SPANDUK MARAK MELEBIHI BATAS DI GARUK PETUGAS DAN PENEMUAN MAYAT DI DUGA KASUS PEMBUNUHAN GEGERKAN WARGA DESA BANGUNREJO KIDUL KEDUNGGALAR NGAWI.
SB
Lia hari ini kami awali dari satuan polisi pamong praja pemkab Ngawi dapat kami informasikan, siang tadi belasan spanduk dan reklame yang masih terpasang di titik-titik strategis di turunkan secara paksa oleh petugas rantib. Seperti diungkapkan oleh peggy yudo selaku kasi penegakan hokum dan kedisiplinan satpol PP pemkab Ngawi kepada bahana menjelaskan sedikitnya belasan spanduk yang tidak memenuhi administrasi pemasangan iklan oleh yanmas di preteli oleh anggotanya hal ini selain menyalahi perda yang berlaku tata keindahan kotapun menjadi tidak menarik. Selain reklame dan spanduk dari baner-baner produk lokal, gambar muspida pluspun juga menjadi sasaran petugas rantib gambar pasangan bupati dan wakil Bupati Ngawi Ir Budi sulistyono dan Ony Anwar Harsono serta sekda Ngawi Mas Agus NIrbito yang terdapat di jalan A. Yani Basuki rahmad, simpang empat Kartoyono dan ringrood Ngawi serta di sekitar lapangan merdeka tidak luput dari pencopotannya.
SB
Tegas Peggy demikian panggilan akrabnya kepada bahana menjelaskan pembersihan ini tidak serta-merta adanya tedensi apapun namun sudah menjadi tugas dan operasi bulanan yang dilakukan oleh satuan polisi pamongpraja pemkab Ngawi, guna mewujudkan Ngawi yang bersih dan tertata.
SB
Sementara itu siang tadi warga dusun Garangan desa Bangunrejo kidul Kedunggalar Ngawi dikejutkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki di tengah hutan dengan luka pada bagian kepala dan dada. Kejadian yang kali pertama di ketahui oleh Karno salah satu warga desa korban pada awalnya dikira sedang tidur namun setelah di perhatikan tidak kunjung bangun-bangun dengan posisi terlentang di terik panasnya matahari cukup menjadi pertanyaan di benak Karno yang pada akhirnya di dekati tubuh korban yang ternyata sudah dalam keadaan tidak bernyawa kontans saja kejadian yang asing terjadi di wilayah kawasan hutan RPH 47 masuk desa Bangunrejo kidul ini menjadi perhatian warga pinggiran hutan setempat . petugas polsek Kedunggalar dan tim forensic polres Ngawi dengan di bantu oleh tim kesehatan Puskesmas setempat memeriksa dengan seksama penemuan mayat Mr X tersebut dan setelah di identifikasi korban Mr X adalah warga desa pinggiran hutan yang kesehariannya membajak area tanah kawasan hutan. Korban yang awalnya di duga sebagai salah satu korban kekerasan nampaknya terbantahkan dengan pemeriksaan petugas forensic. Korban yang telah meninggal lebih dari 4 jam ini di duga meninggal karena terbentur benda keras pada bagian dada yang mengakibatkan luka sedalam 2 inci akibatnya korban terjatuh dan kepala bagian kanan terbentur benda keras hingga menimbulkan pendaharan dalam otak.
SB
Ditegaskan oleh AKP Suratman selaku kapolsek Kedunggalar Ngawi kepada bahana menjelaskan awalnya korban diduga meninggal karena kasus penganiyaan dengan adanya luka-luka pada tubuh korban namun setelah adanya pemeriksaan fisik oleh tim ahli kesehatan korban meninggal akibat luka yang diakibatkan oleh dirinya sendiri yakni tungkai pacul yang mengenai dada korban yang mengakibatkan luka hingga tidak sadarkan diri dan di saat terjatuh kepala korban terbentur benda keras yang mengakibatkan keluar darah pada pipi sebelah kanan dan luka babras diatas pelipis korban dan setalah diidentifikasi identitas korban dengan nama Damin 80 th. Kaposek Kedunggalar Ngawi menegaskan karena tidak ada tanda –tanda penganiyaan pada tubuh korban jenasah korban di semayamkan kepada pihak kelurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar