Depresi tidak punya keturunan, warga pangkur gantung diri dan perkir berlangganan masih di pertanyakan ke-optimalan-nya.
Lia hari ini kami awali dari aksi nekat salah satu warga asal Dusun Serenan Desa Pangkur kecematan Pangkur Ngawi, karena tidak memiliki keturunan hingga umurnya sudah 60an serta memiliki penyakit menahun tidak kunjung sembuh akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Kejadian yang terjadi kemarin sekitar pukul 18.30 wib ini bermula dari istri korban Surati 60 th bermaksud mencari suaminya Kaitun 65th sejak sepulang dari sawah tidak nongol batang hidungnya namun setelah memasuki kandang sapi miliknya ia di kejutkan dengan keberadaan suaminya yang sudah tewas menggantung di salah satu blandar kandang, kejadian yang menggegerkan warga sekitar ini langsung menarik perhatian tak ayal lagi puluhan orang berdatangan hanya untuk melihat aksi nekat yang dilakukan oleh korban. Pihak petugas Polsek Pangkur NGawi setelah mendapat laporan usai olah TKP tidak menemukan tanda-tanda penganyiaann pada tubuh korban, seperti diungkapkan oleh kapolsek Pangkur Ngwi AKP Syukur kepada media dari hasil tim labfor polres Ngawi pada tubuh korban tidak ditemukan tanda –tanda penganiyaan dan tanda-tanda bunuh diri sudah ada pada diri korban sepertihalnya lidah menjulur , keluar kotoran dari lubang pengeluaran dan sperma.
SB
Dijelaskan oleh Suwaji kasun setempat dari informasi keluarga korban Kaitun nekat akhiri hidunnya dikarenakan depresi tidak memilikiketuranan yang nantginya untuk meneruskan sawahnya dan penyakit dalam yang tidak kunjung sembuh dan membantah bahwa korban minggal karena terlilit hutang.
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan nampaknya diam-diam ketua komisi 3 melakukan hasil survei perihal ranperda retribusi parkir berlangganan yang saat ini berjalan lebih dari 7 bulan usai di sahkan menjadi perda. Dari hasil dilapangan yang kami terima masih ditemukan adanya kesewenang-wenangnya juru parkir yang measih melakukan penarikan jasa parkir kepada orang tidak mengetahui bahwa warga tersebut salah satu dari anggota parkir berlangganan dan sebaliknya warga tidak menghormati pajak parkir. Hal ini akan terus pihaknya kaji untuk evaluasi dalam laporan pertanggungjawaban bupati atas pelaksanaan APBD 2010 mendatang apakah sudah perda-perda yang telah di sahkan menjadi efektif atau tidak ungkap Supeno selaku ketua komisi 3 DPRD Ngawi. Menurutnya pengesahan perda tersbut dibuat dan di sahkan mendasar peningkatan PAD yang selama ini masih stagnan di Kabupaten Ngawi belum ada peningkatan yang signifikan dari segi lain kecuali retribusi dan jasa pelayanan 2011 ini pihaknya bersama esekutif harus berpikir estra keras kembali guna pemenuhan kebutuhan APBD yang sudah sangat minim untuk peningkatan kesejahteraan warga Ngawi.
SB
Ditambahkan oleh Peno demikian penggilan akrabnya kepada bahana menambahkan segi pariwisata tahun ini bakal di genjot oleh pemkab Ngawi usai pembebasan tanah di obyek wisata tawun pihaknya siap pemkab siap melouncing obyek pemandian tawun kepada pihak ketiga agar kiranya dapat dikelola dan menarik wisatawan domestik yang secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pada umunnya dan khusunya bagi APBD Pemkab Ngawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar