JELANG ARUS MUDIK SARANA TRANSPORTASI DARAT MULAI DI BENAHI JALUR LINTASNYA DAN PAWAI HARI JADI NGAWI SEKALIGUS PERINGATI HARI KEMERDEKAAN DI WARNAI HUJAN DERAS.
SB
Keseriusan pemprof jawa timur dalam memperhati pengguna jalan nampaknya tidak hanya isapan jempol belaka. Setelah beberapa minggu terakhir ini PT KAI DAOP 7 Madiun tengah genjar dengan perbaikan jalur keretanya hanya untuk memberikan kenyamanan para pengguna jasa transportasi darat menggunakan kereta api yakni dengan memperbaiki jalur kereta api dari sepanjang wilayah DAOP 7 Madiun, seperti yang pernah diungkapkan oleh Indariyanto selaku kepala seksi perbaikan jalur kereta DAOP 7 Madiun kepada media menjelaskan perbaikan jalur di pusatkan di persimpangan lintasan kereta yang berhubungan dengan jalan raya yakni pos pantau petugas palang pintu selain itu memperbaiki palang pembatas yang acapkali terjadi kecelakaan lalu lintas kereta dengan pengguna jalan raya, petugas juga memeperbaiki rel – rel yang amblas dan besi yang memuai, hal ini dilakukan oleh PT KAI DAOP 7 Madiun memberikan kenyamanan bagi para pemudik nantinya yang akan menggunakan jasa kereta api agar tidak merasa was-was akan kecelakaan kereta api guna menuju ke tempat mereka masing-masing . Dalam pantuan di lapangan, petugas perbaikan jalur kereta telah memasuki wilayah Kedunggalar Ngawi dan dalam perbaikan ini cukup membuat sabar para pengguna jalan di perlintasan kereta api masuk desa Wonokerto kedunggalar Ngawi pasalnya kereta tidak di perkenankan melintas dengan kecepatan tinggi sehingga acapkali palang kereta api tidur antrian kendaraan dari dua arah alami capai 1 kilometer.
SB
nampaknya tidak hanya jalur kereta api yang mendapatkan perhatian dalam perbaikan –perbaikan jalur keretanya. Jalur mudik lewat darat pantura jawa timur, tengah pula dalam perbaikan dinas PU Provinsi Jawa Timur dalam pantauan kami dilapangan dari wilayah Karangjati hingga Mantingan Ngawi aspal yang alami lubang jalan tengah di tambal sulam oleh para pekerja dan janji Gubernur Jawa TImur Soekarwo lalu saat singgah di KabupatenNgawi meriahkan HUT Ngawi ke 653 dalam wawancara bersama reporter bahana menjelaskan jalur pantura melintas kota-kota di Jawatimur dipastikan tidak akan ada kerusakan jalan yakni berlubang, kendati tidak ada anggaran guna pembaikan total Dinas PU BIna Marga dan cipta Karya Pemprov Jawatimur melakukan tambal sulam saja pasalnya anggaran saat sekarang di konsentrasikan guna pengembalian kesejahteraan para korban lumpur lapindo.
nampaknya tidak hanya jalur kereta api yang mendapatkan perhatian dalam perbaikan –perbaikan jalur keretanya. Jalur mudik lewat darat pantura jawa timur, tengah pula dalam perbaikan dinas PU Provinsi Jawa Timur dalam pantauan kami dilapangan dari wilayah Karangjati hingga Mantingan Ngawi aspal yang alami lubang jalan tengah di tambal sulam oleh para pekerja dan janji Gubernur Jawa TImur Soekarwo lalu saat singgah di KabupatenNgawi meriahkan HUT Ngawi ke 653 dalam wawancara bersama reporter bahana menjelaskan jalur pantura melintas kota-kota di Jawatimur dipastikan tidak akan ada kerusakan jalan yakni berlubang, kendati tidak ada anggaran guna pembaikan total Dinas PU BIna Marga dan cipta Karya Pemprov Jawatimur melakukan tambal sulam saja pasalnya anggaran saat sekarang di konsentrasikan guna pengembalian kesejahteraan para korban lumpur lapindo.
SB
sementara itu hari ini Ngawi bagai lautan manusia penuhi jalan-jalandi wilayah kota, bukannya mereka akan melaksanakan aksi unjuk rasa tuntut kesejahteraan namun menjadi saksi kemeriahan pesta pawai para pelajar peringati hari jadi Ngawi dan HUT RI. Dalam giat tersebut di ikuti oleh puluhan lembaga pendidikan di wilayah Ngawi kota, dan guna melestasikan budaya, Bupati Ngawi memilih tema dalam pesta pawai tersebut adalah wayang. Ir Budi Sulistyono Bupati Ngawi menjelaskan budaya nenek moyang kita, pihaknya rasakan di dunia pendidikan anak-anak mulai luntur di harapkan dengan dengan tema ini budaya wayang dapat di tularkan kepada para anak didik secara tidak langsung. Dalam pantuan kami pawai yang dilombakan ini sebagai ajang kebolehan setiap lembaga pendidikan di Ngawi unjuk kreatifitas dalam penampilan menghias kendaraan hias hingga mengambil tema yang diinginkan orang nomr satu di kabupaten Ngawi. Seperti agus salah satu guru sekolah menengah pertama di Kabupaten Ngawi ia bersama anak didiknnya rela melembur siang dan malam selama 2 pekan ini untuk membuat replica burung garuda dengan ukuran yang cukup besar yakni menggunakan kendraan truck. Tidak hanya itu saja 2 replica candi yang terdpat di jawa sebagai peninggalan nenek moyang juga di apreasiasikan akunya dalam menyulap kendaraan hias tersebut memakan anggaran capai jutaan rupiah.
sementara itu hari ini Ngawi bagai lautan manusia penuhi jalan-jalandi wilayah kota, bukannya mereka akan melaksanakan aksi unjuk rasa tuntut kesejahteraan namun menjadi saksi kemeriahan pesta pawai para pelajar peringati hari jadi Ngawi dan HUT RI. Dalam giat tersebut di ikuti oleh puluhan lembaga pendidikan di wilayah Ngawi kota, dan guna melestasikan budaya, Bupati Ngawi memilih tema dalam pesta pawai tersebut adalah wayang. Ir Budi Sulistyono Bupati Ngawi menjelaskan budaya nenek moyang kita, pihaknya rasakan di dunia pendidikan anak-anak mulai luntur di harapkan dengan dengan tema ini budaya wayang dapat di tularkan kepada para anak didik secara tidak langsung. Dalam pantuan kami pawai yang dilombakan ini sebagai ajang kebolehan setiap lembaga pendidikan di Ngawi unjuk kreatifitas dalam penampilan menghias kendaraan hias hingga mengambil tema yang diinginkan orang nomr satu di kabupaten Ngawi. Seperti agus salah satu guru sekolah menengah pertama di Kabupaten Ngawi ia bersama anak didiknnya rela melembur siang dan malam selama 2 pekan ini untuk membuat replica burung garuda dengan ukuran yang cukup besar yakni menggunakan kendraan truck. Tidak hanya itu saja 2 replica candi yang terdpat di jawa sebagai peninggalan nenek moyang juga di apreasiasikan akunya dalam menyulap kendaraan hias tersebut memakan anggaran capai jutaan rupiah.
SB
Namun kemeriahan pesta pawai tersebut cukup di keluhkan oleh para peserta yang menyayangkan kurang profesionalnya panita penyelenggara pasalnya kegiatan pawai dengan rute yang cukup panjang tidak memperhitungkan waktu apabila Ngawi menjelang sore hari di guyur hujan alhasil pawai belum selesai menuju titik finis para peserta di guyur hujan yang cukup deras. Seperti diungkapkan oleh Guru dan pelajar Ngawi yang harus berlari-lari menghindari hujan deras kendati pawai belum usai kepada bahana menjelaskan kegiatan pawai tahun ini cukup buruk dinilai oleh para peseerta, panitia penyelenggara seharusnya tanggap akan situasi cuaca dan rute yang panjang yang mengakibatkan para peserta jalan kaki alami kelelahan pihaknya mengharapkan kepada panitia penyelenggara kejadian pawai tahun ini menjadi koreksi agar kiranya tahun depan tidak terjadi kembali hal demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar