RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/02/18

Jumat 18 Februari 2011

Sehari 3 bocah tewas karena tenggelam dan pelaku penganiayaan mengaku tidak pernah melakukan pemukulan.


Lia hari ini kami awali dari kasus penganiyaan dengan melibatkan 2 karyawan dinas kesehatan Ngawi seperti yang pernah kami beritakan sebelumnya. Siang tadi Lugiman mantan suami korban Tatik yang mengaku di pukul di bagian kepala belakang kemarin hingga harus di rawat secara intensif di rumah sakit swasta Ngawi mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut. Menurutnya kedatangan Lug demikian panggilan akrabnya ke rumah korban hanya untuk memastikan dan mengambil hak asuh anak yang di tentang oleh korban adu mulut tidak terelakkan namun tegasnya tidak sampai melakukan pemukulan terhadap mantan istrinya yang sudah ia nikahi sejak tahun 82 silam. dan atas keterangan yang dilakukan korban kepada petugas dianggapnya palsu . Bila pihak petugas tidak mempercayai dengan apa yang pihaknya ucapkan ,saksi kejadian yang melihat pertengkarannya cukup banyak tidak hanya korban dan dia. Upaya menggugat korban masih pihaknya urungkan pasalnya keinginannya kasus pencemaran nama baik dan bukan penganiyaan ini tidak di perpanjang dan dapat diselesaikan secara baik-baik.
SB
Sementara itu Drg Kusmawan selaku kepala dinas Kesehatan pemkab Ngawi mengaku enggan mengurusi permasalahan ini. Awalnya pertengkaran rumah tangga ini sudah pihaknya dengar dan memahami latar belakang masing-masing namun endingnya yang tidak harus berurusan dengan pihak petugas dalam kasus ini pihaknya serahkan sepenuhnya kepada pihak petugas agar dapat menuntaskan permasalahan ini dan mengharapkan permasalahan keluarga ini yang cukup pihaknya sayangkan untuk dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada yang harus di rugikan.
SB
Sementara itu Kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi menanggapi laporan palsu yang diungkapkan oleh pelaku penganiyaan pihaknya belum dapat mengatakan keterangan korban kepada petugas PPA adalah palsu pasalnya pihak petugas sendiri masih belum melakukan pemeriksaan kepada pelaku, saksi maupun korban lebih mendalam.
SB
Sementara itu dalam sehari dilaporkan 3 bocah tewas tenggelam di karenakan kurangnya pengawasan dari pihak keluarga. Kejadian pertama terjadi di bekas kedung galian C masuk dusun Jetis desa Ngawipurba , Ngawi kota dikarenakan berkeinginan menyeberangi kubangan air ternyata di bagian tengah genangan air tersebut mempunyai kedalaman capai 5 meter hingga 2 bocah kembar di temukan mengapung sudah tidak bernyawa. Kejadian yang bermula dari korban dengan identitas Risqi Fian 9 th dan Risqi Angga 9th yang keduanya warga asal desa Cabean Karangtengah Prandon ini bermain dengan 2 rekannya memancing di TKP dan namanya juga anak-anak pasti girang melihat air dan Fian ingin mandi dengan kearah tengah kubangan air tersebut namun nahasnya Fian tidak menyadari kedalamannya capai 5 meter ini hingga terpeleset tak bisa berenang Angga kakak Fian berusaha menolong dengan bambu pancingan untuk meraih adiknya namun sayang Anggapun ikut tercebur dan tidak bisa berenang.  Warga yang datang dari teriakan rekan korban tak sempat menolong karena jiwa keduanya sudah tidak ada. Samiaji dan Laminem, orang tua korban harus merelakan kepergian dua anak kesayangannya. Ironisnya dari 5 bersaudara 2 yang terakhir ini adalah anak korban tersisa setelah saudara-saudaranya meninggal di karenakan sakit. Setelah menjalani pemeriksaan medis visum et ravertum jenasah korban di kembalikan kepada pihak keluarga untuk di semanyamkan.
Sementara, Supeno salah seorang warga menuturkan, lokasi kolam yang luasnya mencapai 34 X 20 meter itu memang sering dijadikan ajang mancing anak-anak dan orang dewasa. Hampir setiap hari banyak warga yang datang untuk sekadar menyalurkan hobi mengail ikan. ‘’Mungkin karena sudah sore, jadi pemancing sudah pulang. Kami sendiri juga kaget mengetahui peristiwa ini,’’ ucapnya. Dengan musibah itu, lanjut dia, kolam bekas galian proyek itu agar segera diuruk. Sehingga tidak memakan korban selanjutnya. Diakui, keberadaan kolam itu sangat berbahaya bagi anak-anak. ‘’Wah kedalamannya mencapai 1-2 meter. Jadi sangat berbahaya bagi anak-anak yang tidak bisa berenang.
SB
Sementara itu kejadian kedua terjadi di Pitu Ngawi karena keteledoran orang tua, Fajar 5th bocah ditemukan mengambang di kolam milik tetangganya. Kejadian nahas itu bermula dari korban dan orangtuanya bermain-main di pinggir kolam namun entah apa yang membuat ibu korban ini meninggalkan sendiri Fajar hingga tak sadar balita ini terpeleset masuk kolam ikan dan tidak bisa berenang hingga jiwanya melayang. Dian, saksi kejadian mengaku mendapati korban hanya terlihat rambutnya saja dari atas kolam kemudian mengangkat korban dan dilarikan ke sarana kesehatan terdekat namun jiwanya tak dapat tertolong.
SB
AKP Misri selaku kapolsek Pitu Ngawi saat dikonfirmasi Bahana membenarkan kejadian tersebut, kepada mereka para orang tua di harapkan lebih waspada dalam menjaga keselamatan buah hati , apabila tidak menginginkan nasib yang serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar