebih terpenuhi anak didiknya, secara tidak langsung seluruh administrasi dan strutur organisasi dalam satu atap dan kepemimpinan.
SB
Ditegaskan oleh kadindik pemkab Ngawi untuk lembaga pendidikan di kabupaten Ngawi hanya jenjang lembaga sekolah dasar saja yang tahun ini alami merger besar-besaran yakni capai jumlah 15 lembaga sekolah yang tersebar di seluruh Kabupaten Ngawi menurutnya merger tersebut di tempuh karena guna mempermudahkan admistrasi dan dekonsentrasi di satu lembaga pendidikan agar kiranya menghilangkan pemerataan melainkan pengembangan sarana dan prasarana yang lebih dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar