BANJIR BENGAWAN SOLO MENJADI BAGI KARANGTENGAH, SERANGAN ULAT BULU RESAHKAN WARGA DESA BAYAM KENDAL NGAWI DAN DERITA SESAK NAFAS TAK KUNJUNG SEMBUH WARGA DAWUNG AKHIRI HIDUPNYA DENGAN GANTUNG .DIRI. .
SB
Lia hari ini kami awali dari Desa Dawung Jogorogo Ngawi, yang nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena alas an tak sembuh dari penyakitnya yang sudah menahun. Kejadian yang terjadi pagi dini hari tadi korban dengan identitas Welas 55 th di temukan oleh anak korban kali pertama dalam keadaan menggantung di pohon duren belakang rumahnya. Peristiwa yang diketahui sekitar pukul 05.00wib anak korban bermaksud mencari ibunya yang di ruangan kamar tidak ada namun ia malah dikejutkan dengan penemuan mayat ibunya yang sudah membujur kaku menggantung di salah satu dahan pohon duren yang terdapat di belakang rumahnya dengan menggunakan selendang, kontan saja akibat kejadian yang tidak wajar terdapat di desa setempat sempat membuat geger kediaman korban yang terdapat di desa dawung dan ayal lagi puluhan wargapun berjubel melihat aksi nekat Welas. Menurut Sardi salah satu tetangga korban kepada Bahana menjelaskan Welas sudah diakuinya sudah lama mengalami sakit menahun dan tidak kunjung sembuh kendati sudah di periksakan di mana-mana bahkan pihak keluarga sendiri merasa angkat tangan dan karena alas an keterbatasan dana hanya dapat mengandalkan pengobatan alternative namun dengan hasil nihil tidak ada perubahan.
SB
Pernyataan senada juga di ungkapkan oleh anak korban, Welas pernah mengeluh dengan penyakit sesak nafas yang tak kunjung sembuh sudah bertahun-tahun terakhir ini di deritanya. Sempat pihak korban berucap daripada hidup lebih baik mati bila menanggung sakit. AKP Puji selaku kapolsek Jogorogo Ngawi di dampingi oleh Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnanto saat dikonfirmasi Bahana membenarkan kejadian tersebut kenekatan korban dengan mengakhiri hidupnya ini dikuat dugaan karena spikologis korban yang tidak kuat menderita penyakit sesak nafas yang tak kunjung sembuh. Ditegaskan oleh Kapolsek Jogorogo hal ini juga di kuatkan dari pemeriksaan tenaga medis, bahwa keadaaan tubuh korban bersih tidak ada tanda-tanda penganiyaan yang di temukan sehingga di simpulkan korban mengakhiri hidupnya dengan keinginannya sendiri.
SB
Sementara itu serangan ulat bulu yang di perkirakan sudah berakhir nampaknya tidak untuk di Desa gayam Kendal Ngawi, dari hasil pantuan kami siang tadi puluhan rumah warga setempat terutama yang miliki pohon mangga harus tidak henti-hentinya menggaruk tubuh mereka karena imbas dari racun ulat bulu. Tidak hanya di probolinggo, pacitan, magetan dan beberapa minggu lalu di wilayah Ngawi kota seragan ulat bulu saat sekarang bermigrasi di wilayah Desa tepatnya di Gayam Kendal. Daun pohon mangga meranggas karena di makan oleh ratusan ulat tidak hanya itu imbas ulat bulu juga mengakibatkan tubuh pemilik pohon sering alami gatal-gatal bahkan karena jumlah ulat yang sudah banyak ulat sempat masuk ke rumah mereka. Diungkapkan oleh Darno salah seorang perangkat desa serangan ulat bulu baru pihaknya terima kemarin namun di lapangan sendiri serangan ulat bulu sudah terjadi sejak sepakan yang lalu. Warga hanya melakukan antipasti secara manual yakni ulat yang berjumlah ratusan di pohon mangga acapkali pagi hari ulat bulu tersebut turun di bawah pohon di bakar dengan menggunakan minyak tanah pasalnya sampai saat ini pihak pemerintah belum memberikan bantuan penyemprotan pembasmi ulat bulu.
SB
Darno mengharap usai pendataan dan pemeriksaan dilapangan pihaknya bakal melaporkan kejadian ini kepada pihak pemerintah daerah agar kiranya mendapat respon positif penanggalangan penyebaran ulat bulu, serta dampak dari ulat bulu yakni gatal-gatal bila tersentuh kulit pihaknya mengharapkan pemerintah melalui dinas kesehatan dapat memberikan bantuan sesegera mungkin pasalnya gatal-gatal yang dialami oleh warga sudah meluas hamper satu desa.
SB
sementara itu musim penghujan yang akhir –akhir ini melanda di kabupaten Ngawi dan kota-kota sekitarnya secara tidak langsung meningkatkan debit air yang terdapat di sungai dan tidak terkecuali Bengawan Solo. Namun peningkatan debit air yang dirasa suatu hal menakutkan karena mengingat di penghujung tahun 2007 lalu Ngawi sempat alami banjir bandang yang memutuskan akses masuk ke kabupaten orek-orek ini selama 4 hari bukan namun bagi Hari salah satu warga Dusun Kaliloro Desa Ketanggi Ngawi kota ini menjadi pendapatan tersendiri baginya pasalnya peningakatan debit air sungai bengawan solo menambah pemasukan, karena jumlah para penyebrang dari desa kecamatan Pitu yang terpisah dengan sungai benagawan solo menuju Ngawi diakuinya, mereka memilih menyebrang sungai daripada melintasi perjalanan yang cukup panjang dan memutari sungai bila ke Ngawi dengan melewati jembatan penghubung. Menurut darno para penumpang atau penyebrang yang menggunakan jasanya dapat dikatakan sudah menjadi langganan untuk di sebrangkan ke tempat tujuan namun bila debit air meningkat saat sekarang jumlah pengguna jasanya dapat melebihi dari hari-hari biasanya.
sementara itu musim penghujan yang akhir –akhir ini melanda di kabupaten Ngawi dan kota-kota sekitarnya secara tidak langsung meningkatkan debit air yang terdapat di sungai dan tidak terkecuali Bengawan Solo. Namun peningkatan debit air yang dirasa suatu hal menakutkan karena mengingat di penghujung tahun 2007 lalu Ngawi sempat alami banjir bandang yang memutuskan akses masuk ke kabupaten orek-orek ini selama 4 hari bukan namun bagi Hari salah satu warga Dusun Kaliloro Desa Ketanggi Ngawi kota ini menjadi pendapatan tersendiri baginya pasalnya peningakatan debit air sungai bengawan solo menambah pemasukan, karena jumlah para penyebrang dari desa kecamatan Pitu yang terpisah dengan sungai benagawan solo menuju Ngawi diakuinya, mereka memilih menyebrang sungai daripada melintasi perjalanan yang cukup panjang dan memutari sungai bila ke Ngawi dengan melewati jembatan penghubung. Menurut darno para penumpang atau penyebrang yang menggunakan jasanya dapat dikatakan sudah menjadi langganan untuk di sebrangkan ke tempat tujuan namun bila debit air meningkat saat sekarang jumlah pengguna jasanya dapat melebihi dari hari-hari biasanya.
SB
ditegaskan oleh Darno dalam sekali penyebrangan ia mematok harga 2000 rupiah, namun itu di berlakukan bagi mereka yang bukan langganan pasalnya untuk para ibu-ibu yang hendak ke pasar dan mereka para pelajar yang hendak ke sekolah ia tidak meminta lebih dari 1000 rupiah namun akunya dengan nada cukup senang karena pendapatan selama 3 hari ini terakhir ini cukup jauh dari biasanya.
ditegaskan oleh Darno dalam sekali penyebrangan ia mematok harga 2000 rupiah, namun itu di berlakukan bagi mereka yang bukan langganan pasalnya untuk para ibu-ibu yang hendak ke pasar dan mereka para pelajar yang hendak ke sekolah ia tidak meminta lebih dari 1000 rupiah namun akunya dengan nada cukup senang karena pendapatan selama 3 hari ini terakhir ini cukup jauh dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar