jelang UAN Mtsn Ngawi gelar doa Istiqosah dan ratusan jiwa asal Ngawi menungu menjadi transmigran.
SB
Lia hari ini kami awali dari jelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional untuk tingkat SMP yang dilangsungkan pada senin depan tepatnya tanggal 25 April mendatang cukup masih menjadi momok menakutkan bagi pelajarnya, terbukti lembaga sekolah di tingkat SMP siang tadi gelar doa Istiqosah memohon kepada sang khaliq agar kiranya pelaksanaan Ujian berjalan dengan lancar dan dapat lulus 100%. Bertempat didesa Beran Ngawi MTSN Ngawi yang merupakann salah satu lembaga sekolah berbasiq agama ini mengharapkan dapat lulus 100% persen, seperti diungkapkan oleh siti munaroh salah satu siswinya, pelaksanaan doa istiqosah yang berlangsung dengan khitmad ini para pelajar yang didominasi kaum hawa tersebut menangis sejadi-jadinya karena ketakutan mereka yang merasa belum siap menghadapi ujian penentu ke jenjang yang lebih tinggi. Tambah Siti ia masih merasa belum yakin dan takut dengan pelaksanaan ujian pasalnya di tahun ini sudah tidak ada ujian ulang bagi pelajar yang tidak lulus dan di wajibkan untuk mengulang kembali bila di katakan tidak memenuhi nilai rata-rata standart kelulusan 5,5.
SB
Sementara itu Jakodin selaku kepala sekolah MTSN Ngawi mengharapkan siswa dan siswinya dapat lulus 100 % persiapan sendiri kepada mereka 350 anak didiknya dengan sebelumnya memberikan pembekalan bimbingan belajar di luar jam sekolah serta tidak lupa peran serta dari orang tua untuk memberikan semangat tersendiri bagi mereka agar giat belajar mempersiapkan ujian penentu yang dilangsungkan pada minggu depan.
SB”
Sementara itu warga Ngawi terdata mencapai ratusan orang yang mendaftar sebagai calon transmigan untuk di berangkatkan di luar Jawa. Sedikitnya masih terdapat 311 jiwa warga Ngawi yang masih menunggu di berangkatkan sebagai transmigran dari 41 orang siang tadi di berangkatkan menuju Surabaya untuk mendapatkan pelatihan selama 10 hari sebelum di tempatkan di daerah transmigran di Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur propinsi Bengkulu. Diungkapkan oleh Joko Wahyudi selaku kasi Dinsosnakertran Pemkab Ngawi kepada bahaana saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menjelaskan 41 orang warga asal Ngawi yang di berangkatkan ke Bengkulu ini berasal dari berbagai desa dengan jumlah 15 KK mereka nantinya akan bergabung dengan 10 KK warga asal Situbondo yang juga ikut progam transmigran, pembekalan yang diantaranya peternakan, pertanian, dan pertukangan serta masak –memasak sebelumnya akan di berikan kepada mereka sebagai pelatihan dan menjadi pengetahuan bila menjadi pendatang di luar jawa. Rencananya mereka akan di tempatkan di daerah dengan lahan pertanian yang di harapkan memberikan kemajuan tersendiri dan meningkatkan taraf hidup mereka.
SB
Tegas Joko demkian panggilan akrabnya menambahkan masih ada sedikitnya 311 jiwa warga asal Ngawi yang menginginkan ikut progam transmigran melalui pemerintah mereka yang berasal dari keluarga kategori sangat miskin ini akan di seleksi terlebih dahulu dan bakal di berangkatkan ke daerah gorontolo dengan waktu yang belum di tentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar