RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com o RADIO BAHANA FM>>> RADIO KELUARGA ANDA PASS DI DENGAR PASS DI HATI>>> www.pramesnet.com

2011/04/28

KAMIS 28 APRIL 2011

BANJIR  BENGAWAN SOLO MENJADI BAGI KARANGTENGAH, SERANGAN  ULAT BULU RESAHKAN WARGA DESA BAYAM KENDAL NGAWI DAN DERITA SESAK NAFAS TAK  KUNJUNG SEMBUH WARGA   DAWUNG AKHIRI HIDUPNYA DENGAN GANTUNG .DIRI.  .
SB
Lia hari  ini  kami awali dari Desa Dawung Jogorogo Ngawi, yang nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena alas an tak sembuh dari penyakitnya yang sudah menahun. Kejadian yang terjadi pagi dini hari tadi korban dengan identitas Welas 55  th  di temukan oleh anak korban kali pertama dalam keadaan menggantung di pohon duren belakang rumahnya.   Peristiwa yang  diketahui sekitar pukul 05.00wib anak korban  bermaksud  mencari ibunya yang di ruangan kamar tidak ada namun ia malah dikejutkan dengan penemuan mayat ibunya yang sudah membujur kaku menggantung di salah satu dahan pohon duren yang terdapat di belakang rumahnya dengan  menggunakan selendang, kontan saja akibat kejadian yang tidak wajar terdapat di desa setempat sempat membuat  geger kediaman korban yang terdapat di desa dawung dan ayal lagi puluhan wargapun berjubel melihat aksi nekat Welas.  Menurut Sardi salah satu  tetangga korban kepada Bahana menjelaskan Welas sudah diakuinya sudah lama mengalami  sakit menahun dan tidak kunjung sembuh kendati sudah di periksakan di mana-mana bahkan pihak keluarga sendiri merasa angkat tangan dan  karena  alas an keterbatasan dana hanya dapat mengandalkan pengobatan alternative namun dengan hasil nihil tidak ada perubahan. 
SB
Pernyataan senada juga di ungkapkan oleh anak korban, Welas pernah  mengeluh dengan penyakit sesak nafas yang tak kunjung sembuh sudah bertahun-tahun terakhir ini  di deritanya. Sempat  pihak korban berucap daripada hidup  lebih baik mati bila menanggung sakit. AKP Puji selaku kapolsek Jogorogo Ngawi di dampingi oleh Kapolres Ngawi AKBP Eko Trisnanto  saat dikonfirmasi Bahana membenarkan kejadian tersebut  kenekatan korban dengan mengakhiri hidupnya ini  dikuat dugaan karena spikologis korban yang tidak kuat menderita penyakit sesak nafas yang tak kunjung sembuh. Ditegaskan oleh Kapolsek Jogorogo hal ini juga di kuatkan dari pemeriksaan tenaga medis,  bahwa keadaaan tubuh korban bersih tidak ada tanda-tanda penganiyaan yang di temukan sehingga di simpulkan korban mengakhiri hidupnya dengan keinginannya sendiri. 
SB
Sementara itu  serangan ulat  bulu yang di perkirakan sudah berakhir nampaknya tidak untuk  di Desa gayam Kendal Ngawi, dari hasil pantuan kami  siang tadi  puluhan rumah warga setempat terutama yang miliki pohon mangga harus tidak henti-hentinya menggaruk  tubuh mereka karena imbas dari racun ulat bulu. Tidak hanya di probolinggo, pacitan, magetan dan beberapa minggu lalu  di wilayah Ngawi kota seragan ulat bulu  saat sekarang bermigrasi di wilayah Desa tepatnya di Gayam Kendal. Daun pohon mangga meranggas karena di makan oleh ratusan ulat tidak hanya itu imbas ulat bulu juga mengakibatkan tubuh pemilik  pohon sering alami gatal-gatal  bahkan karena jumlah ulat yang sudah  banyak ulat sempat  masuk ke rumah mereka.  Diungkapkan oleh Darno salah seorang perangkat desa serangan ulat  bulu baru  pihaknya terima kemarin namun di lapangan sendiri serangan ulat bulu sudah terjadi sejak sepakan yang lalu.  Warga hanya melakukan antipasti secara manual yakni ulat yang berjumlah ratusan di pohon mangga acapkali  pagi hari ulat  bulu tersebut  turun di bawah pohon di bakar dengan menggunakan minyak tanah  pasalnya sampai saat ini pihak pemerintah belum memberikan bantuan penyemprotan pembasmi ulat bulu. 
SB
Darno  mengharap usai pendataan dan pemeriksaan dilapangan pihaknya bakal melaporkan kejadian ini  kepada pihak pemerintah daerah agar kiranya mendapat respon positif penanggalangan penyebaran ulat bulu, serta dampak dari ulat bulu yakni gatal-gatal bila tersentuh kulit pihaknya mengharapkan pemerintah melalui  dinas kesehatan dapat  memberikan bantuan sesegera mungkin pasalnya gatal-gatal yang dialami oleh warga sudah meluas hamper satu  desa. 
SB
sementara itu  musim penghujan yang akhir –akhir ini melanda di kabupaten Ngawi dan kota-kota sekitarnya secara tidak langsung meningkatkan debit air yang terdapat di sungai  dan tidak terkecuali Bengawan Solo.  Namun peningkatan debit air yang dirasa suatu hal  menakutkan karena mengingat di penghujung tahun 2007 lalu  Ngawi sempat alami  banjir bandang yang memutuskan akses masuk ke kabupaten orek-orek ini selama 4 hari bukan namun bagi  Hari salah satu warga Dusun Kaliloro Desa Ketanggi Ngawi kota ini menjadi pendapatan tersendiri baginya pasalnya peningakatan debit air sungai bengawan solo  menambah pemasukan,  karena jumlah para penyebrang dari desa  kecamatan Pitu yang terpisah dengan sungai benagawan solo menuju Ngawi diakuinya,   mereka memilih menyebrang sungai daripada melintasi perjalanan yang cukup  panjang dan memutari sungai bila ke Ngawi dengan  melewati jembatan penghubung.   Menurut darno para penumpang atau penyebrang yang menggunakan jasanya dapat dikatakan sudah menjadi langganan untuk di sebrangkan  ke tempat tujuan namun bila  debit air meningkat saat sekarang jumlah pengguna jasanya dapat melebihi  dari hari-hari biasanya.
SB
ditegaskan oleh Darno  dalam sekali penyebrangan  ia mematok harga 2000 rupiah, namun itu  di berlakukan bagi  mereka yang bukan langganan  pasalnya untuk para ibu-ibu yang hendak ke pasar dan mereka para pelajar yang hendak ke sekolah ia tidak meminta lebih dari 1000 rupiah namun akunya dengan nada cukup senang karena pendapatan selama 3 hari ini terakhir ini  cukup jauh dari biasanya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar