RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/07/15

JUMAT 15 JULI 2011

PASCA KECELAKAAN TRUK TRONTON PASIEN BERANGSUR MEMBAIK SERTA MENDAPAT SANTUNAN,  KORBAN PENGANIAYAAN DAN PERAMPOKAN DI TINGGAL TERKAPAR PENUH LUKA DAN PEDAGANG OJEKAN ATRIBUT KEMERDEKAAN MULAI BANJIRI NGAWI.
SB
Lia hari ini  kami awali dari pasca kecelakaan nahas yang terjadi di perbatasan Ngawi Bojonegoro yang tewaskan 16 orang dan sedikitnya belasan korban terluka bagi  pasien dengan luka ringan sudah berangsur membaik dan pulang ke rumah mereka masing-masing.  Dari pantuan kami  di 2 sarana kesehatan yang menjadi tempat pasien –pasien yang sakit akibat pengemudi  truk  tronton nopol L 8286 UH varia usaha muat semen,  Ahmad Rochman warga Wonosobo yang alami  rem blong saat melintasi desa Smabirejo  Margomulyo Bojonegoro ini terdata di rumah sakit dr Soeroto hinggal 2 pasien sedangkan di rumah sakit swasta widodo menjadi 5 pasien yang I diantaranya pindahan dari  RSUD dr Soeroto, dari keterangan dr nurul sebagai  dokter jaga yang menangani  kesehatan pasien kepada media menjelaskan hari ini Sukardi salahsatu dari korban selamat kecelakaan nahas truk tronton menjalani operasi tulang dengan proses  pemasangan pen besi serta perawatan  tulang guna mengantipasi gangguan ekstremitas bagian bawah. 
SB
Sementara itu dari dari informasi yang kami himpun para korban kecelakaan nahas pada selasa malam sekitar pukul 23.30 WIB kemarin ini  telah mendapatkan santunan dari pihak jasa raharja sebagai bantuan akibat kecelakaan di jalan raya yang mengakibatkan korban luka hingga tewas tersebut.  Santunan yang di berikan  oleh pihak jasa raharja kepada para korban cukup beragam berdasarkan dampak akibat kecelakaan seperti  yang kami  kutip dari media bojonegoro bahwasanya  santunan yang di berikan cukup  berbeda dengan melihat luka berat dan ringan korban sedangkan bagi  korban yang meninggal di serahkan kepada ahli waris mereka dengan jumlah nominal di atas 5 juta rupiah dengan santunan ini  di harapkan dapat  meringankan beban para korban kecelakaan yang diakibatkan oleh kecerobohan dari sopir yang nekat melaju  kendaraannya melebihi tonase yang di tetapkan. 
SB
Tidak kalah hebohnya dengan kejadian kecelakaan yang terjadi di jalur Ngawi Cepu, tepatnya di banyuurip Ngawi korban penganiyaan dan pencurian warga Jombang yang di tinggal dengan kondisi yang cukup mengenaskan.  Kali pertama korban dengan identitas Ahmad Halim 40th warga Perak Jombang ini  oleh salah satu warga banyuurip Lasinem mengetahui korban dengan posisi tertidur di salah satu tempat duduk warung miliknya yang terus mengigau konci kontak dan kendaraannya,  mengetahui hal tersebut Lasinem melaporkan kejadian ini  kepada perangkat desa setempat yang di teruskan kepda pihak berwenang.  Anggota polsek Ngawi kota yang mendapat laporan warga tersebut langsung meluncur ke TKP dengan mendapati korban dengan kondisi yang cukup mengenaskan yakni  terdapat luka pendarahan pada bagian kepala belakang dan terdapat pula bekas jeratan semacam tali pada bagian leher korban.  Karena kondisi korban yang cukup memprihatikan petugas melarikan korban ke sarana kesehatan terdekat. 
SB
Kapolsek Ngawi Kota AKP Slamet Suyanto kepada Bahana menjelaskan dugaan sementara Abdul  adalah salah korban penganiyaan dengan perampasan kendaraan oleh pelaku yang sampai saat ini belum diketahui data yang dimiliki oleh petugas masih minim hal ini  dikarenakan korban belum dapat di mintai keterangan akibat adanya luka pada bagian kepala, kendati demikian kasus ini  akan tetap akan di tindak lanjuti  oleh petugas guna mengungkapidenitas pelaku dan di harapkan kepada warga Ngawi yang mengetahui identitas korban untuk kiranya segera melaporkan diri kepada petugas agar kiranya kasus tidak berjalan di tempat dan segera di selesaikan. 
SB
Sementara itu jelang indenpenden day  RI nampaknya tidak dilepaskan oleh mereka yang mengais rejeki pada bulan agustusan mendatang.  Sperti dilakukan oleh Hendri 25 th warga asal kediri mencoba peruntungannya berjualan atribut kemerdekaan di area strategis lapangan merdeka kota Ngawi Hendri bukan salah satu penjual atribut kemerdekaan ia mengaku bersama 10 rekan-rekannya menyebar di berbagai  lokasi strategis di wilayah Ngawi.  Kepda Bahana ia menjelaskan dengan modal tidak lebih dari  2 juta ia nekat mengadu nasib di kabupaten Ngawi dengan berjualan bendera merah putih pernak pernik umbul-umbul dan tidak kalah hebohnya bendera kebangsaan  dengan ukuran  besar yang ia pajang untuk menarik perhatian para pengguna jalan di lapangan merdeka. 
SB
Hendri menegaskan ia tidak mematok harga yang cukup tinggi  dengan barang-barang yang dijualnya pasalnya hanya satu  keinginannya segera mendapatkan uang walau dengan keuntungan sedikit, bapak 1 anak ini rela meninggalkan kelurga untuk mencari peruntungan di Ngawi dengan berjualan bendera dan atributnya  yang saat sekarang dinilai sudah luntur rasa kebanggaan kita pada Indonesia dan sejarah – sejarahnya.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar