RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/06/23

KAMIS 23 JUNI 2011

Belum terungkap kasus penganiyaan hingga pembunuhan di wilayah Mantingan jogorogo di kejutkan dengan mayat mrr X membusuk tinggal tulang, gara-gara uang 100 rupiah warga gelung Paron di ganjar 5 th, dan patut acungi jempol kendati minim sangu tim jamboree Ngawi nekat berangkat. 
SB
Kasus penganiyaan hingga berbuntut kematian kepada korbannnya yang terjadi kemarin di wilayah kawasan hutan masuk desa Pengkol Mantingan Ngawi, hingga saat ini petugas masih belum di mendapatkan titik terang perihal identitas korban. Dari hasil pemantuan tim forensic korban  berjenis kelamin perempuan dengan perkiraan umur sekira 50th ini,  disamping tubuh korban ditemukan  yang botol minuman berenergi,  bekas pembukus minuman dan makanan dan di dalam dompet tanpa identitas korban ini petugas menemukan uang tunai sejumlah 135 ribu.  Seperti diungkapkan oleh kasat reskrim polres Ngawi  kuat dugaan kematian korban masih dikarenakan penganiyaan, hal ini terbukti di temukan tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban yang diantaranya bekas luka memar pada bagian pipi sebelah kanan telah di kerubuti oleh ulat serta terdapat bekas cengkraman pada leher korban.  Ditegaskan oleh kasat reskrim polres Ngawi AKP Sungkono kendati pihaknya masih belum mendapatkan titik terang perihal identitas korban  maupun pelaku pihaknya berjanji bakal mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.
SB
Satu PR belum selesai polsek Jogorogo Ngawi sudah menambah untuk segerapula dalam penyelesaiannya.  Kemarin sore warga pinggir hutan pinus masuk petak 31 B RPH Ngretep masuk desa Girimulyo Jogorogo Ngawi dikejutkan dengan penemuan mayat mrs X, cukup mengenaskan kondisi korban yang tidak berbentuk lagi dan tak dapat di kenali kembali.  Seperti diungkapkan oleh kapolsek Jogorogo Ngawi AKP Pujianto kepada bahana menjelaskan korban kuat dugaan bukan orang warga setempat hal ini terbukti tidak pernah ada laporan kepada polsek, perihal kehilangan anggota keluarga mereka. Kendati demikian pihaknya tidak meninggalkan kasus ini  begitu saja, saat sekarang jenasah korban yang diduga orang gila yang meninggal karena berbagai factor kemungkinan yang diantaranya kelaparan serta mengidap penyakit yang tidak kunjung sembuh dan disaat kematian tidak ada yang mengetahui hingga membusuk. Tegas kapolsek Jogorogo perkiraan kematian korban yang sudah lebih 1,5 bulan ini  tetap akan diusut dan saat sekarang masih menunggu hasil  lab forensic polda jawatimur guna mengetahui umur dan sebab kematian korban.

SB
sementara itu gara-gara uang 100 rupiah bergambar leyer, Semin 55th warga asal Desa Gelung Paron Ngawi harus berurusan dengan pihak petugas.  Kejadian yang belum lama terjadi ini bermula dari korban dengan identitas Sujito 66th warga asal Desa Wonokerto Jetis Ponorogo sebagai salah satu kolektor barang antic menemui pelaku  yang berjanji memberikan uang yang di cari selama ini, tidak main-main dengan keinginan tersebut kepada pelaku, korban rela memberikan uang tunai 4 juta sebagai mahar penggantinya. Namun setelah sepekan dari hari perjanjian pelaku tidak kunjung memberikan apa yang menjadi hasil kesepakatan pada akhirnya korban berinisiatif melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Mendasar pelaporan korban, pelaku di cokok petugas tanpa perlawanan di kediamannya dan mengakui uang yang di berikan korban telah di pergunkan untuk membeli  kebutuhan rumah tangga dan pakan lele dengan menyisakan 1.100.000,00.
SB
Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersebut, kepada pelaku diancam pasal berlapis 372 dan 378 KUHP yakni penipuan dan penggelapan dengan ancaman pidana penjara selama 5 tahun lebih.
SB
Sementara itu cukup memiris hati semangat para pelajar asal Ngawi kendati minim sangu  untuk melaksanakan jamboree nasioanaldi bukit Palembang Sumatra selatan namun nekat berangkat. Akunya dana kendati itu masalah serius untuk penunjang namun tegas Hendra salah satu  pelajar SMP dari 32 tim yang di berangkatkan dari kontingan Ngawi tidak menjadi salah satu penghambat yang berarti tegasnya sudah di akui sebagai perwakilan tim dan di berangkatkan oleh orang nomer 1 di kabupaten Ngawi cukup  membuatnya bangga.  Namun tidak bagi  Agus Sulistyawan salah satu  anggota komisi 2 DPRD Ngawi menurutnya kebutuhan jamnas yang dikalkulasi menghabiskan dana capai 128 juta untuk biaya admistrasi dan akomodasi selama sepekan tertanggal 2 hingga 9 juli mendatang masih alami kekurangan 17 juta,  ironisnya terkumpulnya dana tersebut bukan  keseluruhan bantuan dari pemerintah daerah melainkan sumbangan dari para lembaga-lembaga sekolah, kendati demikian pihaknya cukup  salut kepada mereka tim kebanggaan gugus kepramukaan Ngawi yang menjadi perwakilan tingkat Nasional di Sumsel.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar