UAN satpol PP gelar razia pelajar di warnet dan dewan sayangkan hasil try out pelajar Ngawi yang jeblok.
Sb
Lia hari ini kami awali dari pemkab Ngawi dengan gelar razia yang di gelar satuan polisi pamong praja jelang ujian nasional para pelajar yang keluar di jam sekolah mereka asyik nongkrong di warung internet dan warung kopi. Nampaknya tidak hanya mereka para pegawai negeri sipil daerah Ngawi saja yang dikenakan penertiban kedisiplian jam Ngantor pelajar Ngawipun tidak ketinggalan dengan pemberlakuan penertiban diluar jam sekolah atau bolos. Seperti diungkapkan oleh Peggy Yudo selaku kasi penegakan dan kedisiplinansatpol PP pemkab Ngawi kepada media menjelaskan razia ini dilaksanakan guna memberikan terapi kepada mereka para pelajar di kabupaten Ngawi yang di konsentrasikan di tempat-tempat hiburan warnet dan warkop petugas rantibpun tidak pulang dengan hampa petugas merazia sejumlah pelajar yang tertangkap basah bermain di warnet. Kepada petugas para pelajar yang terjaring beralasan karena kelas 12 serta para guru sedang sibuk dengan persiapan UAN notabene hasil try out yang di selenggarakan diknas kemarin Ngawi memperoleh hasil yang tidak memuaskan, pelajar kelas 10 dan 11 terkesan di kesampingkan sehingga mereka memilih tdak mengikuti pelajaran yang sering kosong di tinggal para guru pembimbing mereka. Alasan senada juga diungkapkan oleh doni salah satu pelajar di Ngawi ia nekat bolos karena di sekolah tidak ada pelajaran.
SB
Ditegaskan oleh Peggy demikian panggilan akrabnya kepada media menambahkan kepada mereka para pelajar yang terjaring hanya di data serta di berikan himbauan untuk tidak melakukan kegiatan bolos kembali terlebih lagi mereka yang nekat keluar dari sekolah yang masih lengkap dengan memakai seragamnya.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan jebloknya nilai try out untuk pelajar di Kab Ngawi cukup membuat anggota dewan menyayangkan kejadian tersebut. Seperti yang pernah kami beritakan sebelumnya pelajar Ngawi alami nilai rata-rata untuk 2 pelajaran yang masih menjadi momok bagi mereka yakni matematika dan bahasa inggris di bawah angka 5, diungkapkan oleh Slamet Riyadi Ssos selaku ketua komisi 2 DPRD Ngawi kepada Bahana menjelaskan pihaknya cukup menyayangkan kajadian ini dialami oleh pelajar Ngawi. Menurutnya kendati ini hanya sekedar pelatihan saja namun di harapkan siswa dan siswi Ngawi dapat menjadi tolak ukur dalam mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional yang bakal di laksanakan dalam waktu dekat ini.
SB
Slamet demikian panggilan akrabnya menegaskan di harapkan tidak hanya mereka para pelajar saja, para guru juga di harapkan memberikan dukungan aktif guna menunjang peningkatan nilai –nilai di 2 mata pelajaran yang cukup di anggap mereka menjatuhkan nilai-nilai yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar