RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/02/22

Senin 21 Februari 2011

Cegah saling contek, Diknas siapkan 5 paket soal tiap kelas dan kader simpatisan PDI Perjuangan siap turun ke jalan dukung Mega.  

Lia hari ini kami awali dari dinas pendidikan dan kebudayaan pemkab Ngawi, mendasar dari kebijakan kepmendiknas banyak perubahan –perubahan dalam pelaksanaan ujian akhir nasional mendatang. Saat sekarang sedikitnya 2219 pelajar untuk jenjang pendidikan SMA dan 4422 pelajar jenjang pendidikan SMK mengikuti ujian tryout persiapan UNAS yang bakal di gelar 18 hingga 21 april mendatang. Seperti yang diungkapkan oleh drs Abimanyu selaku kepala dinas pendidikan dan kebudayaan pemkab Ngawi menjelaskan terdapat 5 item perubahan mendasar dalam kebijakan pelaksanaan ujian akhir nasional mendatang khususnya bagi siswa kelas 12. Selain tidak ada ujian ulang dan bagi yang tidak lulus dengan nilai 5,5 para siswa diwajibkan mengikuti kejar paket C. Menurut kadiknas yang paling krusial perubahannya adalah UNAS mendatang dalam setiap ruangan tidak lagi menggunakan 2 paket soal melainkan 5 paket hal ini untuk mengantisipasi para siswa saling contek.
SB
Ditambahkan oleh kadiknas diakuinya kendala dengan menggunakan 5 paket soal pelajar akan merasa kesulitan dengan mengerjakan soal terlebih lagi tuntutan nilai kelulusan 5,5 namun bila pelajar itu sendiri mempunyai kesiapan mental dan semangat belajar untuk membuktikan kemampuannya, dipastikan soal-soal UNAS yang sesulit apapun akan dapat dikerjakan.
SB
Sementara itu dari markas besar PDI Perjuangan Ngawi dapat kami informasikan mendengar ketua umum partai bersimbol banteng moncong putih di panggil oleh komisi pemberantasan korupsi atau KPK untuk memberikan keterangan saksi perihal suap travel cek melibatkan anggota fraksi PDIP untuk tidak memenuhi panggilan tersebut. Seperti diungkapkan oleh Slamet Riyadi S.Sos selaku sekretaris PDI Perjuangan Ngawi kepada bahana menjelaskan pihaknya cukup menyayangkan ketua umumnya di seret-seret ke lembaga hukum atas kesalahan yang tidak diperbuat. Seharusnya lembaga peradilan sendiri memeriksa saksi -saksi yang berhubungan dengan kasus anggota DPR RI tersebut bukannya ibu Mega. Di tambahkannya saat sekarang pihaknya bersama kader dan simpatisan PDI Perjuangan Ngawi merapatkan barisan guna mendukung atau menolak panggilan KPK apabila mereka tetap berusaha dengan kekerasan, PDIP Ngawi yang setia Mega siap turun kejalan gelar aksi unjukrasa dan siap mengkoordinasikan dengan para Mega- mega lainnya untuk melaksanakan aksi yang lebih besar di Jakaarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar