Putus cinta gadis jogorogo gantung diri, dipukul suami istri malapor ke petugas dan dewan kritisi rumah sakit Ngawi yang hendak BLUD agar tingkatkan pelayanan.
SB
Lia hari ini kami awali dari kenekatan gadis asal Jogorogo Ngawi, usai menerima Short Massage Sending dari teman lelakinya ia nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Peristiwa yang cukup mengejutkan warga desa Kedawungrejo Jogorogo Ngawi ini bermula dari korban dengan identitas Fitriana 21 th ditemukan oleh pihak keluarga sudah tidak bernyawa menggantung di ruang tamu dengan menggunakan selendang yang dikaitkan di kayu blandar. Pihak petugas setelah mendengar laporan warga langsung melaksanakan olah TKP, diungkapkan oleh Kapolsek Jogorogo Ngawi AKP Puji kepada bahana menjelaskan korban murni meninggal akibat bunuh diri dengan menggunakan selendang yang dikaitkan di blndar kayu rumah korban dan tidak di temukan tanda-tanda penganiyaan pada tubuh fitriana.
SB
Ditegaskan oleh Kapolsek Jogorogo Ngawi kepada media mengungkapkan kenekatan korban ini diakibatkan karena depresi setelah membaca isi SMS dari teman lelakinya yang bekerja di Jakarta yang sudah berstatus duda beranak satu bahwa hubungan yang selama ini mereka jalin kandas, dan karena tidak terima dengan kenyataan yang korban harapkan.
SB
Sementara itu informasi criminal yang dapat kami laporkan tidak terima di pukul oleh suami dengan menggunakan pentungan Sukinem 35 th laporkan kejadian tersebut kepada pihak petugas untuk mengirimkan suaminya Sukono 45 th ke jeruji mapolres Ngawi. Peristiwa sendiri bermula dari pasutri warga asal Desa Bendo Padas Ngawi bertengkar karena putrinnya yang masih belajar diomeli terus tidak boleh belajar guna membantu orang tuanya bekerja namun keinginan tersebut di bantah oleh sang suami cekcokpun tidak terelakkan, korban yang awalnya di siram dengan kopi kearah mukanya terus saja mengomel, dan karena merasa jengkel suami memukul istrunya dengan menggunakan tongkat hingga alami luka-luka yang saat ini di rawat di rumah sakit dr Soeroto Ngawi.
SB
kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersbeut dan saat ini kendati yang awalnya secara etika yang salah adalah sang istri namun dikarenakan sudah melakukan tindakan kekerasan sehingga sang suami dikenakan pasal KDRT dengan ancaman pidana penjara lebih dari 2 tahun.
kasubag Humas polres Ngawi AKP I Wayan Murtika saat dikonfirmasi bahana membenarkan kejadian tersbeut dan saat ini kendati yang awalnya secara etika yang salah adalah sang istri namun dikarenakan sudah melakukan tindakan kekerasan sehingga sang suami dikenakan pasal KDRT dengan ancaman pidana penjara lebih dari 2 tahun.
SB
Sementara itu dari DPRD Ngawi dapat kami informasikan, nampaknya rumah sakit daerah Dr Soeroto milik kabupaten Ngawi ini masih menjadi tundingan anggota legeslatif guna di kritisi dalam segala halnya. Usai dengan dugaan mark up dana pembangunan rumah sakit dengan biaya 9 milyar ini sejumlah 140 juta yang saat ini masih di tangani oleh pihak kejaksaan negeri Ngawi, rencana rumah sakit yang bakal di buat badan layanan umum daerah atau BLUD di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanannya. Diungkapkan oleh Khoirul Anam Mukmin selaku ketua Komisi 1 DPRD Ngawi kepada bahana mengungkapkan peningkatan yang bakal diterima oleh rumah sakit daerah ini di harapkan dapat meningkatkan dalam segi pelayanan yang sudah sejak tempo dulu di gembor-gemborkan oleh anggota legeslatif ” masih saja warga Ngawi yang mengeluh pelayanan pihak paramedis rumah sakit yang tidak memuaskan dan juga pihaknya sangat menyayangkan rumah sakit yang seharusnya mengedepankan kebersihan masih saja di temukan kotoran yang tidak sedap di pandang berserakan dan terlebih lagi di pelayanan VIP dinilainya sangat tidai memenuhi strandart pelayanan yang optimal.
SB
Tegasnya rumah sakit yang saat sekarang sudah meningkat tipenya menjadi kelas C ini dan ditambah pula berubah menjadi BLUD d harapkan dapat meningkatkan pelayanan di segala aspeknya pasalnya dalam waktu dekat ini bila di setujui perencanaan tersebut rumah sakit akan terus mendapatkan bantuan dari pusat, pemprof maupun daerah pihaknya tidak menginginkan warga Ngawi yang hanya berobat harus mempercayakan di daerah lain bukannya di Ngawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar